wmt 4

1.7K 117 7
                                    

Sorry if you find typo
Jika ada kesalahan kata mohon tegur author ya
Selamat Membaca
.

.

.

.

.

.

.

Ari pov'

"Ari! "

Gue membalikkan badan, ternyata si Rey manggil-manggil sambil teriak kaya tarzan.

Gue tidak menyahut, hanya diam saja sambil memperhatikan Rey berjalan mendekat ke arah gue. Biarin aja dia teriak-teriak.

"lo gue panggil bukannya nyahut malah diem aja! "
Katanya

Gue cuma senyum
"sorry ngga denger... "

"nggak denger apanya, gue tadi teriak-teriak kenceng banget"

"terserah.... "
Ucap gue yang cape denger dumelan Rey di pagi hari

Gue ngga mau mood pagi gue yang ceria menjadi suram gara-gara si Rey.
Percintaan gue semalam masih terngiang dengan jelas, malah gue masih terbayang suara (NK) pas lagi mendes——

"woy! Malah senyum-senyum sendiri"

Tuh kan si Rey ganggu terus, ngga tau orang lagi bahagia apa. Mentang-mentang kisah cinta dia suram.

"apaan sih ganggu aja! "
Gue mempercepat langkah menuju ke dalam rumah sakit.

Lebih baik menangani pasien yang sakit aja dari pada menangani si Rey yang sakit Jiwa.

......

Jam dinding sudah memberitahu waktunya istirahat jam makan siang. Gue membuka jas dokter dan menggantungnya di gantungan.

Gue duduk di kursi kebanggan gue, disini memang ruangan khusus untuk gue sendiri, dan ngga ada seorangpun yang boleh masuk tanpa ijin dari gue.

"permisi dok.... "

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, siapa sih ganggu orang lagi santai aja

Dari pada kelamaan mending gue bukain pintu
"iya ada apa? "

Ternyata itu salah satu perawat disini.

"ada yang nyari dokter Ari di ruang tunggu UGD"
Katanya

Nyariin gue, tapi siapa? Tumben banget deh...

"siapa yang cari saya? "
Tanya gue

Perawat itu menggelengkan kepalanya
"saya kurang tau dok, tapi dia perempuan... "

What the????
Perempuan? Nyariin gue? Tapi siapa?
Ngga mungkin kan Mama atau Bunda, ngga mungkin juga istri gue kesini dia kan masih lemah gara-gara semalam.
Atau selingkuhan gue?
Eh eh eh gue ngga mungkin punya selingkuhan!

"yaudah nanti saya kesan, makasih info nya"
Ucap gue

Perawat itu mengangguk lalu pergi dari hadapan gue. Jadi penasaran kan gue siapa yang nunggu.

Dengan langkah yang sedikit tergesa-gesa gue menuju ruang tunggu UGD. Disana banyak orang, dan pandangan gue langsung tertuju ke seorang perempuan yang sedang duduk sambil memainkam ponselnya.

Dari penampilannya saja gue sudah tahu siapa dia.
Rambut pendek sebahu dengan warna maroon di ujung rambutnya, celana jeans panjang dengan sedikit robekan di bagian lutut, baju kaos bertulis 'bitch' terpampang jelas.

"Kak Ari!!!"
Ucapnya yang sudah sadar kehadiran gue

"ngapain kesini? "
Tanya gue to the point

Perempuan di depan gue malah cengengesan gak jelas.

Dia sepupu gue, namanya Saqila.
Cantik, tinggi, putih. Tapi dia super duper cerewet, bandel banget, susah diatur, hobinya keluyuran terus.

Tapi meskipun begitu Saqila bisa menjaga dirinya dengan baik, senakal-nakalnya Saqila tapi dia tahu batasan.

"jadi Qila mau main, tapi.... "

Gue masih menunggu dia melanjutkan perkataan unfaedahnya

"....Qila lupa bawa dompet"

Tuh kan, pasti mau minta duit ini anak. Emang orangtuanya ngga pernah ngasih duit apa

Gue mengeluarkan uang seratus ribu yang kebetulan ada di saku celana gue.
"nih... Lain kali minta sama orangtua kamu"

Saqila tersenyum
"makasih Kak Ari! Salam ke istrinya ya.... "

Saqila pergi begitu saja, biarkanlah ABG itu bergabung dengan jenis spesies yang sama sepertinya

Gue hendak kembali menuju ruangan gue, tapi baru saja dua langkah nama gue terpanggil

"Ari.... "
Suara cewek

Gue menoleh, apa boleh sekarang juga gue mengumpat kasar?
Kenapa dia ada disini?

•'•'•'•'•'•

(NK) membereskan tempat tidurnya, sekitar setengah jam yang lalu gadis itu baru bangun dari tidurnya.

(NK) melipat selimut lalu meletakkan dua bantal di dekat kepala ranjang. Kegiatan membereskan tempat tidur sudah selesai, dan kini saatnya (NK) untuk mandi lalu memasak untuk makan siang suaminya.

Ari memang tidak meminta diantarkan makan siang ke tempat kerjanya, namun (NK) berinisiatif sendiri ingin mengantarkan makanan ke rumah sakit.

Seminggu yang lalu Ari dan (NK) sudah pindah ke apartemen Ari, apartemen ini cukup luas. Apalagi (NK) suka dengan balkon yang mengarah ke pemandangan kota. (NK) sangat suka apartemen Ari.

Drrtt... Drrtt...

Ponsel (NK) bergetar, ada panggilan masuk ke ponselnya. Ternyata Ari menelpon

"Hal—

"sayang, kamu bisa ke rumah sakit sekarang? "

"kenapa sih kok rusuh gitu? "

"kamu ke rumah sakit ya sekarang, yang di bawah kamu udah ngga sakit kan—

"heh apaan sih malah bahas itu! "

"eh.... Iya maaf, pokonya kamu ke rumah sakit sekarang ya? "

"iya emang aku mau kesana kok mau ngasih makan—

"yaudah bagus, bye sayang... "

(NK) menatap ponselnya bingung, Ari sudah memutuskan panggilannya.

"Ari kenapa sih? Aneh... "













Thank you, next?

Maaf lama update, kemarin gue sakit flu batuk panas dan lain-lain hehe...

Kasih vote and comment ya



With Me Together [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang