wmt 15

1.2K 73 12
                                    

Sorry if you find typo
Jika ada kesalahan kata mohon tegur author ya
Selamat Membaca
.

.

.

.

.

.

.

.

.

Azka sudah berulang kali meminta maaf kepada Bundanya. Namun tetap saja Bundanya itu merasa kecewa dan merasa sudah di bodohi oleh anaknya sendiri.

Ari yang berada di situ menjadi merasa bersalah juga, sementara (NK) hanya menunduk tidak berani menatap Bunda Azka.

"Bunda.... maaf atuh"
Azka masih membujuk Bundanya agar mau berbicara dan memaafkan Azka

Ari mendekati Bunda Azka lalu mengusap pundaknya
"Maaf Bunda, Azka ngelakuin ini juga gara-gara ngga mau dijodohin"

Azka mengangguk menyetujui ucapan Ari

"Ya tapi gausah bohong segala, pake pinjem istri kamu kan gaenak. Bunda jadi salah paham" ucap Bunda Azka pada Ari

Azka sedikit lega karena mendengar Bundanya berbicara. Sedetik kemudian Azka menggenggam kedua tangan Bundanya.

"Bun, Azka bakalan nikah tapi bukan sama pilihan Bunda" ucap Azka secara tiba-tiba

Ari dan (NK) menatap Azka secara bersamaan, begitu pula dengan Bunda Azka yang menatap anaknya aneh.

"Apa? Mau pinjem istri siapa lagi?"
Bunda Azka terlihat sedikit sinis

Azka menggelengkan kepalanya, dengan ragu Azka sudah yakin dengan pilihannya, lalu Azka membisikkan nama perempuan yang akan dinikahinya tepat di telinga sang Bunda.

Mendengar nama yang disebut oleh Azka sontak membuat Bunda Azka sangat terkejut.

•••••••

"Hah! Nikah?!"
Teriakan kaget dari Afisya membuat salah satu karyawan ikut kaget

"Iya, katanya Pak Azka mau nikah" sahut karyawan perempuan yang bername tag Sarah

Afisya mengerucutkan bibirnya kesal, siapa orang yang akan menikah dengan Azka?
Setahu Afisya tidak ada perempuan yang dekat dengan Azka selain dirinya.

"Masa sih? Kapan Pak Azka punya calon?"
Tanya lagi Afisya

Sarah menggedikkan bahunya
"Ya mana gue tau, Sya. Katanya sih dijodohin sama Bunda nya"

Afisya kembali mengerucutkan bibirnya kali ini  dengan pandangan kebawah, merasa kecewa.

"Padahal gue udah suka sama Pak Azka"
Ucapan pelan itu masih bisa di dengar oleh Sarah

Satu-satunya karyawan disini yang dekat sekaligus menjadi sahabat Afisya adalah Sarah. Sarah tentu saja sudah tahu gerak-gerik Afisya saat berada di dekat Azka.
Sarah berpikir Azka dan Afisya cocok bersanding, mereka terlihat serasi dengan berpedaan sikap yang membuat mereka terlihat lucu.
Azka yang kalem dan juga jarang tersenyum sangan cocok dengan Afisya yang banyak tingkah dan murah senyum.

"Coba lo tanya aja langsung sama Pak Azka, mungkin gosip ini cuma bohong" sahut Sarah sambil mengusap bahu Afisya

Afisya keluar dari ruangan karyawan, gadis itu menghiraukan tatapan karyawan lainna yang memandangnya aneh.

"Masa sih mau nikah? Tapi sama siapa?!"
Afisya bermonolog dan masih di perhatikan oleh beberapa karyawan lainnya

•••••••

"Beneran Azka mau nikah sama pilihannya sendiri?" Tanya (NK) yang sudah berbaring di atas kasur

Ari menganggukkan kepalanya dengan ragu
"Katanya gitu, kamu denger sendiri kan barusan Azka bilang gitu"

"Tapi Azka mau nikah sama siapa? Azka ngga ngasih tau ke kita kan, malah ngebisikkin ke Bundanya"

Ari terdiam sejenak

"Mungkin Azka bakal nyewa...."
Ucapan Ari tidak dilanjutkan, membuat (NK) gemas dengan suaminya yang terlihat tidak ingin melanjutkan perkataannya

"Nyewa apaan sih!?" Tanya (NK) dengan gemas

"Nyewa..... bitch?"
Jawab Ari dengan ragu

Wanita yang duduk di kasur itu langsung melemparkan dua bantal ke arah suaminya.
Ucapan suaminya itu tidak dipikir dua kali.

"Mana mungkin lah! Azka mana mau kaya begituan"

"Kan mulayan sayang, cewek kaya gitu tuh biasanya pro urusan ranja— aww! Iya iya maaf"

Ari belum selesai dengan perkataannya, namun sudah dihadiahi cubitan kecil di pinggang oleh istrinya

"Bicara yang bener! Ntar kalau anaknya denger gimana?!"

Ari baru teringat sekarang sudah ada calon buah hati mereka di perut sang istri.
Dengan cepat Ari merapat pada (NK) di sampingnya.

Dengan cepat Ari menyikap sedikit baju yang dikenakan (NK) lalu mencium permukaan perut yang masih rata itu

"Maaf ya baby..." ucap Ari tepat di perut (NK), membuat wanita itu merasa geli

"Lain kali jangan bicara aneh di deket aku, ntar  babynya denger" kata (NK) sambil mengelus rambut Ari

Ari menempelkan telinganya pada perut (NK) sambil menikmati elusan lembut di kepalanya.
"Makasih...."

(NK) sedikit mengkerutkan keningnya
"Untuk?"

"Untuk babynya, mulai sekarang kita rawat anak kita yang ada di kandungan kamu"

(NK) tersenyum, lalu mengecup pelipis Ari yang dibalas kecupan di bibirnya oleh Ari.
















Thank you, next?

Ada yang bisa tebak Azka bakal nikah sama siapa?

With Me Together [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang