Bab 18: Tajamnya mulut tetangga

1K 101 11
                                    

Aku pernah pada masa mulut tetangga lebih tajam dibanding pisau yang baru ku beli.

Terkadang, rasanya sungguh luar biasa lelah.

Mereka benar benar tak tau bagaimana aku, tetapi mereka melakukannya seolah olah mereka orang terdekatku.

"Bisu kali dia kalo lewat gapernah ngomong."

"Disindir juga ga dengerin. Tuli kali"

"Engga sekalian buta juga? Jalannya nunduk terus begitu."

Lantas, aku harus bagimana ketika aku tidak nyaman dengan kata kata kalian itu???

Aku tidak nyaman dengan diri kalian. Aku sulit beradaptasi. Aku sulit berbasa basi. Tak seperti kalian yang asal bicara tanpa tau yang pasti.

Aku harus apa ketika kata kata yang kalian lontarkan sangat amat menyakitiku?

Aku tak bicara, bukan berarti aku tak bisa bicara. Aku hanya tak nyaman terlebih dahulu menyapa.

Aku tak mendengarkan kalian, bukan berarti aku tuli. Aku hanya tak peduli karena basa basi kalian terkadang terlalu menyakiti.

Aku pun manusia yang sama. Bedanya, aku menjaga lisanku agar tak ada yang tersakiti oleh diriku. Sedangkan kamu, asal bicara dengan lisanmu, tak peduli orang orang itu akan sakit hati olehmu.

Catatan Hati Seorang Introvert.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang