Sudah jadi hal yang umum bagi Hyungseob saat melihat perempuan dengan rambut bergelombang berjalan di samping rumahnya.
Dan perempuan yang mengenakan terusan berwarna putih tersebut sering memperhatikan Hyungseob dari jendela kamarnya.
Hyungseob juga tidak pernah memasalahkan hal tersebut, toh dia tidak jahil.
Seperti malam ini. Hyungseob harus kembali begadang untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Ia hanya memakai baju tidurnya dan tertelungkup di kasur. Kakinya sesekali bergoyang. Dan semua perhatiannya tertuju pada kertas-kertas di hadapannya.
Hyungseob belum menutup kain gorden jendelanya. Salah satu alasannya karena malas bergerak. Toh, dia juga masih terjaga dan belum tidur.
Hujan rintik mengguyur kota itu dari tadi siang. Cuaca menjadi sedikit dingin. Hyungseob melirik ke jendelanya dan menemukan perempuan tersebut sedang memperhatikannya
"Masuk, mbak. Nanti sakit, hujan-hujanan terus" bagi orang awam mungkin kalimatnya terdengar seperti orang kurang waras.
Hyungseob menggelengkan lepalanya lalu kembali menyelesaikan tugasnya. "Apa arwah bisa masuk angin?" Ia bertanya pada dirinya sendiri. Benar-benar ingin tahu.
"Hatchi!" Hyungseob refleks langsung menoleh kearah jendelanya.
"Kan!"
Sosok perempuan itu menunduk, menutup mulutnya dengan satu tangan dan perlahan pergi.
"HAHAHAHA!" Hyungseob tak dapat menahan tawanya. Hal itu sangat konyol.
Ya, setidaknya baginya itu konyol.
Entah bagaimana dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another "us" (K-Idols)
FanfictionKau boleh tak percaya dengan keberadaan mereka. Tetapi jangan pernah mencoba menyangkal keberadaan mereka. Karena kita hidup berdampingan. Note: Jangan terlalu fokus dengan diksi.. Bahasa Indonesia saya jelek :) WARN! 🚩Lokal background! 🚩Kumpulan...