Charter 6 : aku tidak berbeda

486 7 0
                                    

Pagi ini, adalah minggu yang berbeda dengan minggu pagi lainnya. Aku masih tak bisa melupakan kejadian itu. Ku tersenyum dan menutup wajah maluku dengan selimut yang ada.

Tidak, udah jam 9 pagi. Kenapa ka ronal tak membangunkan aku. Dimana dia ? Aku tak melihatnya.

Aku bangkitkan diriku dari tempat tidur ka ronal. Ku cari ia. Tak terlihat. Ku duduk di sofa tempat kami menonton tv semalam. Pikiranku tak wajar. Aku begitu takut. Dimana ka ronal saat ini ?. Kenapa ia tak ada ? Kenapa ia meninggalkan aku dikosannya sendiri ??. Apa ia marah ?. Pertanyaan itu terlontarkan di pikiranku. Apa ia benar benar menyukaiku. Aku ini pria. Ka ronal pun pria. Apa yang harus aku lakukan jika seperti ini ??.

Aku menikmati ciuman itu. Benar, aku menikmatinya. Apa aku benar benar berbeda dengan pria normal lainnya ? Apa itu hanya karena aku belum pernah merasakan sensasi berciuman ? Dan mengapa Ka ronal harus marah jika Ka final benar benar suka denganku ? Apa seperti itu sikap mereka yang berbeda. Aku yakin aku tidak berbeda. Menikmati ciuman semalam itu karena aku belum pernah berciuman sebelumnya. Bukan karena aku tau siapa yang bercumbu dengan ku. Jika memang aku seperti itu, tapi kenapa aku tidak pernah memikirkan ka ronal sebelumnya.

Suara pintu terbuka.
Aku lihat ke arah pintu Dan ternyata itu ka ronal. Sontak aku langsung menghampiri dan bertanya, " ka ronal dari mana ?, kenapa gak membangunkan aku ??, kenapa gak bilang kalau pergi ? Aku pikir ka ronal ...". Belum sempat aku lanjutkan ucapanku. Ka ronal langsung menyodorkan nasi bungkus di dalam kantong plastik berwarna putih. " ini, buat ade, makan dulu de. Jangan banyak nanya. Nanti aja kalau ade udah selesai makan " ucapnya.

Aku langsung mengambil plastik yang disodorkan ka ronal.
" ko cuma 1 bungkus. Gak mau makan ah. Kalau ka ronal gak makan juga ". Ucapku.

" kaka udah makan ade, lagian tadi mau bangunin ade, kaka inget waktu pas kenalan latihan vocal ade pernah bilang, kalau ade itu kenapa suaranya bagus karena istirahatnya wajib 8 jam. Jadi kaka gak bangunin ade deh. Abis ade tidur jam 2. Harusnya bangun jam 10 dong. Ini baru jam 9 lewat ade udah bangun, boong ya waktu itu ?" . ucap ka ronal menjelaskan dan meledek seakan akan aku berbohong tentang istirahat 8 jam.

Aku diam saja. Langsung memakan nasi bungkus itu tanpa menghiraukan ledekan ka ronal soal tidur 8 jam.

Tiba tiba.
" de, soal semalam kaka minta maaf ya de ". Kata ka ronal kepadaku. Yang membuat aku hilang selera makanku.

" gpp ka, aku malah yang takut kaka marah sama aku. Ade minta maaf. Ade gak ngerti kenapa, tapi yang jelas, kalau boleh jujur. Itu pengalaman pertama dan ade masih bingung. Yang jelas ka, ade Belum tau apa yang harus ade katakan sama kaka. Tapi, ade harap. Kaka gak marah sama ade ya ". Pintaku ke pada ka ronal.

Ka ronal hanya mengangguk.
Entah kenapa, sambil memakan nasi yang dibelikan ka ronal, aku memikirkan ka ronal. Aku takut jika ini membuat hubungan kedekatan aku dan ka ronal bisa saja tidak baik kedepannya. Apa aku harus membiarkan perasaan ka ronal kepadaku dan aku mengikuti apa mau ka ronal. Tapi, sama aja aku membohongi ka ronal. Akan lebih parah lagi nantinya. Atau, aku biarkan saja ka ronal dengan perasaannya dan tidak memperdulikannya. Tapi, apa tidak akan canggung. Itupun, jika memang benar ka ronal menyukai ku.

Selesai makan aku membuang sampah bekas makanku. Aku masih penasaran. Apa yang membuat ka ronal menyukaiku. Tapi, biasanya perhatian itu sudah dilakukan sejak awal, bukan saat seperti ini dan langsung berkata, aku suka kamu. Apa ka ronal bohong ?. Pertanyaan itu melekat di pikiranku. Namun, aku rasa saat ini bukanlah hal yang tepat untuk membicarakannya. Aku harus tau dulu. Apa ka ronal bercanda berkata seperti itu atau memang ia benar menyukai ku. Aku tidak mau menjadi canggung. Nanti aku yang malu. Yang jelas, aku tidak berbeda. Aku tidak seperti mereka yang suka dengan sesama jenis. Aku yakin itu. Aku hanya kemayu dan aku bisa menutupi itu. Aku yakin. Aku tidak berbeda dengan pria normal lainnya.

Tapi, semakin aku meyakinkan diriku bahwa aku tidak berbeda, Aku langsung teringat dengan ciuman itu.

Ya tuhan... Sebenernya ada apa dengan diriku..

Diantara Pria Dan Wanita Ada Waria : Book 1 _ Prostitusi PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang