Yoomi menoleh mendengar seruan dari Jeora. "Apasih Ra"kata Yoomi setengah tertawa. Lalu pasangan itu berjalan menuju ruang tengah.
"Tante, mau dong kue nya"kata Jimmy merentangkan kedua tangannya.
"Nih"kata Jeora lalu menyuapi cheesecake kedalam mulut Jimmy.
"Enak?"tanya Jeora
"Enak Tan"kata Jimmy bersemangat "Lagi Tan" lanjut Jimmy semangat.
"Sung aku mau ngomong" kata Yoomi lalu menarik Jisung kekamar mereka.
"Mau ngapain? Mau ngajak aku nge 'itu' ya?"kata Jisung dengan nada mesum, langsung mendapat pukulan sayang dari Yoomi.
"Omongan kamu Sung"kata Yoomi lalu memberi surat yang baru saja ia baca tadi.
Jisung membacanya lalu tertawa pelan "Dia ngebuang, dia minta lagi"katanya lalu membawa Yoomi kedalam pelukannya.
"Denger, Jimmy itu udah aku anggap anak kandung aku, dia gak boleh di ganggu gugat dia milik aku sama kamu ngerti?" Yoomi mengangguk diperlukan Jisung.
Lalu Jisung melepas pelukan lalu memegang kedua pipi Yoomi dan menatap mata Yoomi lekat "Tapi kalo kamu emang mau ngasih Jimmy buat mereka, gak papa. Tapi aku masih gak rela kalo dia pergi"kata Jisung, Yoomi langsung menggeleng cepat "Aku juga gak mau"
"Yaudah, yuk"Jisung berdiri lalu turun melewati tangga.
"Jimmy!"
"Iya kenapa pa?"
"Tante Jeora mana?"tanya Jisung yang udah gak ngeliat Jeora diruang tengah.
"Tadi kelual kata tante Jeora mau beli esklim buat Jimmy sama semuanya"jelas Jimmy tanpa pikir panjang Yoomi keluar menyusul ibu hamil itu.
Bagaimana kalo sampai terjadi apa-apa padanya? Dia memang boleh keluar tetapi ia harus ditemani paling tidak memberi tahu orang dirumah.
Emang sih udah dikasih tau sama Jimmy tapikan Jimmy anak kecil:v
"Jeora!"teriak Yoomi saat melihat Jeora yang tengah duduk ditaman dekat rumahnya.
"Ra!" Akhirnya Jeora menoleh sekilas lalu kembali menatap pepohonan dan pemandangan sekitar taman.
"Ngapain kesini?"kata Yoomi yang langsung duduk disebelah Jeora.
"Nyari angin"
"Jawaban itu, gak ada jawaban lain? Dirumah gue aja lu bilang kedinginan, dan kesini mau cari angin?"
"Mau tenangin pikiran, Mi"kata Jeora lalu menunduk dengan kedua tangan disamping kaki(?)
"Keluarin aja semua"
"Aku juga pengen keluarga aman-aman aja, bahagia kek kamu sama Jisung. Yang udah punya Jimmy yang selalu sayang sama kalian, kenapa? Aku harus dihadapi masalah kek gini? Kenapa gak orang lain aja? Kenapa harus aku?"kata Jeora sambil terisak-isak tangis.
"Tau gak? Banyak diluar sana orang yang lebih menderita dari kamu, jangan menganggap dirimu saja yang menghadapi kesulitan gini. Semua orang juga ngerasain tapi mereka menutupi nya dengan canda tawa mereka."kata Yoomi pelan namun tetap bisa terdengar.
"Kamu harusnya bersyukur karena ada nya masalah seperti ini, cinta kalian di uji. Tinggal kamu dan Jihoon yang tentuin tetap bertahan dan jadi lebih kuat atau menyerah dan berpisah" lanjut Yoomi lalu berdiri dari tempat duduk.
"Resapi dan pikiran, minta penjelasan dan selesaikan"kata Yoomi lalu pergi dari sana. Jeora terdiam lalu mengangkat kepala nya melihat semua orang yang ada ditaman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Dijodohin | Park Jihoon• [√]
FanfictionGimana perasaan Jeora dijodohin sama orang yang paling bikin dia kesal setiap ketemu? Cerita ini dari awal mereka bertemu, ciiiaaa Baca sapa tau ena (^_^) Jangan lupa vote, jangan cuma baca doang elah Warning ⚠ -Bahasa non baku -Typo bertembaran By:...