part 2

46 8 3
                                    

"Wah,sangat lezat. Terima kasih ya!" Kata seorang gadis yang baru saja keluar dari toko es krim bersama seorang pemuda. Gadis itu memancarkan wajah yang bersinar dengan senyumanya namun sebaliknya pemuda itu justru memancarkan wajah kesal,sedih yang saling tercampur.
"Kenapa kau harus makan es gelato terus? " kata pemuda itu.
"Karena enak,memangnya kenapa? "
"Uangku habis tau!"
"Siapa suruh belum dapet teman minggu ini? "
"Tapi Lena,kau bisa mengaturku untuk mengerjakan pekerjaan OSIS kan,dengan begitu kau juga dapat keuntungan. "
"Tugas OSIS? Itu terlalu mudah untukmu,lagi pula sudah selesai tuh. "
"Ya,masa gak bisa yang lain? "
"Kenapa? Kamu gak suka ya makan bareng sama aku? " kata Lena
Hampir saja Irfan salting dengan perkataan Lena,berusaha keras Irfan tahan untuk tidak mengeluarkan gerakan yang memalukan.
"Bu,bukan begitu maksudku. "
"Ohh,kalau begitu kamu senang gak makan bareng? "
Sekali lagi,hampir saja Irfan salah tingkah di depan Lena,wajahnya seperti ingin bersemu merah di depan Lena. Namun sebelum Irfan menjawab pertanyaan Lena,,,,,,
"LEPASKAN AKU!"
Kalimat itu langsung mengejutkan Lena dan Irfan yang sedang berjalan pulang dari toko,terlihat disana ada seorang perempuan yang sedang di kepung oleh sekelompok laki laki. Wajah laki laki sangat menjengkelkan dan terlihat jelas ingin melakukan sesuatu yang buruk.
"Irfan,cepetan. "
"Hah? Ngapain? "
"Gadis itu butuh bantuan. "
"Itu urusan mereka."
"Yasudah kalau begitu aku saja!"
"Tung,tunggu Lena!"
Tanpa memperdulikan ucapan Irfan,Lena terus berlari ke arah perempuan yang sedang kesusahan itu. Untung saja ia memakai celana jins dan baju kuning se lutut yang membuatnya tidak kesulitan untuk berlari namun rambutnya yang panjang seakan seperti bendera yang berkibar di terpa angin,ia langsung mencegah dengan beraninya di hadapan dua orang yang sesang mengganggu seorang gadis. Tapi keberuntungan tidak bisa datang tepat waktu kepada Lena.
"Hai gadis,kau juga ingin bermain bersama kami? " kata salah satu darinya
"Kegeeran,jangan ganggu dia. "
"Lho,kenapa? "
"Dia itu rekanku!"
"Terus,kalau begitu mari kita coba dua gadis sekaligus. "
Salah satu tangan dari kedua orang itu mulai melayang ingin memegang Lena,Lena mulai ketakutan dan tidak tau harus berbuat apa. Semakin dekat tangan kedua orang itu semakin dekat derap langkah kaki seseorang yang sedang mendekati Lena.
"BUKK!!"
Suara itu membentur aspal yang lumayan keras,tatapan tajam orang itu mulai menghiasi wajahnya, sementara Lena dan gadis di belakangnya hanya bisa terkejut.
"Berani menyentuhnya,berarti kau cari mati!"
"Ir,Irfan?" Kata Lena
"Haihh,Lena kan sudah kubilang jangan pergi duluan. "
"Ma,maaf."
"Dan untuk kalian lebih baik pergi dari pada nanti kupatahkan kaki kalian."Kata Irfan dengan arah tatapan yang sangat tajam kepada kedua orang itu,tanpa suruhan untuk kedua kalinya mereka berdua langsung berlari menjauh. Irfan langsung membalikan badan dan duduk dengan sandaran lutut.
"Kau baik baik saja Lena? "
"Tentu,kau kan yang menyelamatkanku!"
"Kau,Lena? Ketua OSIS SMA Univers?" Kata gadis itu
"Ehh,iya kau thalia ya kelas 3.B? "
"I,iya terima kasih ya!"
"Sama sama!"
"Oiya,kamu Irfan kan? Terima kasih ya!" Kata Thalia sambil menatap Irfan,namun Irfan justru menghindari kontak mata terhadap Thalia
"Haha,maaf ya,Irfan memang seperti itu. " kata Lena
"Ya,aku mengerti di kelas dia juga seperti itu. "
"Lena,ayo sudah sore. "Kata Irfan sambil berdiri.
"Ehh,iya. Dan Thalia meski begitu Irfan itu orang baik sekali kok. "Kata Lena sambil berdiri.
"Lena,ayo. " kata Irfan
"Yaudah,kita duluan ya!"
"Iya terima kasih. " kata Thalia.
Mereka berdua pergi meninggalkan Thalia,sedikit demi sedikit banyakan mereka kabur dari mata Thalia,yang terlihat hanyalah sebuah kebahagiaan yang menyelimuti mereka.

Jangan lupa beri saya dukungan dan komen ya!
Ikuti saya @RAIHAUSYI
Jangan lupa Like
Terima kasih

The on Who Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang