4 : baby ,don't cry

6.9K 774 18
                                    

Ahra menatap jimin khawatir dikarenakan akhir-akhir ini tuannya selalu melewatkan jam makan siang maupun malam, ia takut membuat tuan seojoon khawatir tentang jimin.

Dan kali ini ahra membawa nampan yang berisi makanan kesukaan jimin, ia membuka knop pintu dan menatap jimin yang tengah mengarahkan wajahnya kejendela kamar.

"Aku tidak lapar ahra"ucap jimin tiba-tiba membuat ahra menghela nafas lalu meletakan nampan itu dimeja nakkas samping ranjang jimin. Ia melangkahkan kedua kakinya menuju jimin dan duduk disampingnya

"Tuan harus makan, nanti tuan seojoon dan tuan hyungsik khawatir dengan kesehatan anda"ucap ahra pelan membujuk jimin agar mau makan.

"Aku hanya beban bagi mereka ,untuk apa aku hidup jika hanya menjadi beban . Dulu saja dokter itu menyerah mungkin aku sudah bahagia bersama ayah dan ibu" ahra terdiam dengan ucapan jimin, jujur saja itu sangat mencubit hatinya.

"Aku hidup karena dokter itu menyelamatkan nyawaku, tapi ayah dan ibuku tidak selamat namun kedua mataku buta lalu mereka tidak perduli kepadaku dan apa aku salah? Jawab aku ahra"lirih jimin meremas kedua tangannya, ahra hanya diam menatap jimin sendu.

"Aku akan menikah seperti yang mereka mau, agar aku tak menjadi beban untuk mereka lagi"

.

.

.

.

Tuan jeon mengundang seojoon dan keluarganya untuk makan malam sekaligus membahas tentang pernikahan jungkook dan jimin, sedangkan dikamar jungkook sibuk memilih baju untuk dia pakai saat bertemu dengan jimin. Walaupun jimin tak bisa melihat ia harus semaksimal mungkin didepan kedua kakaknya jimin.

Mrs.Jeon masuk kedalam kamar jungkook lalu terkekeh pelan, mungkin jungkook sudah terpesona sama jimin. Ia sangat sayang dengan namja cantik itu walaupun ada kekurangan didalam namja itu.

"Kau seperti anak gadis yang akan berkencan kukie"

Jungkook menoleh menatap ibunya sambil tersenyum tipis, ia menatap kedua kemeja ditangannya lalu mengarahkan kearah mrs.jeon.

"Menurut ibu ,bagusan yang mana?"tanya jungkook membuat ibunya terkekeh lagi lalu menepuk kedua pundak jungkook

"Semuanya bagus kan anak ibu sangat tampan,iyakan?"

Jungkook terkekeh lalu memakai kemeja yang menurutnya bagus dan sopan, walaupun cuman acara makan malam penampilan tetaplah nomer satu.

.

.

.

Jimin sudah selesai berdandan dikarenakan ia dan kedua kakaknya akan pergi kekediaman tuan jeon untuk acara makan malam dan membahas acara pernikahannya, ia tak sabar bertemu jungkook namun ia merasa enggan untuk bersama kakaknya tapi ahra pun gak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin sudah selesai berdandan dikarenakan ia dan kedua kakaknya akan pergi kekediaman tuan jeon untuk acara makan malam dan membahas acara pernikahannya, ia tak sabar bertemu jungkook namun ia merasa enggan untuk bersama kakaknya tapi ahra pun gak bisa ikut dikarenakan harus membersihkan kamar jimin.

Hyungsik menuntun jimin masuk kedalam mobil lalu memasangkan salbetnya, seojoon sudah dikemudi dengan hyungsik disampingnya. Jangan tanya chanyeol kemana ,sejak kejadian itu ia langsung pergi dari rumahnya.

"Jiminie mau mampir dulu?"tanya hyungsik memecahkan keheningan diantara mereka bertiga, jimin menggeleng kecil lalu menundukan kepalanya

"Aku ingin bertemu jungkook-sii"ucap jimin pelan membuat seojoon senyum tipis, ia berjanji setelah Jimin menikah akan ia carikan donor mata untuk adik tercintanya.

Sesampainya dikediaman Tuan jeon, seojoon disambut oleh kepala pelayan Ha Jinsoo, ia mengantarkan seojoon dan kedua adiknya keruang makan.

"Ah selamat datang seojoon-ah ,hyungsik dan jiminie"sapa Tuan Jeon lalu mengajak mereka duduk dikursi meja makan.

Mereka makan dengan khitmat dan mulai membahas tentang pernikahan jimin dan jungkook, namja tampan itu menatap Jimin antusias sementara yang ditatap hanya memakan kue didepannya.

"Aku ingin setelah jimin menikah, aku akan mencarikan donor mata untuk jimin"ucap seojoon membuat jimin terdiam. Jungkook menatap wajah jimin bingung

"Eum kukie ajak jimin ke belakang gih" jungkook menganggukan kepalanya pelan lalu membawa jimin kehalaman belakang.ia melihat mimik wajah jimin yang menyendu, jujur ia tak suka menatap jimin yang terlihat sedih. Ia berhenti disamping ayunan lalu memeluk jimin erat

"Ju--jungkook"

"Menangislah jiminie, aku mohon jangan bersedih"

Dan akhirnya jimin menangis dipelukan jungkook sambil meremas kemeja jungkook

Tbc

Miracle | KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang