BAB 5 : LEBIH DEKAT

21 5 0
                                    

Disini lah sekarang Dika berada, di Club ternama di Jakarta. Hobi Clubbing memang sudah menjadi kebiasaan Dika semenjak keadaan rumah berantakan.

Dan disini lah Dika merasa tidak kesepian, ada Afta yang sudah menemaninya sejak lama.

"Woy bro, kenape lu muka kusut gitu? Cerita lah sama gue," tegur Afta.

Dika menghela nafas, "gue lagi pusing gimana caranya biar tuh cewe gak tau tentang keluarga gue."

"Keluarga, maksud lo yang—"

"Iya yang itu udah jangan di bahas. Gue cuma takut tuh cewe nanti nyari tau semua tentang keluarga gue," keluh Dika.

Afta bingung, "tunggu-tunggu cewe yang lo maksud waktu itu lo tabrak terus teriak-teriak?"

"iya yang itu, dia tetangga gue sekarang. Dunia se-sempit ini heran."

"Yaudah lah bro, gak usah di pikirin, mending kita seneng-seneng. Lo mau minum apa?" tanya Afta.

"Kayak biasa aja."

"Oke, mas kayak biasa ya."

Setelah memesan minuman, Afta memberitahu tentangnya.

"Oh iya lupa nih gue kasih tau lo, gue pindah ke sekolah lo mulai besok. Tunggu gue ya jadinya hahaha," ucap Afta sambil mengerlingkan mata genit.

Dika Dengan berlagak seakan mau muntah, "Najis! gak gue terima lo di kelas."

"Jahat kali kau bang sama adek. HAHAHA," ledek Afta.

—Δ—

Gimana ya caranya nyari tau, apa gue harus ke club dulu terus cari temen deketnya, terus minta bantuan ya? Batin Mika.

"Ck ah, masa iya gue harus ke club si cuma buat nyari tau tentang Dika, gak sudi gue ke tempat dosa kayak gitu,"

"Tapi gue penasaran kenapa dia harus jadi orang lain," ucap Mika serba salah.

Di sisi lain, Dika tidak mau Mika sampai mencari tau tentang keluarganya, tapi Mika malah semakin ingin mencari tau tentang keluarganya karena rasa penasarannya.

"Kayanya gue harus deketin dia deh di sekolah, kalo bisa jadiin dia gebetan sementara."

"WAW, cerdas banget emang deh otak gue," ucap Mika sombong.

—Δ—

Pagi harinya Mika sarapan dengan keuarganya. Tiba-tiba bundanya cakap yang membuat mood Mika turun.

"Nak, nanti kamu berangkat sendiri ya soalnya pak Roto izin pulang kampung istrinya sakit,"

Dengan muka pasrah, "iya gampang bun." ucap Mika seadanya.

Mika salim kepada bundanya.

"Yaudah Mika berangkat dulu nanti telat. Assalamualaikum," salam Mika

"Waalaikumsalam, hati-hati ya nak," ucap bunda.

Baru saja keluar gerbang, Mika melihat Dika yang juga keluar gerbang.

Kayanya ini kesempatan gue deketin dia deh, Batin Mika.

"Ekhem, Hai Dik baru mau berangkat?" tanya Mika basa-basi

"Eh iya nih, lo juga baru mau berangkat?" tanya Dika balik.

Lah jadi tanya-tanyaan, Author.

"iya, berangkat bareng yuk. Jadi gue gak sendirian, kan kalo sendiri ketara banget jomblonya haha," jayus Mika.

Different SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang