01

734 38 9
                                    


Aku sedikit terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Hey, kucing itu bisa berbicara?

"Tidak usah terkejut seperti itu. Aku awalnya manusia. Tapi karna aku melakukan suatu kesalahan dia menyihirku menjadi kucing"

Aku masih diam di tempat ku berdiri. Tiba tiba saja kucing itu berdiri dan naik ke salah satu kursi yang ada di teras.

"Izinkan aku tinggal disini. Aku tidak akan menyusahkan mu. Untuk makan, kau bisa memberi ku susu atau nasi dengan ikan. Tidak sulit kan?"

Memang tidak sulit. Yang sulit itu mempercayai bahwa kucing yang ada di hadapan ku saat ini tengah berbicara denganku.

"Hei! Apa kau tuli, ha?!"

Yaampun, udah numpang, nyolot pula. Batin ku.

"Iya"

Aku hanya membalasnya singkat.

Aku pun membuka kunci rumah lalu masuk ke dalam, diikuti dengan kucing yang menurutku aneh. Sesampai nya di dalam rumah, aku langsung mendudukan diri ku diatas sofa empuk kesayanganku. Sementara kucing itu berada di bawah ku. Mungkin bagi sebagian orang, kucing ini hanyalah kucing biasa. Memang, tidak ada yang aneh dengan kucing ini. Dia seperti kucing pada umumnya.

"Oh ya kita belum berkenalan. Nama ku Kiki. Dan siapa namamu?"

"Jessica, but you can call me Jeje"

"Apa? Jeje? Apa aku tidak salah dengar? Hei, namamu seperti anak kecil"

Kucing ini memang tidak tau diri. Kalo bukan karna tidak tega, kucing ini sudah ku tendang jauh jauh dari rumah ku.

"Hei, nama mu juga aneh tau! Apa apaan nama itu. Kiki? Ha, di zaman sekarang tidak ada yang bernama seperti itu!"

Kucing ini. Sangat menyebalkan sekali sih. Hari ini adalah hari yang paling melelahkan bagi ku. Pelanggan di toko kue hari ini sangat banyak. Dan belum lagi menghadapi komplain komplain dari para konsumen.

"Hei! Kenapa kau diam saja? Aku bosan. Ayo kita bermain!"

Apa? Bermain? Hey, aku lagi cape sekali ini. Rasanya badan ku remuk semua sampai sampai aku tidak bisa mengangkat beban tubuhku ini. Aku tidak menjawab ajakan kucing itu. Tapi tiba tiba saja dia naik ke atas pangkuan ku.

"Mau apa kau kucing aneh?!"

"Isshhh... Aku tidak aneh, bodoh!"

"Dan aku tidak bodoh"

Kucing ini. Sangat. Amat. Menyebalkan. Aku tidak abis pikir kenapa bisa aku bertemu dengan kucing ini?! Kenapa dia tidak tidur di depan rumah orang lain saja?!

"Menyebalkan sekali" ucapku dengan nada pelan. Tapi seperti nya masih bisa di dengar oleh kucing ini.

"Apa kau bilang?! Aku menyebalkan?! Apa seperti ini manusia zaman sekarang?!"

Manusia zaman sekarang? Apa maksud nya? Bukankah dia juga manusia zaman sekarang? Ah ralat, maksud ku kucing.

"Apa maksud mu manusia zaman sekarang?" seperti nya aku mulai penasaran dengan kucing ini.

"Bukan apa apa"

Ya Tuhan... Berikan lah aku kesabaran menghadapi kucing aneh ini...

"Ceritakan"

"Tidak mau"

"Yasudah, kau bisa angkat ka-

"Ok... Akan aku ceritakan, tapi izinkan aku tinggal disini"

"Baiklah... Ceritakan"

Di mengambil posisi duduk di samping ku.

"Mungkin kau nggak akan percaya dengan vampir, penyihir dan warewolf. Mereka sebenernya ada, hanya saja mereka sekarang bisa beradaptasi dengan manusia. Tidak ada lagi vampir yang takut bawang putih dan peminum darah, dan tidak ada lagi warewolf yang akan berubah saat Bulan Purnama. Semua nya sudah beregenerasi."

"Dan kau termasuk yang mana?"

"Jangan memotong, aku belum selesai."

Aku memutar bola mata ku malas.

"Baiklah, lanjutkan"

Dia melanjutkan kembali cerita nya yang sempat ku potong dengan ucapan ku.

"Aku termasuk Vampir. Tapi seperti yang sudah ku bilang, aku tidak meminum darah, jadi kalau kau memberi ku susu aku bisa meminumnya. Dan jangan salah juga, Vampir, Warewolf dan Penyihir pun juga sekolah. Mereka satu sekolah. Cuman tidak seperti kalian yang mempelajari hitung hitungan, bahasa, sosial dan lain lain. Yang kami pelajari adalah tentang sihir, bagaimana caranya bertahan hidup, bertarung dan masih banyak lagi. Bahkan aku sempat belajar meracik semacam racun."

"Tapi, tadi kau bilang kau manusia. Yang bener yang mana jadinya? Jangan membuat orang bingung dong!"

"Sudah ku bilang jangan memotong. Lagipula jika aku memberitahu mu kalau aku ini vampir kau pasti tidak akan percaya."

"Yasudah lanjutkan lagi cerita mu"

Aku terus mendengar kan kucing itu bercerita sampai akhirnya tak sadar aku malah menutup mata ku.

"Aih... Memang nya kau kira aku sedang berdongeng? Seenaknya tidur saat aku bercerita"

Samar samar aku masih dapat mendengar nya ngedumel karna ku tinggal tidur.

A CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang