park jimin adalah namja manis dan cantik, ia memiliki kedua mata yang indah namun dibalik keindahan itu ada satu kekurangan ,yaitu jimin buta.
jungkook akan dijodohkan oleh salah satu rekan ayahnya, ia menolak keras namun ketika melihat wajah adik d...
Tak terasa hari berlalu, semua kakak jimin sudah berbaikan dan jimin sendiri sibuk untuk dipilihkan baju pengantin. Nyonya jeon menemaninya bersama jungkook, ia senang dikarenakan dikelilingi orang-orang yang baik. Jimin sangat beruntung dan yang paling membuatnya senang adalah seojoon telah menemukan donor mata yang pas untuknya. Akhirnya cita-citanya untuk melihat akhirnya terwujud.
"Jiminie kau sangat cantik dengan tuxedo itu akhh sangat manis" seru nyonya jeon menatap jimin yg menunduk malu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara jungkook hanya memakai baju biasa dan sudah mendapatkan baju pengantin yang sudah dipilihkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nyonya jeon tak masalah dengan pakaian jungkook yang penting intinya hari pernikahan jungkook dan jimin jadi. Asisten butik itu menghampiri nyonya jeon, dan membisikan sesuatu kepada nyonya jeon dan dianggukan oleh wanita tersebut
"Baiklah fitting baju pengantinnya sudah, kita harus kerumah sakit" jungkook menatap ibunya bingung sementara jimin hanya diam mendengarkan.
"Jimin persiapkan dirimu, mungkin acara pernikahan akan eomma undur. Jimin harus menjalani operasi mata hari ini." Jungkook menganggukan kepalanya sementara jimin menggigit bibirnya pelan, jungkook menggandeng tangan jimin pelan. "Tenanglah, kau akan melihat wajah tampanku baby" ucap jungkook menenangkan jimin yang khawatir jika operasinya gagal.
"Aku akan selalu disamping bagaimanapun keadaannya" lanjut jungkook membuat jimin menangis terharu dan memeluk namja disampingnya. Nyonya jeon dan asistennya tersenyum melihat jimin memeluk jungkook dengan erat.
"Bahkan cahaya jimin-sii sudah kembali, bukan begitu nyonya?" Tanya asisten nyonya jeon lalu dianggukan oleh wanita tersebut.
.
.
.
Sudah 6 jam jimin dioperasi dan lampu ruang operasi telah dimatikan menandakan jimin telah selesai menjalani operasi mata dan akan dipindahkan keruang perawatan. Jungkook menatap jimin yang belum siuman, ia menggenggam tangan mungil milik tunangannya tersebut dan mengecupnya beberapa kali.perban kedua mata jimin hanya sampai 2 minggu agar jimin bisa melihat lagi.
Seojoon pernah bercerita kepadanya bahwa jimin sangatlah tertutup bahkan ia hanya home schooling yang langsung diajarkan oleh guru khusus. Jimin yang kecil sangatlah menderita, jimin tidak mempunyai teman dan hanya mempunyai ketiga kakaknya dan juga Ahra nuna. Jimin tumbuh menjadi sosok yang pendiam dan tak pernah banyak berbicara. "Jiminie hhh bangun, aku rindu" ucap jungkook pelan, ia menguap pelan lalu mulai merebahkan kepalanya dipinggir ranjang.
Chanyeol melangkahkan kedua kakinya bersama baekhyun dan suho, kenapa ada suho ? Karena ia disuruh manager untuk ikut menjenguk adiknya chanyeol sementara baekhyun menggenggam tangan chanyeol yang baru saja dikasih tau oleh seojoon bahwa jimin telah selesai menjalani operasi mata.
"Chan hati-hati ,nanti kamu tersandung" chanyeol tak menghiraukan ucapan sang kekasih dan sesampainya didepan ruang jimin. Chanyeol hendak membuka pintu itu namun pintunya terbuka, memperlihatkan hyungsik yang menatap adiknya datar.
"Ada jungkook didalam, mohon jangan berisik" ucap hyungsik datar, Chanyeol menganggukan kepalanya. Hubungan dia dan kedua kakaknya mulai membaik namun hyungsik masih keliatan dingin terhadapnya. "Nee ... Arrasseo hyung" ucap Chanyeol lalu memasuki ruangan tersebut. Ia melihat jimin yang tertidur pulas bersama dengan jungkook disampingnya. Chanyeol tersenyum tipis lalu menghampiri jimin sambil mengusap kepala jimin pelan.
Sementara diluar suho baekhyun dan hyungsik menunggu dikursi khusus pengunjung. Hyungsik menoleh menatap baekhyun dari atas kebawah. "Hey kau pacar Chanyeol kan? Apa sih spesialnya anak itu sehingga membuatmu jatuh cinta" seru hyungsik kepada Baekhyun, suho pamit untuk membeli cemilan sementara baekhyun diam dan menghela nafas pelan.
"Entahlah hyung, aku saja tak mengerti kenapa aku harus mencintai orang itu"
