14. Merencanakan Liburan Semester

34 4 1
                                    

Mega POV

Sudah 2 minggu Renata dirawat dirumah sakit, namun dokter Andre selaku dokter yang merawat Rere tidak memberithu apapun tentang Rere so, kami selaku sahabat panik.

Gue pikir sepertinya Rayhan udah tau, tapi Rere yang minta untuk menyembunyikannya, itu yang gue pikirkan.

Sekarang banyak banget yang gue pikirin, nih yak
1. Rere kapan sembuh bentar lagi liburan dan Rere masih terbaring lemah dikapuk rumah sakit
2. Bentar lagi liburan but kita belum ada tujuan mao kemana, heran gak?
Udah deh 2 doang yang gue pusingin, hwhw.

Nah sekarang hari Minggu malem senen, jam 9.20 gue baru aja makan malem bareng tante Lely dan keluarga, setelah itu gue masuk kamar untuk merebahkan badan yang amat lelah.

Nah kayanya sih bentar lagi gue mau tidur dehh, gue ngantuk soalnya dan besok sekolah.

Besok gue berangkat bareng siapa yak? Tadi Rangga nggak ngajak, au amat lah.- batin gue

Setelah gue membereskan buku, sergam dan membersihkan diri gue merebahkan badan di kasur yang sudah lama menjomblo dikamar yang gue rindukan juga.
---
~Keesokan Harinya~
Author POV

Tante Lely sudah bolak balik membangunkan Mega namun tak ada tanda-tanda bangun, dengan terpaksa tante Lely masuk ke kamar Mega yang sudah ia anggap seperti putrinya sendiri.

"Mega, Mega.. Bangunn hari senin lohh, takut telat." ucap Tante Lely sembari menarik selimut yang Mega kenakan

"5 minutes again Tan, Im promise." ucap Mega sembari menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut yang sudah ditarik oleh tante Lely

"Ehh, Mega ayok dong ini senin lohh, udh jam..." tante Lely menggantung ucapannya

"Jam astaga, udah jam 6.50." ucapan Tante Lely membuat Mega langsung meloncot dan berlari kekamar mandi dan tante Lely hanya geleng-geleng kepala dan meninggalkan Mega yang mandi
---
Tidak lama kemudian Mega sudah rapih dengan seragam dan tas yang menyantol di bahunya.

"Good pagi, selamat Morning para penghuni rumah" ucap Mega saat ditengah Tangga

"Selamat Pagi, tuan putri yang lelet." ucap Rangga dan Rayhan berbarengan

"Ehh, Pa bos dan Big bos, udah nunggu lama?" tanya Mega

"Sudah jadi ager-ager, kami ibu Tuan putri." ucap Rayhan dan dibalas cengiran oleh Mega

Megapun langsung mengambil roti yang sudah diolesi selai dan meminum susu coklat hangat yang telah dibuatkan tante Lely.

"Awo Bewangkaw" ucap Mega dengan mulut yang masih penuh roti

"Telen dulu." ucap Rayhan sembari menyentil dahi Mega

"Ayo berangkat, tante Lely, Mega dan Double R berangkat yahh," ucap Mega sembari menyium punggung tangan tante Lely

"Iya, hati-hati ya Double R kalian lagi bawa tuan putri" ucap Tante Lely dan dibalas anggukan dan hormat oleh Rangga dan Rayhan

---
"Naik mobil siapa?" tanya Mega pada Rangga dan Rayhan

"Mobil gue dong, Mega. Yekali kita cengtri naik motor Rayhan" ucap Rangga dan dibalas cengiran Mega

"Kok lu tumben nyamper gue, Ray?" tanya Mega pada Rayhan saat sudah didalam mobil

"Suka-suka abangnya dong neng." ucap Rayhan

"Jijik njay, di panggil eneng." ucap Mega dan memasang tampang ingin muntah

Setelah itu mobil hanya diisi dengan alunan penyiar radio atau terkadang lagu yang ada pada jaman dahulu untuk beberapa saat. Tak lama kemudian Ranggapun membuka suara.

"Oh iya Ray, si Rere gimana kabarnya?" tanya Rangga pada Rayhan dan dia angguki Mega

"Lumayan, udah agak mendingan sii." ucap Rayhan menjawab pertanyaan Rangga dan dijawab mangut-mangut oleh Rangga dan Mega

"Nanti balik sekolah kita mampir ke RS dulu yah, liat Rere. Kalau dia udah sembuh kita bisa merencanakan liburan." ucap Mega antusias dan diangguki oleh Rangga dan Rayhan

"Oiya ajak anak-anak yang lain juga yahh." ucap Mega sembari memasang Puppy Eyes andalannya untuk membujuk orang-orang.

"Mauan macam laler ijo." ucap Rangga dan Rayhan berbarengan membuat Mega membelalakan mata sempurna

"Berjanda kali." ucap Rayhan dan mendapat toyoran dari Rangga

"Bercanda," ucap Rangga membetulkan ucapan Rayhan

"Yayayayayayay ayolahhh masa kita nengokinnya cuman bertiga sedangkan kita sahabatan bersembilan, yayaya ayolahh." ucap Mega memohon dan dibalas anggukan oleh Rayhan dan Rangga

"Ayeaye, Hit you wanna ddu-ddu-ddu" ucap Mega dan mendapat lirikan sinis dari Rayhan dan Rangga

"Apa liat-liat mao gue colok matanya? Ato lu pada liat-liat gue karena gue cantik? Emang gue cantik." cerocos Mega sembari mengibaskan rambutnya

"Lagi lu ogeb, malahan nyanyi." ucap Rayhan

"Susu abangnya lah." ucap Mega ketus

"Abang-abang nggak punya susu, yang punya.." ucap Rangga dan menggantung kalimatnya

"... Eneng-eneng yang ada susunya mah." ucap Rayhan dan langsung mendapat gelak tawa didalam mobil

"Pd akut si lu." ucap Rangga dan diangguki Rayhan setelah berhenti tertawa

"Emang diamah suka ke-PD-an banget gitu Rang." bisik Rayhan pada Rangga

"Heh, gue denger tuyul." ucap Mega sembari menoyor kepala Rayhan dan dibalas cengiran oleh Rayhan dan Rangga.

"Lagi niyahh, denge keun, buka telinga lebar-lebar." ucap Mega sembari menarik telinganya sendiri

"Gue bilang susu itu maksudnya suka-suka abangnya bukan, susu minuman. Goblok lu dua orang." jelas Mega

"OH." ucap mereka kompak

"Anying, sabar yawlo. Nyesel gue ngejelasin nyaa tuhann." ucap Mega mendramtis

Tak terasa mereka telah sampai disekolah pukul 6.30 saat tante Lely bilang 6.50 agar Mega bersegara untuk bangun.

Merekapun memasuki kelas masing-masing, upacara dimulai pukul 7.00 pagi, Mega telah memasuki kelasnya.

"Halo epilibadi kembali lagi bersama saya di...." ucap Mega saat baru memasuki ruang kelasnya

"... Di sibacot se kelas ipa 1." lanjut Vera dan mendapat toyoran dari Mega

"Kok gue ditoyor?" tanya Vera

"Gue bacot, tapikan bacotan lu, bodoh." ucap Mega dan hanya diacuhkan oleh Vera

"Si kembar mana?" tanya Mega hanya dijawab acuhan bahu oleh Vera

Pelajaran demi pelajaran terus diikuti oleh Mega dkk dan Rayhan dkk, namun Mega merasa ada keanehan terhadap Vera

Kok Vera jadi diem gini sii?- tanya batin Mega

Tring tring 🔔🔔

Lonceng istirahat berbunyi surga untuk para penghuni sekolah telah dibuka, Megapun berniat untuk pergi kekantin

"Ver ikut nggak?" tanya Mega

"Lu duluan aja, gue mau ke perpustakaan dulu." ucap Vera dan hanya diberi jempol sama Mega

Maaf.- batin Vera

Megapun berjalan ke koridor Ips untuk menyamperi si kembar, Nadya dan Nanda. Saat ditengah koridor Ips, Mega melihat Rayhan sedang bersama seorang perempuan namun Rayhan bersikap biasa saja, beda dengan perempuan yang sedang bergelendot seperti monyet di lengan Rayhan.

Kok nyesek gitu yah, didiemin lagi.- batin Mega

***

Update!¡!¡!¡

Jangan lupa vote dan komen,

Duh-duh jangan-jangan Mega jatuh cinte sama Rayhan

Salam,

Pkhaerunnisa

SCOMPARIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang