4. Perahu Layar Milik Justin

20 2 1
                                    

"He kalian, sini coba. Aku menemukan sesuatu!" kata Timmy terlihat meyakinkan.

"Ini baru...!!!" kata Jovanka bersemangat. "Ini perahu yang kita selama ini cari! Kamu hebat, Timmy!"

"Jadi, besok kita akan pergi ke Pulau Rahasia?" tanya Aileen.

"Ya kelihatannya. Tetapi sebelum itu, kita harus membuat rencana terlebih dahulu." jawab Justin. "He, sampai kau mau di dalam situ, Aileen!"

"Dia suka di dalam situ mungkin karena ada bau kentutnya di dalam sana!" kata Timmy bercanda.

"He, awas kau Timmy." kata Aileen sambil mengejar Timmy.

       Justin dan Jovanka hanya tertawa melihat mereka berdua. Mereka pun mengeluarkan perahu layar yang tadi ditemukan Timmy. Setelah itu, mereka berempat segera masuk ke rumah untuk makan malam. Mereka makan dengan cepat dan segera naik ke lantai atas. Mereka berkumpul di satu kamar untuk membahas rencana untuk besok. Mereka menggelar peta Pulau Rahasia di sebuah meja. 

"Oke, pertama-tama, kita tentu akan berangkat pagi-pagi dan meminta bekal untuk makan siang dan mungkin sedikit cemilan pada Bibi Lynn. Tetapi, kita jangan bilang pada bibi kalau kita akan pergi ke Pulau Rahasia. Takutnya bibi tidak memperbolehkan kami pergi. Bilang saja kita akan pergi piknik." kata Justin. "Nah, di sini ada sedikit celah. Mungkin kita akan lewat celah ini untuk mencapai pulau itu."

"Lalu apa yang akan kita lakukan di sana?" tanya Jovanka bersemangat.

"Ya, mungkin kita akan menjelajahi pulau itu. Tetapi kita tidak boleh terlalu berisik karena mungkin ada orang berbahaya yang dimaksud dari pesan yang ditulis Alexander Bill." kata Timmy menjelaskan.

"Apa kita bisa mengajak Max?" tanya Aileen.

"He, siapa Max?" tanya Timmy kembali.

"Rupanya kau ini sudah pikun ya, Tim? Max itu anjing kami!" kata Justin setengah teriak. 

"Oh, iya ya. Aku lupa tentang Mmm... Siapa nama anjingnya tadi??" kata Timmy.

"MAX!!!!" teriak Justin dan Jovanka kesal.

Aileen pun tertawa geli, yang lainnya pun ikut tertawa. 

"Mohon maaf ya, kakakku ini memang sudah pikun rupanya. Jadi mohon dimaklumi..." kata Jovanka sambil tertawa.

"Kau ini, berani-beraninya bilang begitu tentang kakakmu ini!!! Sini kau, Jovanka!!!" kata Timmy dengan muka merah.

"Sudah, sudah... Bagaimana dengan rencana kita sekarang?" kata Justin menenangkan suasana.

"Ya, mungkin kita tidak akan mengajak Max, karena mungkin dia akan berisik di sana. Kalau dia berisik, matilah kita..." kata Aileen.

"Ya sudah, kalau begitu kita tidur saja sekarang. Sudah jam 21.00... Besok kan kita harus bangun pagi." kata Jovanka sambil menguap. "Selamat malam semuanya!"

       Keesokan harinya, Justin bangun terlebih dahulu. Dia melihat arlojinya dan ternyata sudah pukul 06.00. Dia segera membangunkan Timmy. "He, Tim! Ayo bangun! Ini sudah pagi, sampai kapan kau akan tidur?! Hari ini kita akan menjelajahi Pulau Rahasia, ingat?" Timmy pun segera bangun. "Oh iya, semalam aku tidur pulas sekali. Mungkin karena capek. Ya sudah, ayo! Kita harus membangunkan Jovanka dan Aileen.

       Ketika mereka keluar kamar, Jovanka dan Aileen sudah berdiri di depan kamar mereka. "Oh, rupanya kalian sudah bangun... Kami baru saja ingin ke kamar kalian untuk membangunkan kalian." kata Justin. "Hahh, kalian saja yang lama. Kami sudah bangun dari jam 05.00, tau!" kata Jovanka. "Ya sudah, ayo. Kita harus sarapan dan meminta perbekalan pada Bibi Lynn.

       Mereka segera turun ke bawah dan sarapan. Mereka sangat bersemangat ingin cepat-cepat berangkat menuju Pulau Rahasia. "Bibi, bolehkah kita meminta bekal makan siang dan cemilan untuk nanti? Kami ingin pergi piknik di bukit." tanya Aileen. "Ya, tentu saja." kata Bibi Lynn. Setelah membawa semuanya, mereka langsung menuju Pulau Rahasia. Mereka mengambil kapal yang ditaruh tepat di sebelah gudang dan langsung menariknya ke laut. Byurr!! Mereka pun langsung memasukkan barang-barang mereka ke dalam perahu. 

~BERSAMBUNG~


Petualangan di Pulau RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang