"Hallo, Selamat tidur Mika. Mimpi indah, makasih banyak untuk hari yang menyenangkannya. Lain waktu semoga aja bisa lebih lama dan gak kaku lagi. See you in da school tomorrow calon cewe Dika tapi boong hehe peace" Tulis Dika dalam balloon chat line nya.
Setelah mengalami hari-hari yang cukup menyenangkan bersama Dika, Mika memutuskan untuk meng-istirahatkan tubuhnya dengan tidur agar bisa bersekolah dengan segar dan menjalani hari-hari menyenangkan bersama teman dan gebetannya tentunya.
—Δ—
"Mika, nanti ada waktu kosong gak pulang sekolah?" tiba-tiba Dika datang dan langsung berbicara to the point pada Mika di lorong sekolah.
Mika yang melihat pangeran tampannya berdiri sangat dekat darinya hanya bisa menatap lama tanpa berkedip.
"Mika ah, lama. Pulsek lo kosong gak?" tanya Dika sekali lagi.
"Kosong terus buat lu sumpeh," jawab Mika dengan sangat senang
"Oke, nanti temenin gue dirumah ya. Lo bisa main fifa gak Mik?" tanya Dika penasaran
"Nah cakep, bisa. Mau ikutan ya Dik," ucap Mika memohon.
"Oke, pulang sekolah jangan kemana-mana ya. Gue tunggu depan gerbang. Mobil nyokap udah selesai dibenerin. Jadi mobil gue comeback ke tangan gue. See you jelek"
Ucapan Dika barusan mengakhiri obrolan mereka pagi itu di lorong sekolah. Ini adalah hari terbahagia Mika seumur hidup mungkin. Nada bicara Dika saat mengatakan Mika jelek adalah suatu pujian bagi Mika, bukan sebuah hinaan.
—Δ—
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Dan Mika sudah standbye didepan gerbang sekolah. Tak sabar bertemu dengan pujaan hatinya itu.
"Hai, kelamaan gak?," tanya Dika sambil keluar dari pintu mobilnya.
Anjir ah ya allah tolong hambamu yang bentar lagi pingsan ini ya allah. Dika cool banget ya allah begini. Tapi kenapa pas awal masuk jam-jam pertama sekolah, kaya anak SMP mau di MOS. begitu batin Mika.
"Gak kok Dik. Gak lama sans," ucap Mika santai.
"Yaudah ayo naik, lo duduk di depan lah ya temenin gue," Ucap Dika sambil membukakan pintu mobilnya agar Mika masuk kedalamnya.
Di sepanjang perjalanan, Dika terus menatap Mika saat Mika menghadapkan wajahnya ke jendela.
*slip*
Mampus ketauan banget gue ngeliatin dia. Pasti Mika ngerasa dah gue liatin, Batin Dika.
"Lo nyetir-nyetir aja, jangan sambil ngeliatin gue gitu kali Dik. Kaya gak pernah liat gue lo haha. Padahal gue salting anjir Dik diliatin lu kaya gitu woi," lanjut Mika berucap dalam hati.
"Kacauu suret lo Mik, gue gak ngeliatin lo. Gue ngeliatin spion mobil," tegas Dika membuat Mika sedikit jiper setelah mendengarnya.
"Hahaha bercanda anjir Mik, jangan ngambek haha. Ngakak banget dah muka ngambek lo. Gemesin banget sial. Betah gue liatinnya aduh," ucapan Dika keluar tanpa rencana. Spontan keluar begitu saja dari mulutnya.
tersadar berbicara melantur. Dika langsung membenarkan ucapannya.
"Eh anjir, gue ngomong apasih. Sorry Mik hehe," jawab Dika malu.
"Haha apaansi Dik, jadi lo yang salting anjay," ledek Mika pada Dika.
Setelah sampai dirumah Dika, Mata Mika mulai menjelajah kembali foto-foto yang ada diruang tengah rumah Dika. Mika fokus pada satu diantara 8 bingkai foto yang ada diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Side
Teen FictionTidak semua yang kamu lihat di depanmu, sama seperti apa yang terjadi di belakangmu... "Aku beda bukan untuk menunjukkan kalau aku bad atau baik nya Mik. Aku cuman gak mau liat wanita yang aku cinta setelah mama nangis karena kehilangan salah satu c...