"Gue ga mimpi nih?" batin Nesa sembari menepuk-nepuk pipinya.
Line:
*Juna Rahadyan added you by phone number*"INI JUNA BENERAN KAN? GUE GA SALAH LIAT NIH?" teriaknya.
"Ada apa?" saut pak Tono menyelidik.
"Gapapa pak, lanjut nyetir nya aja. Cepetan ya pak, pengen pulang cepet nih. Buat ngecharge hp." pinta Nesa sambil mematikan hp nya.
——Jam menunjukkan pukul 3 sore.
Anggota ekskul nari pun dibubarkan.
Sementara itu, Sasa masih di ruang ekskul sambil mengotak-atik hpnya untuk memesan Go-Jek. Rencananya, hari ini Sasa akan pulang malam, dan membiarkan Nesa menunggu dirumahnya. Karna, Sasa ingin sekali mengganti model rambutnya serta mengunjungi toko buku didekat rumahnya."Gue aja yang anterin lu." kata laki-laki diambang pintu ruangan itu.
"Hah?" Sasa mulai melihat laki-laki itu.
"Apaan si? Ngapain lu disini? Mau gangguin gue?" cerca Sasa."Dih, apaan. Gue disuruh nganterin lu pulang sama Nesa." jawab Kevin santuy.
"Gue mau ke salon sama mau ke toko buku dulu, lu yakin mau nungguin gue?" tanya Sasa
"Lah, lu mau gue anterin?" tanya Kevin menyelidik.
"Gue lupa bawa duit cash. Kalo gakelupaan pasti gue ogah bareng sama lu." cerca SasaKevin pun menghela napas pasrah, tadinya Kevin berpikir Sasa sudah membuka hatinya. Tetapi, masih belum. Hati itu masih beku.
"Gajadi cabut?" tanya Sasa menyenggol Kevin.
"Oh iya. Maaf gue ngelamun tadi." balas Kevin.Mereka berdua pun berjalan beriringan.
"Ntar, gue ambil motor gue dulu." kata Kevin memecah keheningan diantara mereka.
Sasa hanya mengangguk tanpa memberikan sepatah atau dua patah kata.Setelah 2 menitan mengambil motor.....
"Naik Sa"
"Yaiyalah naik, masa turun." kata Sasa sambil mengerucutkan bibirnya.
"Gue lupa bawa helm 2 Sa, lu gapapa kan gapake helm?" saut Kevin sambil menggaruk belakang telinganya yang tak gatal.
"Ye." jawab Sasa singkat.Kevin pun menjalankan motor Ninja hitam miliknya dengan kecepatan *bisa dibilang agak ngegas sih
"Jadi keinget dulu waktu masih pacaran sama Arlian. Naik sepeda Ninja, jalan-jalan sore. Rindu dia yang dulu." batin Sasa.
Jujur saja, memang Sasa tak pernah boncengan dengan laki-laki selain dengan Arlian. Rasanya, berbeda. Arlian selalu mengajak Sasa berbicara. Tetapi, hari ini, detik ini, menit ini, jam ini, diatas motor Ninja hitam punya si Kevin, Sasa hanya bisa menikmati pemandangan tanpa berbicara apapun. Suasana menjadi semakin canggung, Sasa tak pernah suka suasana seperti ini.
"Eh Sa, lu mau ke salon mana?" tanya Kevin sambil melihat wajah Sasa dari spion motornya.
"Kelewat dodollll!!!!!!" cerca Sasa sambil mengetok helm Kevin.
"Sakit tau! Ih lu mah. Gue kan gatau, lagian si lu ngelamun mulu." saut Kevin.
——Sesampainya di depan salon, Sasa pun membuka suara.
"Lu yakin nungguin gue? Lama tau." sambil menyunggingkan senyumannya.
"Jangan senyum diabet nanti gue." puji Kevin terang-terangan.
"Ih apaan. Gue masuk dulu, lu mau nungguin disini apa didalem?" tanya Sasa
"Dihati lu aja gimana?" goda Kevin.
"Jijik." sentak SasaSasa langsung masuk ke dalam salonnya, sementara Kevin, sedang sibuk memainkan hpnya.
*Incoming Video Call from Juna*
KAMU SEDANG MEMBACA
" F I N E "
Teen FictionIni adalah kisah remaja bernama Sasa yang lahir dari keluarga "broken home" tetapi, ia tak pernah menyerah dalam mengejar semua impiannya. Menurut Sasa, lahir dari keluarga yang tak sempurna bukan berarti ia terus mengeluh dan patah semangat. Kisah...