Jam 12 malam, anak-anak study tour akhirnya sampai di hotel tempat mereka menginap. Salah satu hotel bintang lima di Bali yang menempel dengan pantai Sanur.
"Nomor berapa?" Hanbin melirik kunci yang dipegang oleh temannya
"104" Bobby menjawab pendek lalu memberikan kunci kamar pada Hanbin, "Nih, lu yang buka.."
"Loh? Kenapa ga lu aja?"
"Gue mau ke bus dulu, ada yang ketinggalan" dia menepuk pundak Hanbin lalu pergi
"Gue tunggu di sini aja, lah.." Hanbin membalas, namun Bobby tetap berjalan dan tidak bereaksi apa-apa
Hanbin memainkan ponselnya di jalan gelap menuju cottage mereka. Jalan menuju ke area cottage sangat gelap. Hanya ada beberapa lampu taman remang-remang yang menerangi aspal.
Cukup romantis berhubung semilir angin pantai terus berhembus namun tidak juga menutupi hawa misterius yang seakan terbentang luas diseluruh penjuru Pulau Dewata.
Hanbin mengecek jam di ponselnya. Sudah 20 menit sejak Bobby pergi. Ia bingung, seharusnya tidak memakan waktu selama ini.
"Heh!" Hanbin langsung menoleh ke arah suara yang memanggilnya
Di sana sudah ada Jinhwan, June dan Bobby berjalan kearahnya sambil membawa barang-barang bawaan mereka.
"Akhirnya balik juga! Lama banget!" Hanbin mengoceh kearah Bobby yang melihatnya kebingungan
"'Balik juga'?"
"Gue nunggu lu lama banget di sini! Sampe digigit nyamuk. Lagian apaan, sih, yang ketinggalan?" Hanbin bertanya balik
"....gue baru datang. Lu ngomong apaan, sih?" Bobby bingung
"Baru datang apanya? Kan, tadi kita jalan ke cottage bareng!" Hanbin memberitahu, "Terus lu pergi, bilang mau ke bus"
"Lu mimpi?" Jinhwan bertanya bingung, "Gue, June sama Bobby baru sampai. Kita gerombolan paling akhir"
Hanbin membulatkan matanya, "Hah?"
"Berarti... Yang sama gue tadi--"
"DIAM! DIAM!" Bobby langsung memotog perkataan Hanbin lalu menarik tangan temannya menuju cottage di depan mereka sambil menenteng koper dan tas.
Ayolah.. Siapa yang tidak ngeri jika diceritakan hal aneh di tengah jalan gelap seperti ini?
"Kita harus cepat ke kamar!" June berkutat dengan kuncinya, mencoba mengalihkan topik, sementara Jinhwan menahan tawa
"Kami masuk dulu ya.. Bye! Jangan ceritakan ini ke orang lain!" Ancam Hanbin setelah menarik tangan temannya sampai di depan pintu cottage mereka
Cklek!
Pintu terbuka dengan mudah. Hanbin menoleh ke Bobby dengan raut wajah yang sulit diartikan. "Bob.. Topi lu mana?"
"Gue tinggal di bus, kenapa?" Bobby lalu melihat pintu yang sudah terbuka, "Oh.. Enggak dikunci?"
Hanbin menggeleng lalu menunjuk barang yang ada di salah satu ranjang yang ada, "Itu... Topi lu, kan?"
-------------------------------------
Akhirnya ada chapter baru di story ini :'')
KAMU SEDANG MEMBACA
Another "us" (K-Idols)
FanfictionKau boleh tak percaya dengan keberadaan mereka. Tetapi jangan pernah mencoba menyangkal keberadaan mereka. Karena kita hidup berdampingan. Note: Jangan terlalu fokus dengan diksi.. Bahasa Indonesia saya jelek :) WARN! 🚩Lokal background! 🚩Kumpulan...