♡END♡

34 3 0
                                    

"Hah udah hari senin lagi,sedikit lagi ujian ya?"kata salah satu gadis yang sedang berjalan berdampingan menuju kelas 3.A

"Haha iya juga ya,padahal serasa kemarin masih sabtu."

"Jadi,gimana Len udah tegar?"

"Tentu,nanti aku akan bicara sama Irfan,thanks ya Mila. "

"Tentu. "

Mereka berdua berjalan bersama menuju kelas 3.A sambil bercakap riang, mereka berjalan seperti tidak ada halangan,tak bisa di pungkiri para pria di sekolah Univers terutama kelas 3 memang tak bisa menahan diri untuk menyapa Lena,ada juga yang memberi jalan seakan Lena adalah ratu mereka.
Namun,sebelum Lena dan Mila ke kelas mereka harus melewati kelas 3.B,kelas Irfan. Anehnya,kelas itu sangat berisik baik di dalam kelas maupun di koridor. Menurut instingnya Mila langsung bertanya kepada salah satu orang disana.

"Vatin,ada apa sih? " kata Mila sambil menepuk pundak seorang gadis.

"Ohh Mila,ini lho katanya Irfan yang terkenal cuek itu jalan bareng sama Thalia. Sekarang kita mau mastiin mereka jadian atau enggak. "

Penjelasan Vatin sangat menusuk terutama bagi Lena,ia sangat tidak menyangkannya,Lena hanya terdiam sejenak dan tidak berkata apa apa hannya menundukkan kepalanya.

"Len."kata Mila

"Maaf Mil,aku lupa kalau setiap hari senin OSIS ada acara pagi. Aku duluan ya!" Kata Lena,ia lansung pergi tanpa memperdulikan Mila,langkahnya semakin lama semakin cepat menuju ruang OSIS. Hingga bayangannya sudah tidak lagi di tatapan Mila

"Apasih,padahalkan setiap Senin gak ada sama sekali acara,dia pasti pengen nangis disana. " kata Mila sambil berpose seperti model kedua tangannya di letakkan di pinggang sambil melihat Lena .

"Mil,mana Lena? " kata seorang pemuda yang menghampiri Mila sambil ngos-ngosan,sepertinya ia habis berlari.

"Masih aja kamu cari Lena,Irfan?"

"Mil,ini semua gak bener. Dimana Lena? "

"Dia keruang OSIS."

"Ok,terima kasih ya." Kata Irfan,tinggahnya sama seperi Lena langsung saja berlari,Mila hanya tersenyum melihatnya,melihat dua orang yang tidak pernah jujur akan perasannya.
Langkah kaki Irfan semakin kencang menuju ruang OSIS,ia sama sekali tidak peduli dengan tatapan orang laij ia hanya fokus menuju satu tempat yang menjadi incarannya.
Irfan telah sampai di depan ruang OSIS perlahan lahan ia mulai membuka pintu dan,,,,,,,
Irfan sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya,ia melihat Lena mengusap air matanya,sangat terlihat kertas yang di pegangnya basah di banjiri air mata,perlahan lahan Irfan masuk dan ia berdiri di hapadan Lena.
Lena terkejut.
"Lena?"

"Ehh Irfan kenapa ada di sini?"Kata Lena sambil mengusap air matanya

"Lena,bisa katakan yang sejujurnya? Aku,,,,"

Namun,sebelum Irfan menyelesaikan perkataannya Lena langsung membantingkan kepalanya di dada Irfan sehingga membuat Irfan sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Lena.

"Lena? "

"Gak bisa,padahal aku yang menemukanmu,tapi kenapa justru orang lain yang mendapatkamu.
Aku tau ini egois,tapi aku benar benar mencintaimu Ir,sangat mencintaimu."Kata sambil menetaskan air mata untuk kedua kalinya.

"Ahh maaf,aku lupa padahal kamu udah kencan sama Thalia ya? . Maaf"kata Lena sambil membangkitkan kepalanya menjauh dari dada Irfan dan ingin beranjak pergi. Namun,justru Irfan melakukan hal yang sangat tidak wajar,ia justru memeluk Lena lebih erat lagi.
"Bodoh,kau pikir aku mau jadian sama Thalia? "Kata Irfan

"Apa? "Kata Lena sambil melepaskan pelukan Irfan.

"Mana mungkin aku mau jadian sama Thalia,kemarin aku hanya menemaninya saja,aku menolak penyataan cintanya."

"Apa maksudmu? "
Irfan memeluk Lena lagi. Namun berbeda dari sebelumnya pelukan yang kedua justru lebih erat dan lebih hangat.

"Aku menolaknya karena aku mencintaimu,Lena. "

Lena terkejut dengan apa yang diucapkan Irfan,ia berusaha melepaskan diri untuk bertanya namun pelukan Irfan sangat erat sehingga sulit untuk Lena melepaskan diri.

"Peluk aku jika kamu mencintaiku juga Lena. " suruh Irfan,
Lena berdiam diri sejenak dan tidak berkata apa apa,hampir saja ia meneteskan air mata untuk kesekian kalinya,tanpa suruhan untuk kedua kali Lena menyambut pelukan Irfan. Sehingga ruang OSIS merupakan saksi bisu dari awal mula bersatunya dua insan.
Irfan melepaskan pelukannya dan menaruh kedua tangannta di pundak Lena. Sambil menatapnya dalam dalam.
"Bagaimana pun,aku gak akan suka sama orang lain kecuali kamu,Lena. "
"Jadi,"
"Jadi,jangan menanggung beban sendirian karena aku akan ada disisimu untuk selamanya ya? "
"Irfan,,,,"
Lena tidak tau harus berbuat dan berkata apa,ia terlihat sangat bahagia di hadapan Irfan,Irfan hanya bisa tersenyum dan kembali memeluk Lena dengan pelukan yang lebih hangat lagi,Air mata membanjiri pundak Irfan,Air mata kebahagiaan Lena
"Aku mencintaimu Lena."
"Aku juga. Irfan."
"Aku juga janji tidak akan meninggalkanmu. "
"Ya,terima kasih. "

Karena sebuah cinta sejati akan datang tanpa di rencanakan.

End

Hai guys,kembalin lagi.
Tuntas aja nih cerita
"The on who found you"
Tetep selalu aku minta dukungan kalian dengan VOTE dan LIKE itu akan sangat mendukung banget.
Makasih yang udah nunggun cerita ini. Terus baca ya
(Kalau mau diulang :v)
Jangan lupa ikuti saya
@RAIHAUSYI
Terima Kasih
Love you♡♡


The on Who Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang