Attention Please
Cerpen ini mengandung konten sensitif mengenai bunuh diri, darah, dan kekerasan. Di mohon kebijakan dalam membacanya. Untuk yang berumur dibawah s.d. umur 17 tahun di mohon tidak membaca cerita ini DAN JIKAPUN NEKAT, MOHON DIDAMPINGI OLEH ORANG YANG LEBIH TUA. Apa yang tertulis di cerpen ini adalah fiksi belaka, mohon tidak ditiru dan jangan dijadikan motivasi untuk melakukan hal yang negatif.
Regards, Ahn Ahra
Prolog
"Kenapa harus aku?" "Kenapa harus aku?"
Kamu membawaku menuju duniamu. Dunia yang mencerminkan dirimu, Putih. Hamparan bunga yang belum bermekaran, langit yang berwarna putih ini, lagi-lagi kamu mencoba menenangkanku.
"Karena kamu merenggut semua yang seharusnya menjadi milikku."
.
.
.
.
Ahra Ahn Present
.
.
.
.
Special 7th Anniversary
"Coretan pada Cermin"
.
.
Genre : Fantasi-Psikologi
..
.
Aku iri pada semua orang di dunia ini.
Orang yang lebih kaya dariku. Orang yang lebih miskin dariku. Orang yang lebih pintar dan bodoh dari diriku. Orang yang lebih sehat, maupun orang yang lebih sakit dariku. Orang yang punya lebih banyak teman, atau lebih sedikit. Orang yang punya keluarga, maupun yatim piatu. Orang yang lebih normal dariku dan orang yang lebih abnormal dariku. Itu karena mereka mendapatkan kasih sayang yang kurang, tidak sepertiku yang kelebihan kasih sayang dari semua orang di dekatku.
Orang tuaku sangat perhatian padaku. Sejak pertengkaran mereka satu tahun yang lalu, mereka menghadirkan seorang adik padaku, ia seumuran padaku dan begitu mirip. Kami mempunyai potongan rambut yang sama, kornea mata yang sama, bibir yang sama, postur tubuh yang sama, dan hobi yang sama pula. Sulit membedakanku dengannya jika hanya dilihat dari fisik kami.
Aku mengenalnya dengan sebutan si putih. Ia adalah orang yang paling baik ---setidaknya ketika pertama kali aku menginjakkan kaki diruangan ini---. Sel yang hanya terdiri dari dirinya dan aku ini dipenuhi warna kesukaan kami, jemari-jemari ini mengukir cerita dalam balutan coretan dinding. Coretan yang penuh canda dan tawa. Coretan yang menyardarkanku, jika aku jauh lebih iri padanya.
Ia merenggut semuanya dariku. Perhatian orang tuaku, teman-temanku, juga kasih sayang yang awalnya dilimpahkan padaku. Hanya karena penampilannya yang begitu indah, namun hatinya jauh lebih busuk dariku. Kenapa?
Karena ia mambunuh orang tua kami hanya untuk mendapatkan pertemanan dariku.
Kalian pikir aku akan luluh? Tentu saja! Siapa lagi yang lebih setia darinya?
Namun ia tetaplah menyebalkan. Ia dan rambut panjangnya membuatku risih.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Scandal
ContoSekumpulan cerpen bertemakan skandal semalam, dengan genre utama berbeda. Kupersembahkan untukmu sebagai hadiah ulang tahun Riri & Rara's Room (blog) yang keempat tahun. Untuk beberapa cerita saya sarankan untuk didampingi orang tua atau men-skipnya...