Ong Seongwoo sudah sangat paham dengan keadaan rumahnya yang di 'tinggali' beberapa makhluk lain selain dirinya dan orang tuanya. Dia tidak ambil pusing. Toh mereka tidak pernah mengganggu.
"Jika mereka mengganggu, marahi saja." Itu motto hidup dari Ong Seongwoo
Rumah tua itu sudah berdiri sejak tahun 1950an. Membuat kayu-kayunya mengeluarkan suara yang sedikit berisik jika seseorang berlari-larian di loteng.
Rumah itu bertingkat dan mempunyai 7 kamar. Lima diatas, dan dua dibawah.
Mempunyai lorong panjang yang menghubungkan ruang tamu pada dapur dan kamar mandi.
Kamar tidur utama terletak tepat disebelah ruang tamu. Denah rumah tua itu memaksa ayah Seongwoo untuk menyambungkan listrik dari kamar utama ke saklar yang terdapat di dekat sofa ruang tamu.
Jalur listrik itu membuat mereka harus menyolokkan kabel pada saklar itu barulah ia dapat menyalakan listrik di kamar utama kecuali lampu.
Seperti saat ini, Seongwoo kecil berlari keluar dari kamar mandi, hanya dengan berbalut handuk yang menutupi tubuh polosnya. Ia baru saja selesai mandi setelah pulang dari sekolahnya.
Ia berlari ke ruang tamu dan menyolokkan kabel pada saklar itu lalu berlari lagi masuk ke kamar utama.
Walau ia sudah duduk dibangku kelas enam SD, ia masih tidur bersama orang tuanya.
Ia menyalakan tv di kamar utama sambil berganti baju. Mengganti ke channel kesukaannya dan menonton kartun favoritnya.
Selesai berganti baju, ia duduk di pinggir tempat tidur, menonton acara televisi sambil mengeringkan rambut.
Tut!
Tiba-tiba televisinya mati. Seongwoo melihat kearah nakas, remote tv berada disana. Tidak mungkin jika ia yang mematikan TV.
Ia berjalan mendekat kearah TVnya, dan menyadaro bahwa lampu kecil berwarna merah TV itu tidak hidup.
"Kebiasaan!" Marahnya. Ia sudah yakin jika kabel di ruang tamu di cabut.
Dan itu saat ia sedang menonton kartun favoritnya! Hei! Ini tidak dapat dibiarkan!
"HEI! BERHENTILAH MENJAHILIKU SEPERTI INI! AKU SEDANG MENONTON KARTUN KESUKAANKU, BODOH!"
Hening..
"KAU INGIN KU UMPAT LAGI?!"
Tut..
Televisi kembali menyala. Dengan kartun yang sempat terlewat untuk beberapa saat. Seongwoo masih menatap televisi itu dengan alis bertaut karena kesal, lalu mendengus, "terima kasih!"
Yep, walau ia tidak tulus mengucapkannya, tapi itu sebuah formalitas untuk mengucapkan terimakasih saat kau dibantu, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Another "us" (K-Idols)
FanfictionKau boleh tak percaya dengan keberadaan mereka. Tetapi jangan pernah mencoba menyangkal keberadaan mereka. Karena kita hidup berdampingan. Note: Jangan terlalu fokus dengan diksi.. Bahasa Indonesia saya jelek :) WARN! 🚩Lokal background! 🚩Kumpulan...