Charter 12 : 3 hari tanpa ka ronal ( fokus )

284 3 0
                                    

" Kadang kita terlalu seru dengan apa yang kita lakukan bukan untuk masa depan. Melainkan kesenangan sesaat saja "

Rey_kaffa

Kejadian kemarin sudah bisa dilupakan di hari hari berikutnya. Dimana aku tidak bertemu ka ronal untuk 3 hari setelah kejadian itu.

Hari pertama tanpa ka ronal. Aku masih terbayang akan ketakutan akan diriku sendiri malam itu. Malam dimana aku merasa guling kesayanganku membuatku begitu hangat. Seperti seseorang yang mengerti bahwa aku butuh pelukan dan tempat untuk merenung sampai aku tertidur. Namun, saat aku tertidur, aku bermimpi akan kehidupan yang bebas. Dimana semua orang memiliki dunianya masing masing tanpa ada rasa takut akan prilakunya dan apa yang ingin dia perbuat serta tanpa rasa takut semua orang menghakimi dirinya. Namun, disana ada air mata dari seorang ibu yang melahirkan aku. Sontak, aku pun terbangun karena mimpi itu.

Masih ada rasa takut. Namun, ujian masuk SMA di hari ini Membuatku tak terlalu memikirkan itu. Aku harus fokus akan ujian masuk SMA favorit di kota ini. Ujian pertama adalah ipa dan Bahasa indonesia. Aku harus bergegas. Ujian berlangsung dari jam 7.30 sampai jam 11.30. Ku langkahkan kakiku tanpa beban. Aku hanya fokus pada tujuan ku agar bisa menjadi siswa di sekolah Favorit itu.

Selesai ujian. Aku bertemu dengan beberapa teman lama SMP ku yang ternyata mengikuti ujian masuk SMA dan mendapatkan tempat ujian yang sama di Sekolah taruna andiga yang jaraknya tak jauh dari sekolah SMP ku.

Tak banyak yang kita bicarakan. Hanya bertanya tentang sekolah mana yang aku pilih dan aku pun menanyakan hal yang sama.

Dia dita. Teman sekelasku. Aku hanya mengenal nama dan wajahnya saja. Karena, selama 1 setengah tahun aku di sekolah SMP itu. Aku jarang berbicara dengan siapapun.

Dita mengajakku pulang bersama. Entah kenapa, aku hanya bisa menolak. Alasanku. Aku sudah ada janji dengan teman yang lain.

Aku menaiki ojek yang memangkalkan diri tepat di depan sekolah tempatku tes ujian masuk SMA dan langsung menuju ke rumah.

Sesampainya di rumah. Aku menonton tv dan sorenya ku pergunakan untuk membaca dan belajar. Salah satu hobbyku adalah membaca buku komik. Dan itu selalu ku lakukan di kala aku merasa bosan dengan keadaan.

Selesai belajar. Aku langsung masuk ke dalam kamar dan mematikan lampu untuk tidur lebih awal.

Hari kedua tanpa ka ronal.

Aku bangun pukul 5 pagi. Ku siapkan diriku untuk mempelajari kembali pelajaran yang akan di ujikan hari ini. Hari ini yang akan di uji kan adalah pelajaran matematika dan bahasa inggris.

Aku yang tak suka dengan pelajaran matematika hanya mempasrahkan diriku dengan keajaiban pengetahuan sebisaku.

Pukul 6.30 menit aku bergegas mandi dan kemudian pergi ke tempat ujian ku.

Dan tak ada yang istimewa di hari kedua ini. Dan setelah pulang aku hanya melakukan apa yang kulakukan kemarin.

Hari ketiga tanpa ka ronal.
Aku terbangun pukul 6.20. Dan mentari sudah menampakan wajahnya. Begitu bersinar dan cerah. Hari ini pelajaran yang akan diujikan adalah ips dan Tes IQ.

Untuk tes IQ . aku tidak mempersiapkan apapun. Karena yang ku pelajari hanya lah pelajaran IPS . karena aku belum begitu paham tentang tes IQ ini. Apa yang akan di pertanyakan saja aku tidak tahu.

Selesai Ujian. Aku memutuskan untuk pergi ke mall yang biasa ku datangi. Namun sebelum itu, aku harus pulang terlebih dahulu. Untuk mengganti baju dan juga ijin kepada ibuku.

Di mall aku hanya melihat lihat dan berjalan sendiri mengitari mall. Tak ada yang bisa membuatku tertarik untuk bisa ku beli. Tak terasa waktu sudah gelap. Mentari tak tampak lagi. Aku memutuskan untuk pulang.

Hari ini aku belum tau apa aku akan bertemu ka ronal atau tidak. Setidaknya Aku bisa fokus untuk Ujian ku selama aku tak dekat dengan ka ronal. Tapi, kenapa pikiranku berkata seperti itu ?. Itu menjadi pertanyaanku sendiri. Bukankah seharusnya ada atau tidak adanya ka ronal. Aku memang harus fokus untuk Ujian masuk SMA ??. Apa ini seperti kepercayaan alam bawah sadar. Bahwa aku akan lebih fokus pada ka ronal jika ka ronal ada saat aku ujian ??

Entah, yang jelas aku hanya berpikir. Bahwa, aku bisa fokus tanpa hadirnya ka ronal. Itu saja.

Tak terasa, Aku sudah menghabiskan waktu sampai siang hari hanya untuk melihat status status tak jelas yang ada di beranda FB ku. Walaupun status status itu tak jelas menurutku. Terlalu lebay. Semua yang berteman di Facebook ku adalah orang yang aku kenal. Aku tak mau sosial media milikku menjadi konsumsi orang yang tak ku kenal. Karena disana ada foto pribadiku yang ku sebar ke facebook milikku.

Aku tak suka memberikan Like dengan apa yang menurutku tak ku suka. Aku hanya mau memberikan Like kepada status ataupun foto yang menurutku bagus. Aku juga tak suka mengupload video ataupun foto pribadiku jika menurutku itu tak bagus.

Akupun tak suka berkomentar pada status mereka yang muncul di timeline facebookku. Karena aku rasa. Aku bukanlah orang yang pas untuk berkomentar.

" dim. Ayo makan bareng mama. Papa sama ka ridho ". Teriak mama kepadaku. Menyuruhku untuk turun ke bawah dan makan bersama mama.

" hah. Ada ka ridho sama papa " . Ucapku dalam hati.
" ia mah ". Ucapku menjawab dan Aku pun bergegas menuruni tangga untuk menuju ke ruang makan.

"Eh ko ada papa. Papa gak kerja ?". Tanyaku kepada papa
" ada ka ridho juga. Ko gak bilang dimas ke sini ka ". Ucapku ke ka ridho.

Ka ridho adalah kaka sepupuku. Dia lebih tua 2 tahun dari ku. Aku jadi penasaran ada apa dengan ka ridho. Ko sepertinya ia ada masalah. Tapi, belum sempat ku bermain dengan pikiranku. Ayah sudah menjawab pertanyaanku.

" Papa ambil cuti dimas. Papa abis jemput ridho dari pelabuhan. Ka ridho akan pindah kesini. Karena om ardi menyuruhnya untuk bersekolah disini. Sehingga, baru saja dia pindah dari lampung ke sini ". Ucap Papa menjelaskan.

Aku hanya menganggukan kepala. Sedangkan Ka ridho tersenyum kecil kemudian ia berkata, " kenapa dim, gak suka yah kaka ridho yang ganteng ini bakal tinggal dirumahmu dan sekolah bareng kamu ". Kata ka ridho yang membuatku kaget.

Masalahnya, ka ridho adalah anak dari om ardi. Sedangkan, om ardi adalah kaka ayahku. Dia akan tinggal disini dan sekolah bersamaku. Tunggu, ada yang aneh.

" pa. Emang ka ridho akan sekolah bareng aku. Aku aja gak tau apa masuk sekolah fav itu apa enggak ". Tanyaku kepada Papa.

" ya. Ka ridho bakal sekolah bareng kamu. Tergantung kamu sekolah dimana. Nanti ridho akan masuk situ juga ". Jawab papa.

Ka ridho tersenyum manja. Aduh ini bahaya. Ka ridho kelihatan banget sekarang berbeda. Ia tambah tampan, ganteng. Tubuhnya semakin bagus dan dia adalah atlet basket disekolahnya yang lama. Jadi dia memiliki tinggi yang melebihi rata rata cowo lainnya. Tinggi 176 cm. Putih , bersih dan dia adalah murid yang berprestasi.
Ada sedikit rasa iri sebenarnya kepada kaka sepupuku itu. Tapi, lebih sering bangga karena punya sepupu yang tampan seperti itu.

Kalau dibandingkan dengan ka ronal. Mereka tak berbeda jauh. Walau lebih tampan ka ridho. Ka ronal tingginya 172 cm. Tapi, masalah wangi . Ka ronal lebih wangi pastinya.

" astaga apa yang ku pikirkan?? Kenapa aku memikirkan dan membedakan antara ka ridho dengan ka ronal ". Pikirku dalam hati.

Setidaknya, aku akan ada teman sekarang.

Diantara Pria Dan Wanita Ada Waria : Book 1 _ Prostitusi PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang