Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubugkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.- Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanyeol
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa bener gue suka sama Sehun? Apa bener gue punya perasaan ke Sehun?
Gue ga yakin sepenuhnya kalo gue memiliki kedua hal itu ke Sehun.
Kalau misalkan iya gue punya perasaan ke Sehun.
Apa reaksi Suho?
Kai? yang notabenenya udah dianggep Sehun sebagai kakaknya sendiri.
Dan satu hal yang gue takutin juga ada kalau gue suka sama Sehun dan memilih menjalin hubungan bareng Sehun.
Rose pasti ga segan segan bikin Sehun ga betah sama gue.
"Ah kenapa si gue mikirin dia mulu? Pusing gue lama lama sama diri gue sendiri njir!" mungkin dengan acak acak rambut ga bakal nemu jawabannya sama sekali.
Cklek
Gue menoleh ke arah pintu disana ada mama membawa sekotak yang berisikan pisang bolen dari Bandung.
Gimana gue bisa tau? Yaiyalah titipan gue itu ke ibu.
"Nih pisangmu" mama ngasih pisangnya ke gue, enak baunya cuy gimana rasanya dah. Mama duduk di tepi ranjang sambil ngeliatin gue yang masih nyiumin bau pisang bolen.
"Chan" panggil mama
"Napa ma?"
"Kamu pacaran sama Rose ya?" Kaget? Jelas gue kaget. Darimana mama tau tentang Rose?