Tiga ( 3 )

550 57 2
                                    

_______________________________

"Eijirou! Kau sakit?" Ujar (Y/n) sambil berlari dari pintu masuk kamar menuju Kirishima.

Kirishima sedang berbaring di tempat tidur dalam Rumah sakit. Karena sebelumnya ia sudah sakit, tetapi ia menghiraukanya. Dan pada akhirnya, jadi bundanya yang sempat mengetahui bahwa ia sedang sakit dan ia membutuhkan perhatian banyak.

"I...iya! Tadi malam aku sempat muntah - muntah! Makanya aku kesini deh!" Ujar Kirishima sambil tersenyum lebar memamerkan gigi - giginya.
(Y/n) memukul tangan Kirishima yang panasnya sudah melebihi dugaan (Y/n).

(Y/n) Mengambil nafas panjang.

Entah (Y/n) harus mengapa. (Y/n) hanya melihat ke arah jendela. Dimana awan - awan bisa terlihat berwarna abu - abu tebal, ingin mengeluarkan tangisanya ke tanah dataran bumi.

Dan itu pun sudah memulai. Setetes demi tetes air dari awan mulai turun dan terlihat dari jendela.

Tik...tik...tik

Gerimis...

Tik tik tik tik..

Sedikit lagi....

Tik tik tik tik tik tik-------

Hujan deras...

"Eijirou. Tolong cepat sembuh ya. Aku... aku gak mau melihat kamu sakit! Kalau kamu sakit, aku gak ada temanya! Dasar kau ninggalin! Kasihan kan aku!" Timbul (y/n) sambil mengerutkan alisnya dan memukul tangan Kirishima lagi, tetapi kali ini lebih kencang dari sebelumnya.
"Hei hei! Ingat tidak? tanganku tidak bisa sakit lho! Kan aku kuat! bleeee" Ujar Kirishima menggunakan Quirknya sambil mengeluarkan lidahnya sebagai tanda bahwa ia sedang mengejek (y/n).

"Hmft! Dasar! Kemarin saja kau jatuh sedikit, kau nangis. Lututku yang jadi korban nih!" Ujar (Y/n) sambil menyilang tangan mungilnya dan menoleh kearah lain.
"Hehehe...Itu kan hanya cerita."
"HANYA CERITA???"
"Eh...jangan marah, nanti aku tambah sakit niiih!" Ujar Kirishima sambil tertawa geli.

"Menyebalkannnn!" teriak (y/n) kepada Kirishima yang mengambil posisi duduk dari yang awalnya ia berbaring.

"Yasudahlah, maaf (l/n)! Nanti, kalau aku sudah sembuh, aku yang akan menjaga (l/n) selamanya! Kan aku lelaki!"
"M...masaaa??"
"Osu! Itu janjiku, selamanya!"
"Pfft! pembohong." Ujar (y/n) marah.
"Ih! Kali ini aku sungguh janji (l/n)!" Ujar Kirishima tersenyum sambil memberi jari kelingkingnya kepada (l/n) sebagai kunci janji.

"Baiklah..."

(y/n) memberi kelingkingnya dan mengunci janji tersebut. Mereka tertawa setelah melepaskan kunci jari kelingkingnya. (Y/n) tidak akan melupakan memori ini, ia pun juga berjanji.

________________________________________________________________

Kirishima PoV

Sudah saatnya istirahat, aku sangat lapar. Entah apa yang akan disiapkan di kantin nanti, pokoknya aku lapar.

Aku beranjak dari tempat dudukku, menggaruk pipi bagian kananku. Iya, pipiku hari - hari ini gatal. Aku bahkan bisa merasakan bahwa pipiku panas sebelah. Konyol bukan?

Langsung ku berjalan menuju pintu keluar kelas. Aku tidak berjalan begitu cepat. Aku lapar. 'Lemas', itu jawabanya.

Tak lama sebelum aku keluar kelas, aku merasa ada yang memegang pundakku dan menarikku, responku hanya memutarkan badan dan melihat siapa pelakunya.

Your smile | Kirishima X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang