04

311 26 4
                                    


Akhirnya, aku bisa pulang dan merasakan empuknya kasur ini. Saat aku lagi enak enakan tidur, ada aja pengganggunya.

"Jeje"

Ya. Siapa lagi kalau bukan Si Kucing An- ah aku lupa. Maksudku si Kiki. Kucing yang untuk saat ini tinggal dirumah ku. Dan seperti kata nya tadi siang, dia hanya bisa berubah dalam waktu satu jam saja dan sekarang ia sudah berubah menjadi kucing lagi.

"Apa?"

"Menurut mu, aku bisa tidak, membuatmu untuk jatuh cinta kepada ku?"

Aku mencoba mencerna kata kata dia. Aku sebernarnya tidak yakin bisa. Tapi entah kenapa sejak dia meledekku, dan kata kata nya yang manis membuat ku luluh.

"Tidak tau"

Jawaban itu yang keluar dari mulutku. Selanjutnya tidak ada lagi kata kata yang keluar dari nya.

Sebelum aku benar benar ingin tidur, aku memutuskan untuk membersihkan badan ku dari keringat keringat lengket yang masih menempel di badanku ini.

Setelah selesai aku membersihkan tubuhku. Aku melihat Kiki tengah tertidur diatas kasur ku. Ingin ku usir, tapi tak enak hati. Jadi aku membiarkannya tidur di atas sana. Aku berjalan mendekati ranjangku dan kemudian aku naik ke atas kasur dan tidur disampingnya, tak lama aku menyusulnya ke alam mimpi.


Sinar mentari menerobos gorden jendela kamar ku. Aku terbangun dari mimpi indahku. Dan saat aku terbangun aku tidak menemukan Kiki disamping ku. Ah.. Kucing Aneh itu kemana lagi sih? Kenapa dia suka sekali hilang hilangan? Menyebalkan.

"Morning my Princess. Bagaimana tidurnya? Nyenyak? Aku udah bikinin sarapan buatmu dan tentu buat ku juga. Apa hari ini kau ke toko kue lagi?"

Kiki muncul dari pintu kamar ku. Dia sedang mode manusianya. Tapi masih memunculkan telinganya.

"Bisa tidak, jika berubah menjadi manusia, telinganya kau hilangkan? Aneh tau"

"Bisa saja, tapi aku lebih suka seperti ini. Apa aku lucu seperti ini? Aku tau, kau pasti menyukai ku kan?"

Sudah paling malas kalau dia berbicara seperti itu. Aku memilih untuk tidak membalas nya

10 menit kemudian, aku keluar dari kamar mandi dengan baju yang sudah rapih. Aku memang sengaja membawa baju ku ke dalam kamar mandi. Aku takut saat aku sedang memakai baju, dia tiba tiba masuk ke kamar ku. Kan itu sungguh tidak lucu.

Aku berjalan menuju meja makan yang berada tak jauh dari kamarku. Bisa kulihat disana sudah tersedia berbagai macam makanan yang tersaji. Dan jangan lupakan Kiki yang sudah duduk manis disana.

"Ayo kita makan!"

"Kenapa banyak sekali?"

"Memangnya kenapa?"

"Aku tidak suka membuang buang makanan"

"Yasudah kalau begitu, nanti bisa disimpan lagi. Bisa buat makan siang atau makan malam."

Aku memilih berjalan menuju pintu. Sepertinya langsung berangkat ke toko kue tanpa sarapan tidak masalah.

"Mau kemana kau? Ayo sarapan dulu!"

"Kau saja."

Kiki

Ini semua karna permainan gila yang di buat oleh temanku. Andaikan waktu itu aku menolak ajakan nya untuk bermain permainan itu, mungkin aku tidak akan seperti ini. Terjebak dalam tubuh kucing. Memakan makanan manusia yang menurutku rasanya aneh.

Saat ini aku sedang duduk di atas sofa. Dan tak lama aku melihat ada cahaya yang membentuk sebuah portal. Ah, pasti dia akan datang.

"Hai, Eve!"

Tuhkan apa kata ku, dia datang.

"Mau apalagi kau?! Belum puas dengan permainan mu?"

"Jangan seperti itu Eve. Aku tau, kau pasti menyukai manusia itukan?"

"Ann. Aku sedang malas untuk beradu argumen dengan mu. Lebih baik kau pulang saja."

Aku menidurkan tubuhku diatas sofa. Membiarkan Ann yang masih berdiri tak jauh dari tempat ku berada.

"Hmmm... Sejak kapan Pangeran Vampir kita menyukai seorang manusia? Bukankah dia selalu menganggap manusia adalah makhluk yang lemah? Dan dia juga mengatakan kalau manusia cuma untuk dijadikan sebagai makanan saja"

Aku masih diam. Tak berniat untuk membalas ucapannya.

"Hei Eve! Come on, saat itu aku sedang bosan, mangkanya aku mengajak mu bermain"

"Iya bermain. Bermain sebuah permainan yang membuat ku harus terkurung di dalam tubuh kucing"

Aku merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuh ku. Seperti nya aku akan berubah lagi. Dan benar saja, tak lama aku berubah bentuk lagi.

Plop

"Eve, kau terlihat lucu dengan bentuk mu yang sekarang. Pfftt" sepertinya Ann mencoba untuk tidak tertawa.

"Enyah saja kau dari dunia ini, Ann!"

Aku sudah siap ambil ancang ancang untuk menusukkan kuku ku yang panjang ini ke wajah nya. Tapi seperti menyadari, dia langsung menerbangkan dirinya yang membuat aku menabrakan muka ku dengan lantai dingin.

"Hahaha... Maaf Eve. Tapi aku rasa manusia itu mulai menyukai mu. Berlaku lah sebaik mungkin, Eve. Dan satu lagi, nama samaran mu aneh sekali Eve. Apa apaan nama 'Kiki' itu. Sudah ya, aku pulang dulu. Bye" dia masuk kembali ke dalam portal yang ia buat sebelumnya.

"Pergi saja, dan jangan kembali lagi Ann. Sungguh, melihat wajah mu membuat ku ingin segera mungkin membunuh mu"

5 menit kemudian aku tersadar dari semua nya. Bagaimana aku bisa melupakannya?!

Aku segera memanggil Ann komunikasi telepati. Dan untung saja dia datangnya cepat.

Portal yang sering Ann gunakan perlahan muncul. Awalnya kecil tapi lama kelamaan portal itu menajdi besar.

A CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang