[Sorry for the typo]
.
.
.
.
.
.
.
.
."Anak-anak kita punya murid baru... Silahkan perkenalkan diri kalian." ucap Soyoun Saem.
"Hai, aku Shassa Berlyn, dipanggil Shassa." Shassa memulai lebih dahulu.
"Hai, aku Alya Angelina, dipanggil Angel." Angel berucap seraya tersenyum tipis.
"Aku Fathia Vannesha, dipanggil Vannesh." Vannesh berujar sembari menatap lantai.
"Aku Nadya kaisah, dipanggil Nadya." Nadya memberi senyum kecilnya.
"Hallo, aku Aura Fredella, dipanggil Aura."
"Reva Exelysa, Reva."
"Adora." Ujar Ara dengan singkat dan jangan lupa ekspresi datar khasnya.
"Saya adalah guru kimia dan wali kelas kalian. Kalian bisa panggil saya Soyoun saem." jelas Soyoun saem.
"Hari ini kita ada ulangan dadakan, dan kalian bisa duduk dikursi yang kosong." lanjut Soyoun saem.
Semua siswa dikelas itu pun bingung karena ada ulangan dadakan. Oh boy, kalau kalian bayangkan, ulangan mendadak memang tidak mengenakan bukan? Tentu.
Setelahnya ulangan pun dimulai. Belum sampai 15 menit Ara sudah selesai. Sekarang ia sedang meletakkan kepalanya dimeja dan memejamkan matanya. Tapi belum lama karena Soyoun saem menegurnya.
"Adora, kita sedang ulangan bukan waktunya tidur." peringat Soyoun saem.
Ara yang mendengarnya langsung berdiri lalu menyerahkan ulangannya kepada Soyoun saem.
"Saya sudah selesai, saya permisi." ucap Ara lalu pergi keluar kelas.
Tepat setelahnya Reva, Angel, Vannesh, Aura, Shassa, dan Nadya pun mengumpulkan ulangan mereka yang juga telah selesai.
"Kami permisi saem."ucap Vannesh lalu mereka semua keluar.
Semua siswa yang ada dikelas itu hanya bisa menganga melihat mereka yang sudah selesai.
Soyoun saem pun geleng geleng kepala melihatnya lalu memeriksa jawaban milik Ara-dkk lalu Soyoun saem pun tersenyum membuat para siswa lainnya menatap guru cantik itu.
"Perfect."ucap Soyoun saem
Semua siswa dikelas itupun langsung menganga lebar, karena bagi mereka itu adalah soal yang sangat sulit dan juga dikarenakan mereka tidak belajar. Sedangkan mereka? Perfect.
Tidak jauh berbeda dengan 6 namja yang juga terkejut, tidak, tepatnya hanya 5 karena yang satunya langsung tersenyum.
-Skip-
'Kring!!
"kantin, ayo." ajak Aura yang sedari tadi malas malasan.
"Ayo aku juga udah laper." ucap Shassa memanyunkan bibirnya. Mereka menatap satu sama lain sebelum akhirnya mengangguk bersamaan.
Mereka pun pergi ke kantin, saat sampai mereka langsung duduk dikursi meja yang kosong.
"Biar aku yang pesen.. Kalian mau pesen apa?" tanya Shassa sembari melihat satu persatu sahabatnya.
"Kimchi fried rice and avocado juice, please." Ucap Angel tersenyum.
"Sama." Nadya ikut ikutan.
"Samain tapi minumnya milk shake aja" Aura mengangguk.
"Jajangmyeon minumnya bubble tea." Reva mengeluarkan ponsel pintarnya dari saku lalu memainkannya.
"Sama tapi minumnya Choco Oreo." ucap Ara menumpu dagunya dengan tangan dan memperhatikan ponsel yang tengah Reva mainkan.
"Sama kayak Ara, done." Vannesh tersenyum singkat.
"Oke.. Nadya, help me please." pinta Shassa lalu berjalan mendahului Nadya.
Tak lama makanan mereka datang dan mereka makan dengan tenang. Tapi tiba tiba saja kantin menjadi berisik akan suara para murid perempuan.
"Ish, berisik banget, ada apaan sih?" tanya Reva risih mengerutkan kedua alisnya tidak suka.
"Biasa anak most wanted datang." ucap Aura sembari menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk kantin. Ya, Aura benar.
"Wait—most wanted?" Angel mengerutkan dahinya.
"Yeah, siswa kaya dan tampan. Itu mereka, bertujuh." perjelas Aura dan Angel mengangguk paham.
Mereka kembali tidak perduli, dan mengobrol satu sama lain, sebelum ada suara yang amat mereka kenali menyapa indra pendengar mereka.
"Permisi, kami boleh duduk disini?" tanya Nicko. Dan, sumpah demi apa pun. Nicko ingin tertawa melihat dandanan para noona nya itu.
"Yeah, silahkan." asalkan kalian tidak jijik saja. Ucapan itu Shassa lanjutkan di dalam hati.
Merekapun duduk setelah berucap terima kasih. Tidak ada perbincangan sama sekali, sehingga membuat Nicko jenuh.
"Euhmn.. Kita boleh kenalan sama kalian?" tanya Nicko sok mengakrabkan diri.
"Kalian duluan." ucap Vannesh menganggukan kepala dan meminum Choco shake miliknya.
"Oke, aku Nicko Lozano Estrellado, panggil Nicko." Nicko tersenyum.
"Aku Junandra Hendra, kalian bisa panggil Jun." ucap pria yang berlesung pipi.
"Aku Desky Jintrayer, panggil aku Jin." Lelaki berbahu lebar itu tersenyum kecil.
"Aku Hobi Febrian, Hobi." terlihat dari rautnya, lelaki ini bersifat ceria.
"Aku Ardian Tharren. Kalian panggil saja Tan." Tan tersenyum kotak.
"Tan?" Tan mengangguk.
"Ehe, aku tau itu sedikit aneh. Tapi aku suka panggilan itu." Angel menganggukkan kepalanya paham. Lalu pengenalan diri itu berlanjut.
"Jeremy Oktavian, boleh Jeremy atau Jim." Ucap Jeremy dengan senyuman hingga matanya menyipit.
"Yunki Martys, Yunki." tidak ada raut ekspresi sedikitpun dari wajah pria pucat bernama Yunki itu.
"Jey-"ucapan Jeykoo terpotong akan dehaman keras dari Jun.
"Ekhm!" Jun melirik ke arah Pria disebelahnya yang mendengus.
"Jeykoo Septian." Jeykoo memutar bola matanya malas.
"Giliran kalian." Ucap Jin tersenyum.
"Aku.."
Tbc—
[Revisi. 5 April 2020]
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Secret
Random7 perempuan kaya juga memiliki otak yang cerdas. Mereka mencoba untuk hidup dan berpura pura sebagai perempuan dari kalangan biasa. Mencoba menikmati masa masa sekolah yang belum mereka rasakan sebelumnya. [Edit vers.] Ra first story book. Hope you...