Sebuah cerita by Ciayo Indah
.Kisahku ini, berawal dari sebuah kios kecil sederhana ukuran 5x8, dengan lampu warna warni yang meriah diatas atapnya, kabel penuh lampu itu terjulur panjang meliuk-liuk mengikuti garis-garis huruf yang berbaris rapi dan terukir besar-besar disebuah papan reklame bertuliskan, SALON CANDY.
Sudah yang ke-7 kali kalau tak salah hitung waktu itu, aku 'terpaksa' nongkrong lagi di salonnya Mbak Candy. Kukatakan 'terpaksa' karena memang aku kerap di paksanya datang, minimal seminggu sekalilah aku harus mampir sejenak duduk di salonnya.
Lucu memang tapi ini nyata.
Katanya, kalau aku sudah mampir di salon perempuan beranak satu yang ternyata 'hanya' istri siri alias simpanan seorang tentara itu, 5 hari ke depan, salonnya akan jadi ramai dan penuh orderan.
Aku yang masih mahasiswi tahun ketiga kala itu tak pernah percaya dengan pikiran berbau tahayul yang kerap diyakini mbak Candy.
"Kau gadis cantik penuh magnetis, auramu memancar terang, kalau berdagang kau pasti sukses. Jangankan kau, orang yang dagangannya kau beli pun pasti akan merasakan imbas dari auramu itu" statmentnya, yakin.
"Elleeh elleeeh...." aku tertawa-tawa tak percaya.
"Oke, kita buktikan saja! Kita tunggu saja pedagang yang akan lewat!" ah, itu cuma akal-akalan Mbak Candy, dia hanya ingin agar aku menemaninya melayani pelanggan sambil mendengarkan curhatan hati mengenai kisah pernikahannya yang penuh lika-liku.
Mbak Candy yang kesepian ini terancam akan terus berstatuskan hanya sebagai 'istri simpanan', sampai Mas Anton pensiun, kalau tidak dia bisa kena sanksi dari TNI AD tempatnya mencari makan. Apalagi mas Anton sudah lumayan berpangkat di perwira pertama TNI, ia sudah Kapten. Sedikit lagi mas Anton akan naik dan disematkan di dadanya pangkat berlambang satu bunga melati emas alias seorang Mayor.
Alhasil, Mbak Candy harus bisa menahan diri, terus mengalah dari istri pertama mas Anton yang kabarnya galak.
Tiga bulan berlalu, mas Anton tak juga menghubunginya, aku sendiri tak pernah berjumpa hanya tahu dari fotonya. Rasa galau, gelisah, dan merana kerap menyerang mbak Candy. Sejak istri pertama yang katanya berbadan besar dan suara bariton melabrak, hingga habis muka cantik mbak Candy babak belur, dan menarik rambut cat pirangnya hingga berlepasan, lalu memporak porandakan salonnya habis-habisan membuatnya kalang kabut, mas Anton tak juga kunjung pulang.
"Istri pertamanya ngancam akan melapor ke kesatuan, kalau Mas Anton tak menceraikanku," katanya lagi, bingung.
Meski tak kunjung nongol, Mas Anton tetap mengirimi Mbak Candy uang dan belum mau menceraikannya.
Aku sendiri belum mengenal Mbak Candy kala itu, aku tahu juga dari cerita yang kerap dengan emosinya ia kisahkan kembali tiap kali men-treatment pelanggan, itu terus yang dibahasnya bagai tak bosan. Mbak Candy menilai, itulah kenangan paling buruk di hidupnya.
Kupandangi foto-foto Mas Anton yang dipajangnya di dinding salon, lelaki dengan baju TNI itu tampak berkharisma, nampak sekali mbak Candy luar biasa bangga bersuamikan TNI, meski hanya berstatus simpanan.
"Ci, kau mau treatment apa?" tanyanya kali itu. Udara di luar panas, gerah, sepertinya tak lama bakal turun hujan. Sejak tadi tak juga lewat pedagang makanan, padahal sudah ditunggu-tunggu. Mbak Candy tak sabar ingin meyakinkanku, kalau aku emang berkhasiat jadi penglaris.
Aku jujur, jadi tak enak sendiri kalau ke salonnya, kedua dan ketiga kali okelah tak mengapa, tapi kalau terus-terusan gratis? Aiih....
"Treatment? Ahhh, gak usah mbak...."
![](https://img.wattpad.com/cover/179418393-288-k414749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan CerPen Ciayo Indah
Short StoryAku mendatangi tempat, dimana semua cerita terkumpul di sana, lalu terbukalah rahasia-rahasia kelam ....