Pt. 7

4.5K 469 52
                                    


Yeonjun dan Minha sama-sama terdiam, mereka berdua masih cukup terkejut dengan ucapan Ibu Minha. Minha sontak menoleh ke arah Yeonjun untuk seraya memberi kode tentang ucapan Ibunya, namun Yeonjun menggelengkan kepalanya pertanda tidak mengetahui apapun rencana kedua orang tua mereka.





"Ibu, apa maksud ucapanmu? Tujuh hari lagi? Pernikahan? Jelaskan padaku!" ujar Minha.

"Ya ampun, baiklah. Aku akan memberitahukannya kepada kalian sekarang, kalian akan menikah minggu depan. Aku beserta Ayahmu dan orang tua Yeonjun sudah sepakat akan menikahkan kalian minggu depan."

"Tapi kenapa secepat itu? Bukankah aku sudah mengajukan persyaratan agar kami menikah setelah karir kami berjalan lancar." cecar Yeonjun yang masih tidak percaya.

"Karena hanya tanggal itu yang pas untuk pernikahan kalian. Akhir bulan ini Ayah Minha akan sibuk dengan mengurus proyek dengan investor baru, lalu Ayahmu mulai bulan depan sudah disibukkan dengan cabang perusahaan yang baru yang pastinya akan memakan waktu berbulan-bulan." jelas Ibu Minha.

"Tapi Ibu, kami bahkan belum wisuda. Lagipula kalau acaranya minggu depan bukankah waktunya terlalu sedikit untuk mempersiapkan pernikahan?" keluh Minha

"Tentu saja tidak. Kami sudah mempersiapkan semuanya dan semuanya sudah beres, ahhㅡ baru saja Ibumu mengirimku pesan, katanya kau harus pulang sekarang bersama Minha." tutur Ibu Minha. Seketika Minha langsung mengernyitkan dahinya.

"Kenapa aku harus ikut bersamanya?" tanya Minha.

"Kau sudah terlalu banyak bertanya hari ini. Lebih baik kalian kesana sekarang, sepertinya itu penting."

"Baiklah, kalau begitu kami berangkat sekarang." pamit Yeonjun.

"Kalian berdua hati-hati di jalan." ucap Ibu Minha yang hanya dibalas anggukan oleh Minha dan Yeonjun.



ㅡ×°'''°×ㅡ





Yeonjun memberhentikan mobilnya tepat di depan garasi rumahnya. Ia dengan segera melepas sabuk pengamannya lalu keluar dari mobilnya, begitu juga dengan Minha. Lagi-lagi Minha dibuat terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapannya, ini memang pertama kalinya ia menginjakkan kaki di rumah orang tua Yeonjun. Rumah yang masuk dalam kategori real estate ini membuat Minha terkejut bukan main hingga mulutnya terbuka lebar.


Yeonjun tersenyum tipis melihat Minha yang masih memandangi rumahnya dengan matanya yang berbinar. "Mau sampai kapan kau melihatnya?"


Minha tertegun dan langsung menoleh ke arah Yeonjun, ia hanya tertawa kecil lalu mengalihkan pandangannya. "Maaf.." cicitnya.

"Ayo masuk." tawar Yeonjun.





Belum sempat Minha berbicara, Yeonjun lebih dulu menarik Minha dan menggenggam tangannya untuk memasuki rumahnya.





"Uhh, kalian sudah datang rupanya. Ya ampun kalian manis sekali berpegangan tangan seperti itu." goda Ibu Yeonjun.





Yeonjun dan Minha seketika langsung menatap tangan mereka, dengan cepat Minha langsung melepas tangannya dari genggaman Yeonjun. Yeonjun hanya tersenyum getir melihat genggaman tangannya yang baru saja dilepas.





"Kenapa dilepas? Duduklah ada yang ingin aku bicarakan." titah Ibu Yeonjun pada mereka berdua.

"Apa Ibu ingin membicarakan tentang pernikahan?" celetuk Yeonjun.

"Huh, darimana kau tau?"

"Anuㅡ Ibuku tadi sudah mengatakannya.  Tapi apa benar pernikahan kami akan dilaksanakan seminggu lagi?" sela Minha.

Oh! My  × Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang