Bab 16: Sendiri

1.1K 139 12
                                    

Yang terlintas dalam benakku ketika mendengar kata sendiri itu adalah diriku.

Kesendirian yang terkadang membuatku sepi namun disaat tertentu membuatku merasa nyaman.

Orang orang bertanya, "kamu tidak bosan sendirian?"
Aku jawab. "Terkadang. Namun, ketika melihat teman temanku yang bersikap palsu, aku lebih senang sendiri."

Kesendirian adalah ujian, terkadang. Ketika aku sedih, tak ada tempatku bercerita. Berkeluh kesah menceritakan masalah. Itu lumayan terasa.....hampa.

Aku ingin bercerita kepada temanku, namun aku takut tidak akan digrubris. Mungkin awalnya mereka akan bertanya "kenapa?", merasa penasaran dengan ceritanya. Namun setelah kuceritakan mereka hanya akan ber-oh ria saja. Ya, terkadang begitulah manusia.

Maka dari itu, sendiri menjadi begitu menyenangkan. Orang bilang, aku terlalu mengurung diri. Namun kenyataannya, aku seperti terjebak. Mau tak mau ini pilihanku, pahitnya dunia luar membuatku lebih nyaman sendirian.

Dalam titik ini, aku belum menemukan alasanku untuk keluar dari zona nyamanku. Menurutku, sendiri masih menjadi pelarian terbaik dari segala resah dan gundah gulana akan pahitnya dunia.

Catatan Hati Seorang Introvert.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang