👑

69 13 0
                                    

Lamunan Sasa buyar, ketikaaa....
Nesa membuat kaget Sasa
"SA! NGELAMUN BAE LU!"
Sasa gagap dan berkata "Apa ih? Jangan gitu napa."
"Kenapa lu?" tanya Nesa.
"Gak" jawab Sasa singkat.

Pak Tono pun bergegas memindahkan motor ninja putih yang sedari tadi di parkir didepan gerbang rumah Sasa. Pak Tono melihat Sasa dengan heran, lalu bertanya sembari memindahkan motor ninja putih itu,
"Ada tamu kayaknya didalem"
Sasa menjawab dengan sinis "Tamunya papa mungkin. Aku gatau ah, ga ngurusin."
Sasa kemudian langsung berjalan meninggalkan Pak Tono dan Nesa.
Nesa mengikuti langkah kaki Sasa.

Pada waktu Sasa melangkahkan kaki, hampir saja ingin mengetuk pintu berharap bibi membuka pintunya, ternyata pintu sudah terbuka sedari tadi...
Sasa mengintip dan menemukan sosok laki-laki, jantung Sasa mulai berdebar, berbicara pun Sasa rasanya tak bisa. Seolah waktu sedang berhenti untuk berputar, Sasa terdiam, membeku setelah mengetahui yang berada dalam rumahnya adalah Arlian.

Arlian, mantan Sasa. Nesa tau itu, Arlian lah yang membuat hidup Sasa semakin kacau, dan kehilangan arah.

**flashback ON

Sasa dan Arlian adalah sepasang kekasih yang sangat romantis, tetapi semenjak Sasa selalu mendengarkan perdebatan antara kedua orangtua Sasa sepanjang hari, Sasa menjadi khawatir dengan mereka. Sasa ingin mencurahkan isi hatinya kepada Arlian pada saat itu. Tetapi? Tetapi Arlian tak ada kabar, dia menghilang. Sasa benar-benar kehilangan arah. Apalagi setelah mama dan papa nya membicarakan tentang perceraian mereka pada Sasa. Mama dan Papa Sasa sepakat untuk bercerai dan Sasa sedih mendengar keputusan mereka berdua. Akhirnya, bertemulah Sasa dengan Nesa disuatu cafe. Mungkin adanya kecocokan antara mereka berdua, membuat mereka berdua nyaman mengobrol dan menghabiskan waktu bersama dan sampai sekarang, mereka bersahabat SANGAT DEKAT SEKALI seperti DETAK JANTUNG DAN NADI. Tak lama setelah itu, Arlian mengabari Sasa dengan 3 bubble chat yang dikirim via Line.
"Sasa"
"Aku mau ngomong"
"Kita putus. Terserah kamu setuju atau tidak dengan keputusanku, aku ingin kita putus"
Sasa mematung dan memandangi ponselnya lekat-lekat.
Lengkap sudah masalah Sasa,
- Perceraian orangtua nya
- Putus hubungan dengan kekasihnya
• Untung saja, Nesa selalu memberikan dukungan pada Sasa sehingga Sasa tak kehilangan arah dan Sasa menjadi anak yang selalu ceria setiap harinya. Meskipun mood nya terkadang tak terkontrol.

**flashback OFF

"WOY! SA!" teriak Nesa yang sedari tadi melihat Sasa mematung dan membeku memegangi gagang pintu rumahnya.
Sasa kaget dan tidak bisa berkata, dia hanya menunjuk ke arah laki-laki yang ada diruang tamu itu. Seolah dia memberikan kode kepada Nesa agar Nesa melihat sosok itu.

Nesa pun melihat dengan menyipitkan kedua matanya.
"ITU ARLIAN KAN? YANG DULU LU PERNAH CERITA KE GUE?! KURANG AJAR! BERANI-BERANINYA DIA DATENG KESINI. EMANG DIA SAPA!" cetus Nesa.
Sasa pun terdiam dan membekap mulut Nesa yang sedari tadi mengucapkan kata-kata dengan sangat keras. Menurut Sasa, mungkin Arlian kedengeran.
Nesa mencoba melepaskan tangan Sasa yang ada di mulutnya.

"Lu bisa gak sih gausa rame-rame." bisik Sasa
"Ini rumah sapa si?! KOK JADI LU YANG GAMAU MASUK? EMANG INI RUMAH ARLIAN. BEGO LU!" jawab Nesa dengan sinis.
"Oh iya. Kok gue bego ya." jawab Sasa dengan menepuk dahinya.

Sasa yang sedari tadi memegang gagang pintu pun mulai melangkahkan kaki dan tak melihat ke laki-laki itu yang sepertinya sedang menunggu seseorang untuk ia temui.

Nesa pun duduk didepan laki-laki itu dan bertanya "Lu Arlian kan? Mau ngapain lu disini?"

Arlian pun tersenyum, seolah ia tak pernah melakukan kesalahan apa-apa dan seolah ia tak pernah berbuat seenaknya meminta putus hubungan sepihak begitu saja tanpa mendengarkan keputusan dari Sasa.
"Gue kesini mau cari Sasa. Kenapa lu yang nemuin gue? Emang pemilik rumah ini udah ganti ya?" cecar Arlian kepada Nesa.

" F I N E "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang