"Mah pah plis kasih tau kle ini semua ada apa?"pinta kle.
"Kamu cuma kecapean ko sayang"lagi lagi orang tua kleo berbohong atas penyakit kleo.
~~~
Kini kleo berada di kursi kayu yang ada di balkon kamar nya sambil memangku leptop di paha nya.
Dia sedang searcing tentang obat yang selama ini konsumsi,dan benar dugaan kleo selama ini dia mengidap penyakit jantung yang berbahaya.
Pantas saja selama ini kleo selama ini jika terlalu lelah dia akan merasakan sakit yang amat di bagian jantung nya.
Dengan susah payah menahannya setetes demi tetes air mata kleo jatuh membasahi pipi nya dia juga merasakan sesak di dadanya.
"Kenapa mereka harus sembunyiin ini dari gw?"ujar kleo sambil menagis.
"Mah pah kenapa kalian harus bohongin kle"lanjutnya.
Lalu kleo berjalan untuk menemui deri dan margareth yang ada di ruang keluarga untuk menanyakan kebenarannya.
Anak tangga demi anak tangga kleo turuni untuk mencapai ruang keluarga.
"Loh kle ko kamu kaya abis nangis sih?"tanya margareth.
"Ini obat penguat jantung kan mah pah"kleo tidak mengubris pertanyaan margareth dia malah mengangkat botol kecil berisi kampus penguat jantung yang selama ini dia konsumsi rutin.
"Kenapa mamah sama papah ga jujur sama kleo hiks.."kleo lagi lagi menangis tertunduk di hadapan orang tuanya.
"Maafin mamah kle mamah sama papah terpaksa berbohong sama kamu kleo karna mamah ga mau kamu tau tentang penyakit kamu"ujar margareth.
"Kamu bisa sembuh asal kamu selalu rutin minum obat itu kle"ujar deri yang sedari tadi hanya diam sambil memegang pundak kleo.
"Sampe kapan pah sampe kapan kleo harus ketergantungan sama obat ini!"kini nada kleo sedikit naik dari sebelumnya.
"Kamu kuat kle kamu anak yang kuat kamu harus berjuang buat sembuh ya kle"tegas deri sambil mengangkat bahu kleo yang sangat gemetar.
Namun saat kleo berdiri dia langsung berlari mengambil jaket dan kunci motonya dan meninggalkan rumah dan kedua orangtuanya.
"Kleooo"teriak margareth yang ingin menyusul kleo namun di tahan oleh deri.
"Dia butuh waktu dia akan baik baik saja"ujar deri.
~•~
Motor kleo melaju entah kemana tujuannya yang jelas dia sangat kecewa dengan orangtuanya dia menganggap dirinya bodoh tidak tau apa apa.
Tetes demi tetes air hujan yang turun menutupi tangisan kleo.
Kini kleo berheti di sebuah tepi jalan yang sangat sepi ditemani oleh hujan yang sangat deras.
"Gw tuh orang bodoh"gerutu kleo sambil berjongkok di pinggir motor sport nya.
"Kenapa ini semua harus terjadi sama gw?"lanjutnya
"Kenapa gw ga mati aja sekalian biar gw ga ngerasa sakit ini"celetuk kleo.
"Kamu ga boleh ngomong kaya gitu"tiba tiba ada seorang gadis yang memayungi kleo sambil memotong perkataan kleo.
"Lo siapa?"tanya kleo pada gadis itu.
"Nama aku puji,kalo kamu mau kamu bisa neduh di rumah aku kebetulan rumah aku ga jauh dari sini"tawar puji pada kleo.
"Iyah gw mau sekarang lu naik ke motor gw dan tunjukin rumah lo"ucap kleo sambil menaiki motor.
Kini mereka berdua berada di kontrakan milik puji.
"Btw makasih ya ji,gw ga tau kalo ga ada lu gw harus kemana,eh iyh nyokap bokap lo mana gw mau minta ijin buat nginep disini"kata kleo sambil celingak celinguk melihat sekitar.
"Aku tinggal sendirian mereka pergi ntah kemana"jawab puji sendu.
"Sorry terus nih gw gimana?"tanya kleo.
"Aku tidur di kamar depan kamu tidur di kamar belakang"jawab puji sambil menunjuk sebuah pintu.
"Disana ada lemari ibu sama bapa kmu bisa pinjem baju bapa yang ada di lemari"lanjutnya.
"Ok"
~~~
"Pah kleo dimana?mamah cemas ini pah?" Sementara di rumah margareth dan deri menunggu cemas kleo,mereka tidak bisa menghubungi kleo karena dia tidak membawa handphone nya.
"Sabar mah kloe pasti baik baik saja"ujar deri memberi ketenangan.
"Tapi pah ini hujan gede banget mamah takut kle kehujanan"ujar margareth
"Dia udah gede mah dia pasti tau apa yang harus dia lakukan"tegas deri.
. . . . . . . . . . . . . . Hayo puji siapa ya? Terus kleo bakal kuat ga nih sama penyakitnya?
Jangan lupa vote ya gays. Jangan lupa komen juga kalo ada kesalahan kata oke.
Jangan lupa juga baca cerita pertama aku ya.
"KEHILANGAN UNTUK PERTEMUAN"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
