" Ana mana ya? Kok tumben belum dateng" Lontar zahra."Lu kayak nggak tau aja dia kaya gimana. Dia kan emang sering dateng telat" Jawab wulan.
" Tapi kok nggak biasanya dia kayak gini ini dah 5 menit dari bel masuk loh" Ucap reva.
" Jangan2 sakitnya makin parah lagi" Kali ini Nur yang berbicara.
" Mungkin. Padahal jumat dia baru dapet piala sekarang sakitnya nambah parah" Ucap Lani.
*
*2 hari berlalu ana datang dengan masker yang melekat di arena hidung dan mulutnya
" Na, lu dah sembuh? " Tanya wulan. Ana hanya diam. Menenggelamkan wajahnya di tasnya.
" Na lu masih sakit? " Tanya wulan khawatir.
Ana terdiam. Sejujurnya badan nya masih sakit. Malah ia justru tambah parah.
Wulan menaruh punggung tangannya di dahi ana.
" Na lu panas" Ucap wulan.
Ana membuka masker yang menutupi sebagian wajahnya. Mukanya merah, dan kulitnya mengelupas.
" Panas" Rengek ana mengibaskan wajahnya dengan kedua tangannya. Wulan, zahra dan reva meng kipas kan wajah ana dengan buku.
Sedangkan ana mengaruk tangannya yang terasa gatal.
" Lu itu sakit apa sih? " Tanya eka.
" Nggak tau" Balas ana.
" Lu tau masih sakit ngapain maksain buat sekolah coba? " Omel zahra.
" Gw teh males dirumah diceramahin mulu" Jawab ana.
" Badan lu anget " Lontar lani.
" Iya lu nggak mau pulang aja? " Tanya reva
" Nanti aja kalau kamu mau pulang pas pelajaran mrs. Yani"jawab Nur
Ana hanya mengangguk. Teman-teman nya mendampinginya. Ia menaruh kepalanya di meja lalu berusaha untuk terpejam walau rasanya sangat sulit.
" Na, ntar pas pulang lu istirahat ya" Ucap wulan
" Iya gw nggak tega liat lu kayak gini" Lontar reva.
*
"Dadah ana hati hati ya" Ucap eka.
" Kamu itu nggak bisa diem. Masuk kelas nanti ibu ke kelas. Kerjain tugasnya. " Ujar mrs. Yani
" Hehehe" Cengir eka dan zahra
" Yah, mrs. Kan kita mau nemenin ana" Ucap reva
" Kan ada mrs" Ucap mrs. Yani
" Yaudah yuk" Ucap wulan menyalami tangan mrs. Yani
Ana terdiam ia ingin ketawa melihat teman-temannya tapi apa daya wajahnya terlalu sakit untuk banyak bergerak.
" Loh ngapain kalian turun lagi" Tanya mrs. Yani heran
" Si septi sakit mrs" Ucap reva malas.
" Sakit apa? " Tanya mrs yani
" Nggak tau katanya pusing" Jawab eka dan zahra
" Yaudah kalian ke kelas sana. Terus panggil si septi" Pinta mrs yani.
Bukannya malah naik keatas dan ke kelas eka dam zahra malah bergelayut di pegangan tabgan, yang langsung mendapat tatapan tajam dari mrs. Yani.
*
Jam istirahat terdengar begitu nyari tapi membawa kabar bahagia bagi para murid karena pelajaran IPA tuntas.
" Gw kasian sama ana" Ucap reva
" Iya mukanya parah banget" Timpal wulan
" Badanya anget" Ujar lani
" Kita doakan ana cepet sembuh... Aamiin... " Lontar nur
" Aamiin.... " Jawab mereka kompak
Mereka tetap belajar seperti biasa walau tanpa kehadiran ana yang cerewet + bawel.
Wulan duduk dengan zahra. Ia sudah terbiasa bila nanti ana tak masuk lagi.
Mereka duduk dibangku zahra.______________________________________
Ana: baper deh ternyata kalian khawatir sama ana❤❤❤😍
Eka: ge-er mang ada yang kangen ama lu?
Ana: 😭
Wulan: gandeng lah berisik tau
Reva: pemborosan kata gandeng2 aja berisik2 aja
Ana: maaaaaaaakkkkkkkk...... Ana dibully
Nur: udah kalian kenapa sih ribut mulu
Ana: si eka noh( nunjuk eka)
Eka: 😝
Zahra: hello everybadeh home.....
All: krik.. Krik. Krik
Lani: shuuuuut.... Berisik
All: _____________
Wulan: lani muncrat
Zahra: ada hujan lokal guys
All: 😆😆😆😆
Lani: sudahlah watashi malu lah
KAMU SEDANG MEMBACA
family the dream
Teen FictionH I A T U S Dipertemukan kembali dalam satu kelas yang sama. dengan kisah yang berbeda dari kelas sebelumnya. Bersama hadirkan suka maupun duka dan tak lupa memberikan kisah cerita. apa yang akan kalian bayangkan berteman dengan 7 orang yang berbeda...