P R O L O G

156 15 1
                                    

*KRINGGGGGG*
Bel pulang berbunyi, menandakan seluruh siswa-siswi SMA Nusa 2 segera menyelesaikan pelajaran dan segera pulang...

Tak terkecuali, Sasa dan sahabatnya Nesa.
Sasa masih asik mencatat sambil mendengarkan lagu di earphone miliknya. Nesa yang sedari tadi menunggu Sasa, tak henti henti nya mengomeli Sasa karna, Nesa sudah menunggu Sasa sangat lama dan Nesa ingin segera pulang untuk tidur dan streaming Youtube.

"Ayo pulang ih, lama banget si tuan putri" bujuk Nesa.
"Bentar, kurang dikit. Lu mau kemana si? Buru buru amat dah" gerutu Sasa.
"Masa lu jadi sahabat gue lama lu gatau si kebiasaan gue apa. Ah lu mah ngeselin Sa, mangkanya jomblo" jawab Nesa sinis.
"Halah lu juga jomblo, gue mah mending cantik, lah LU?!" sindir Sasa.

Nesa sangat ingin menampol Sasa, karna tingkah Sasa yang selalu tak mau kalah dalam hal bicara.

Tak lama kemudian, setelah mereka saling debat dan mempertahankan argumen masing-masing. Juna pun masuk ke kelas mereka dengan tampang kacau dan sesegera mungkin menghampiri Sasa dan Nesa.

"KALO MAU DEBAT TUH KALO ADA LOMBA DEBAT AJA! JANGAN BERISIK! GUE LAGI NYATET TULISAN DI PAPAN. LU TUH YA BERISIK AMAT! GAUSA TERIAK-TERIAK BISA GAK!" sentak Juna.
Sasa pun mengernyitkan dahi dan berkata "Yauda sih, b aja napa. Alay lu!"
Nesa pun tak dapat berkata-kata. Karna, Juna adalah orang yang disukai Nesa selama ini, tetapi Nesa hanya bisa memendam rasanya. Menurut Nesa, dia tak pantas untuk seorang Juna yang ganteng, keren, ketua osis, bijaksana dan rajin. Dia juga ikut ekskul basket dan menjadi ketua dari tim basket SMA Nusa 2

Setelah membentak Sasa dan Nesa, Juna pun langsung pergi tanpa meninggalkan sepatah atau dua patah kata.
Sasa yang sedari tadi mencatat pun, akhirnya selesai, menutup bukunya, menaruh bukunya dalam tas dan tak berkata apa-apa ia langsung meninggalkan Nesa yang sedari tadi mematung.

"Gajadi pulang nih? Tadi bacot ngajak pulang, sekarang diem" teriak Sasa kepada Nesa yang berjalan menuju pintu keluar kelas.
Nesa yang tadinya mematung pun tersadar,
"Eh iya Sa, bentarrrrrrr!" teriak Nesa sambil lari menyusul kepergian Sasa.

"Gue kerumah lu dong! Lu dirumah mana? Papa lu ato mama lu?" tanya Nesa.
"Papa" jawab Sasa singkat.
"Ok gue kerumah lu ya, bareng dong pulangnya. Sapa yang jemput? Go-car lu?" tanya Nesa.
"Bacot banget sih. Supir gue yang jemput!" bentak Sasa.

Sasa dan Nesa pun berada di gerbang untuk menunggu Pak Supir yang bernama Tono menjemput sang tuan putri Sasa. Meskipun Sasa, terlahir dari keluarga "broken home" tetapi, Sasa tak pernah kurang kasih sayang. Hanya saja, Sasa 1 minggu harus berada dirumah Papa nya dan 1 minggu berada dirumah Mama. Begitu peraturan hidupnya...

Nesa mulai sebal dan berkata "lama banget sih pak Tono. Lu udah nelpon belum?"
"udah. otw dia" jawa Sasa.

*DORRRRRR!
Seorang lelaki bertubuh tinggi semampai, seorang wakil ketua dari tim basket SMA Nusa 2, seorang wakil ketua osis dan sahabat Juna mengagetkan Sasa. Namanya, Kevin. Dia selalu menggoda Sasa, dan Sasa merasa risih. Bukan baper, tapi RISIH! Sasa tidak pernah baper jika digoda oleh Kevin atau siapapun itu. Berbanding terbalik sekali dengan Nesa. Nesa yang selalu baper dan bacot.

"APA SIH!" bentak Sasa.
"Yaudah sih, santai dong. Lu belum dijemput Sa? Mau bareng gue gak? Nanti gue ajak jalan, makan, nonton deh" tegas Kevin.
Sasa melirik Kevin dengan tatapan kosong dan dingin lalu berkata, "Gak. Makasih tawarannya"
"Dih cuek amat lu!" jawab Kevin.
Nesa pun menyauti ucapan Kevin "Lu tuh ya, bacot banget. Udah sana pergi, ngapain masih disini? Sasa udah mau dijemput Pak Tono."
Kevin pun melirik Sasa dengan maksut ingin memastikan bahwa Sasa memang sedang menunggu jemputan.
Lalu, Sasa mengangguk dan tak berkata apa-apa.
Kevin pun pergi dan untuk kesekian kalinya Kevin mendapat penolakan dari Sasa.

Tak lama setelah Kevin pergi, Pak Tono meng-klakson tuan putri *TIN TIN*
Pak Tono membuka kaca dan berkata "Ayo tuan putri, masuk. Maaf, saya telat dan udah bikin tuan putri nunggu lama."
Sasa pun hanya menjawab dengan raut wajah dingin "Gapapa" jawab Sasa singkat.
Nesa dan Sasa pun masuk ke mobil.

"Akhirnyaaaaaaaaa, DINGIN JUGAAAA! CAPEK TAU PAK NUNGGUIN PAK TONO LAMA! PANAS BANGET DILUAR KAYA LIAT DIA SAMA YANG LAENNYA. PANASSS SAMPE KE TULANG RUSUK DALAM" oceh Nesa.

Sasa yang sedari tadi sibuk mengotak atik hpnya pun, angkat bicara "Alay lu!"
Pak Tono hanya bisa meminta maaf karna sudah menjemput Sasa dan Nesa telat...
Nesa pun berkata "LU NGESELIN BANGET SIH KAYA KEVIN!"
Sasa spontan menampar Nesa dengan tangannya *PLAK*
"Ngomong apa lu barusan? Gue gasuka ya lu nyangkut-nyangkutin gue sama si Kevin."
"PMS lu ya! Apa jangan-jangan lu suka juga sama Kevin gara-gara dia sering godain lu kalo waktu istirahat? Kayanya si Kevin tuh suka juga sama lu. Enak ya, gabertepuk sebelah tangan." goda Nesa.
Sasa ingin sekali menampar Nesa sekali lagi, tapi apalah daya.. Sasa terlalu kesal hari ini dan membiarkan Nesa mengoceh tentang Juna, teman Kevin.

Sepanjang perjalanan, Nesa bercerita tentang bagaimana Juna itu, mengapa dia suka dengan Juna, mengapa dia bisa kuat menahan perasaannya selama ini. Nesa bercerita segala hal tentang Juna. Hampir 100% cerita selesai, Pak Tono pun membelokkan stir, tanda sudah sampe di depan rumah Tuan Putri Sasa.

Sasa mengernyitkan dahi dan membatin "Siapa yang parkir ninja putih didepan rumah Sasa?"
Lamunan Sasa buyar, ketikaaa....








> hayo sapa ya yang pake ninja warna putih itu???
Jangan lupa buat kasih bintang dan komen🙆🏻‍♀️🙆🏻‍♀️
Mohon maaf jika bahasa berbelit2, karna kesempurnaan hanya milik Allah semata...
ENJOY READING!! Setiap hari bakal up kalo lagi gaada tugas hehe >

" F I N E "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang