Dimalam yang kembali nya Jeora rumah sakit. Kedua pasangan itu menangis bersama. Saling rindu, tapi.
"Ji aku mau nanya"Jihoon menoleh melihat Jeora.
"Nanya apa?"
"Kamu bikin hamil Tzuyu?"Jihoon membelak mendengar suara Jeora.
"Siapa yang ke kamu kek gitu?"
"Tzuyu"Jeora melihat layar handphone nya, seakan asik dengan dunia nya. Padalah ia sedang menahan nangis sekarang.
"Kamu percaya?"tanya Jihoon lalu memegang kedua bahu Jeora sambil menatap nya lekat.
"Iya aku percaya, karena Tzuyu kasih bukti ke aku"kata Jeora lalu menunjukkan tespek lalu handphone yang berisi rekaman suara.
"Makan tuh cinta Hoon"Jeora lari kekamar lalu mengunci pintu kamar.
Jihoon masih gak percaya lalu ngebuka rekaman suara itu, disitu ada suara Tzuyu yang mendesah menyebutkan namanya. Lalu tespek yang jelas untuk melihat apakah seseorang hamil atau tidak.
Benarkah ia melakukan ini? Maukah Jeora maafin dia lagi? Kenapa ada saja masalah!
🌾🌾
Keesokan harinya. Jihoon bangun lalu menatap langit-langit rumahnya. Ia tidur di sofa semalam.
Jihoon berjalan kekamar, lalu mengetuk "Ra dengarin penjelasan aku bisa gak?"
GAK BISA HOON-Author
Author bisa gak, gak usah ikut-ikutan-Jihoon
Jeora gak bakalan maafin elo!-Readters
Loh? Kalian gak ngedukung?-Jihoon
Tak ada sahutan dari dalam kamar, semakin membuat Jihoon merasa bersalah kepada Jeora. Kenapa ia menerima tawaran Tzuyu saat itu, padalah ujung-ujungnya ia juga kena timbalnya.
Bodoh Jihoon, Bodoh!
Jihoon kembali mengetuk pintu, kali ini pintu itu terbuka sendiri. Jihoon melihat punggung Jeora yang masih tidur di ranjangnya.
"Ra"rintih Jihoon pelan
"Gak usah kesini Hoon aku benci!"sahut Jeora dengan suara isakan.
"Maafin aku Ra, aku beneran gak tau kalo aku ngelakuin hal itu ke Tzu--"
"Udah, aku gak butuh penjelasan"kata Jeora beranjak lalu mengambil tas selempang nya.
"Aku mau pergi, jangan cari aku. Aku bakalan pulang"kata Jeora lalu memegang gagang pintu "kalo aku ingat"lanjut Jeora lalu pergi.
Jihoon sama sekali gak menahan Jeora untuk pergi, dia pikir dia pantas ditinggalkan. Dia memang tidak baik untuk Jeora. Bahkan untuk semua orang disekitarnya. Ada yang masih mau dukung Jihoon? Biar semangat-Author.
🌾🌾
Jeora terus berjalan sambil terisak dan terus menangis. Lalu ada yang memeluknya dari belakang, dengan cepat Jeora berbalik lalu membalas pelukan. Ia tidak tau siapa yang memeluknya tapi ia sangat membutuhkan ini.
"Nangis aja, keluarin semuanya"suara lembut lelaki membuat Jeora sangat tersentuh. Membuatnya nyaman dan merasa sedikit tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Dijodohin | Park Jihoon• [√]
FanfictionGimana perasaan Jeora dijodohin sama orang yang paling bikin dia kesal setiap ketemu? Cerita ini dari awal mereka bertemu, ciiiaaa Baca sapa tau ena (^_^) Jangan lupa vote, jangan cuma baca doang elah Warning ⚠ -Bahasa non baku -Typo bertembaran By:...