Charter 10 : Aku harus bagaimana ?

404 3 0
                                    

Sore ini begitu berbeda, suasana langit tidak sesedih biasanya. Bukan karena tidak adanya suara gemuruh dari amarah sang dewa, dan tidak ada suasana mencekam dari atas langit. Tapi, tidak adanya rasa kesendirian itu yang membuatnya menjadi berbeda.

Sampai pada tempat tujuan. Tempat ini terlihat biasa. Di sepanjang jalan hanya ada warung makan dengan kursi plastik dan meja bundar berpayung bertuliskan lebel merek air mineral dalam kemasan. Ka ronal langsung menghampiri sang penjual dengan 3 porsi yang biasa dia pesan ditambah es teh tawar 4 dan menyuruhku untuk turun dan ia memarkirkan motornya tepat di samping meja bundar bernomorkan 6.

Ku lihat beberapa orang menyapa ka ronal. Yang di balas dengan jabat tangan antar pria.

Aku melangkahkan kakiku mendekati ka ronal. Seorang temannya berkata, " weh... Kayanya baru nih ".

Aku tau apa yang dimaksud dengan kata baru itu. Pasti, maksudnya adalah aku adalah pacar baru ka ronal.

Aku harus bagaimana.. Kenapa ka ronal malah tersenyum kecil seperti itu.

Aku diam saja. Membuat mereka berpikir bahwa aku tak mengerti dengan apa yang mereka ucapkan.

" dia adik gua niel" ucap ka ronal kepada temannya. Yang akhirnya membuat ku tau siapa nama temannya itu.

Aku duduk di kursi plastik berwarna hitam dan sesekali aku menatap ke sekeliling. Tak lama pesanan datang. 3 paket nasi ayam dan 4 es teh tawar dengan 2 gelas air gula kecil.

" ini de, makan ya ". Kata ka ronal kepadaku dengan memberikan piring berisi nasi dan ayam bakarnya. Kemudian, ia memberikanku gelas berisi es teh tawar.

" ia ka" Ucapku dengan mengambil piring dan gelas itu.
" oh ya de, kalau mau manis tambahin sendiri gulanya ya ". Ucap ka ronal menambahkan.

Aku mencuci tanganku dengan air bersih yang ada di sebuah wadah berwarna abu abu. Dan memulai memakan. Sebelum makan ka ronal berkata kepada niel sahabatnya.

" lu mau cabut kan, katanya tadi ada urusan ". Ucap ka ronal kepada niel mengingatkan.

Tapi, sepertinya aku tau maksud perkataan itu. Ka niel hanya mengangguk, tersenyum penuh arti dan kemudian pergi meninggalkan Aku dan ka ronal.

Selama kami menikmati makanan tidak ada sekata pun yang terlontar dari mulut Aku ataupun ka ronal.

Selesai makan. Aku baru tau , jika 1 paket ayam dan nasi ini di peruntukan jika ada yang mau menambah makanan. Karena, porsi makanku tidak banyak, ka ronal akhirnya yang menghabiskan.

Selesai makan, Aku ijin untuk pergi ke toilet yang ada di ujung tempat ini. Dekat sebuah vihara. Selesai mencuci tangan dan buang air kecil. Aku menghampiri ka ronal kembali dan ternyata, ka ronal sudah selesai makan untuk porsi yang kedua.

" de, tunggu sini sebentar ya, kaka titip hape kaka". Ucapnya kemudian pergi.

Aku hanya mengangguk dan menunggu ka ronal dari toilet.

" gimana de, enak gak disini ? Tanya ka ronal mengagetkan aku.

" ya ka, enak ko". Jawabku
" Oh ia ka. Jadi berapa aku bayarnya ?". Tanyaku melanjutkan.

" ya elah ade, kaya ama siapa aja! kaka teraktir kok " jawabnya sambil tersenyum.

Aku hanya diam. Bingung apa yang harus aku lakukan. Aku tak tau harga makan di tempat ini. Tapi jika aku memaksa memberikan uangku ke ka ronal, pasti dia akan marah padaku. Jadi ku biarkan saja.

" oh ia de, kamu bulan depan yang mc acara kan. Semangat ya ". Ucapnya.
" loh ko kaka tau. Ia makasih ya ka ". Jawabku.
" tau lah de. Kaka itu di management udah 3 tahun dan deket sama madam de. Pasti dia cerita ke kaka ". Katanya menyambung pembicaraan.

Dengar kata ka ronal mengenai kedekatan dengan madam. Membuatku ingin menanyakan soal yang di ucapkan madam saat latihan dan akhirnya aku pun berani menanyakan nya ke ka ronal.

" ka, apa madam tau apa yang terjadi antara kita semalam ? " tanyaku dengan penuh keberanian. Walau sebenernya ada sedikit rasa takut menanyakan ini.

" tidak de, kaka udah bilang masalah semalam tidak akan ada yang tau. Jika itu dari kaka maka gak mungkin de. Udah kaka jelasin kan tadi ". Jawabnya dengan lembut.

" masalahnya ka, tadi madam sempat bilang tentang aku dan ka ronal, aku pikir madam pasti tau dari ka ronal ". Kataku melanjutkan.

"De, madam itu umurnya jauh diatas kita, pengalaman dia bertemu orang, melihat situasi pasti tau. Apalagi, kaka itu anggota lama di madam. Pasti madam memperhatikan kaka. Pasti dia juga bisa tau sendiri kalau kaka memperhatikan kamu tandanya kaka jatuh hati sama kamu ". Ucap ka ronal.

" memang sejak kapan madam tau kaka memperhatikan aku ? ". Tanya ku melanjutkan apa yang sedang dibahas.

" ade yang gak tau. Mungkin, ada pikir kaka bercanda. Kaka baru bilang semalam. Gak pernah ajak ade jalan ataupun melakukan hal untuk ade. Tapi, sejak ade ikut kompetisi itu. Kaka udah memperhatikan ade. Madam melihat itu. Bahkan, madam mempertanyakan nya waktu itu. Karena, mata kaka selalu melihat ade ". Jawabnya.

" ade juga gak pernah tau kan sejak latihan awal. Kaka selalu dateng, walaupun latihan menyanyi. Kaka datang kan. Itu karena kaka mau lihat ade. Kaka datang ke pesta margaret juga karena madam bilang kamu hadir. Jadi, kaka putuskan untuk datang. Dan itu kamu pasti gak tau. Untuk meyakinkan dan menunggu moment yang pas agar bisa dekat dengan kamu gak mudah. Kaka aja gak tau apa Kamu seperti kaka atau gak kan de ?". Ucapnya melanjutkan.

Aku terdiam mendengar pengakuan itu. Aku tak pernah sadar ataupun peka dengan orang disekitarku. Aku tak pernah tau. Jika ada yang memperhatikan aku atau melihatku dari kejauhan.

Aku harus bagaimana ?, aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Dan apa yang harus aku katakan. Ternyata aku salah. Ka ronal benar benar memilihku. Aku berpikir untuk tidak menyinggung perasaannya dengan penjelasan dari awal pertanyaanku. Dan kini, aku yang tak tau harus apa untuk keadaan ini.

Diantara Pria Dan Wanita Ada Waria : Book 1 _ Prostitusi PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang