Awal perkenalan sudah kujelaskan melalui singkat deskripsi dari ceritaku ini. Aku seorang pemimpi tanpa alur nasib yang jelas.
Memimpikan menjadi seorang penulis terkenal, seperti aku ini tak mungkin adanya. Aku hanya seorang pemimpi tanpa arah dan tujuan yang jelas.
Hobiku membuat puisi, puisi yang kadang dialuni nada-nada yang ritmis. Kalimat yang kadang diisi curahan hati antara aku dengan dia. Ya, Dia. Dia seseorang yang aku banggakan, Dia seseorang yang sering kupanggil Fana dan Dia seseorang yang sering kupanggil alunan nada masa depan.
Hobiku juga menulis sebuah cerita fiksi dan kadang nyata. Namun, pada kenyataannya ceritaku sering dianggap kebohongan semata. Dustanya sering mengatakan ceritaku ini bukan cerita yang tak pantas untuk didengar. Ah, aku rasa tak perlu aku harus melakukan emosi yang menjadi. Namanya, Manusia selalu meremehkan karya dan hak cipta si pembuat.
Ah dan satu lagi aku menyukai 3 seni lagi, selain berkecimpung dengan dunia tulis menulis. Aku menyukai seni yang pertama yaitu seni musik heheh padahal yaa suaraku ini sekali tarik nafas pun langsung buat orang sakit perut. Tapi, tenanglah untuk yang kali ini aku mahir dalam seni musik. Mulai dari menyanyi, membuat lagu, dan membuat aransemen lagu. Selain itu, aku menyukai seni yang kedua ialah seni tari menari. Jangan disangka seorang pendiam sepertiku ini mahir tak mahir tentang seni tari, aku bisa membuat koreografi, membuat gerakan tanpa mencontek hasil karya orang lain.
Namun, ada satu seni yang tidak aku kuasai yaitu seni rupa alias seni menggambar. Entahlah, seni itu rasanya sulit untuk kulakukan alias aku gambarkan. Ah sudahlah, kataku juga manusia itu tidak ada yang sempurna heheh.
Selain dari kemahiranku, aku disini tidak mempunyai seorang tokoh idola sekalipun dari luar negeri maupun didalam negeri.
Ya aku fikir saja, semua orang sama tak perlu dikagumi. Kita sebagai manusia hanya bisa mengikuti alur nasib dan menerima sebuah takdir. Ya, aku percaya dan sangat percaya kepada takdir.
Oke, dari pada aku terus menerus mengatakan semua tentang diriku. Lebih baik aku mulai bercerita, dimana kehidupan aku melalui cerita ini. Tapi sebelumnya jangan lupa follow, vote dan share yaa. Karna dengan banyaknya itu aku lebih bersemangat menulis cerita ini.
Selamat membaca.!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILLITOVILLE
Roman pour AdolescentsPanggil saja namaku Sefhia, aku yang berumur 18 tahun dan mulai meniti karir dari nol terkadang itu tidak dilihat sama sekali oleh mereka seorang penulis yang sudah terkenal. Aku Sefhia. Seorang pemimpi tanpa alur nasib yang jelas -fhia