Charter 5 : apakah aku berbeda ?

537 8 0
                                    

Ka ronal menatapku begitu dalam. Suasana ini membuat keheningan untukku saja. Apa yang ingin ia tanyakan ?.

"Ia ka boleh ". Jawabku.
" tapi nanti aja deh de. Kaka takut nanyanya. Takut ade marah ". Kata ka ronal.
" ko marah. Emang Kaka mau tanya apa ? ". Tanyaku penasaran.

Ka ronal diam dan hanya menatap ke film yang sedang di putar di TV. Dan aku hanya bisa menunggu dan menerka nerka apa yang akan ka ronal tanyakan padaku. Selebihnya, aku hanya ikut melihat film yang di putar di televisi.

Jam 2. Mataku mulai mengantuk. Ku berani kan diri untuk meminta ijin ke ka ronal untuk pergi tidur duluan.

"Ka. Aku ngantuk. Aku tidur duluan ya. Aku tidur di sofa aja ya. " kataku kepada ka ronal.

" eh de, tidur di kamar Kaka lah de. Bareng Kaka. Muat ko. Jangan tidur di sofa ya ". Pinta ka doni kepadaku.

" gak ka. Aku takut kalau tidur di kamar Kaka. Takut nanti aku buat berantakan atau ada yang hilang, nanti Kaka salahin aku " tolakku karena memang aku takut akan hal hal seperti itu.

" emang kamu maling apa de !!. Udah ya yuk ke kamar Kaka !" bujuknya kepadaku.

Aku dan ka ronal pun akhirnya ke kamar Dan aku pun sudah berbaring. Ka ronal melepas bajunya. Dan hanya mengunakan boxer saja. Aku yang melihat itu hanya diam dan menutup mata.

Tiba tiba

" de.. Gak papa kan Kaka begini. Kaka gak bisa tidur kalau gak begini. Kaka matiin lampu juga ya. Biasanya tidur gelap soalnya " tanyanya kepadaku

" ia ka. Aku juga tidur sukanya gelap " jawabku sambil memejamkan mataku.

Ka ronal pun berbaring tepat di sebelahku. Beberapa menit kemudian..

" de.. De.. Udah tidur kah ?". Tanyanya

" belum ka. Gak bisa tidur udah pagi soalnya". Jawabku.

" soal yang Kaka mau tanyakan tadi, bolehkah Kaka bahas sekarang ". Tanyanya lagi membahas soal pertanyaan yang tadi belum sempat ia tanyakan.

" ia ka. Mau tanya apa ?" jawabku membolehkan. Karena akupun penasaran apa yang ingin ia tanyakan.

" Apa kamu berbeda de ? ". Tanyanya
" maksudnya ka ?" jawabku
" apa pendapatmu tentang Kaka de ? " Tanyanya lagi tanpa memperdulikan jawabanku yang menanyakan tentang pertanyaan yang ia lontarkan.
" Ka. Yang aku tau Kaka baik. Ganteng. Keren . rapih. Bersih. Wangi. Dan Kaka itu model hebat kan. Bahkan Kaka juga udah pernah main sinetron loh " jawabku meyakinkan.

" bukan itu de ??. Apa kamu suka sama Kaka ?? " dia kembali bertanya yang membuatku bingung

" ya suka lah ka, siapa yang gak suka temenan atau deket sama Kaka. Secara ka ronal kan ". Kataku.

Ka ronal menghela nafas .
" maksud ka ronal. Apa kamu G de. Apa kamu suka sama ka ronal de ? " tanyanya dengan suara agak kesal.

" kan tadi udah dijawab ka. Siapa yang gak suka dengan ka ronal sih. Pasti suka. Kalau yang awal Kaka tanyain G itu apa. Gak tau ka ". Jawabku kepada ka ronal.

" ade. Kaka suka sama ade loh. Kaka harap ade gak keberatan. Ka ronal mau ade jadi.... Sudahlah kita tidur aja ". Katanya kepadaku dengan raut muka sedihnya.

" Ka .. Ka ronal. Ade gak ngerti. Maaf ya ka. " kataku kepada ka ronal.

Ka ronal membalikan badannya. Aku pun seperti itu. Kemudian, Ka ronal memeluk ku dari belakang dan kemudian membisikan sesuatu

" ade, apa ade pernah berciuman ? Atau menjalin hubungan dengan seseorang ?". Tanyanya

" belum pernah ka ". Jawabku singkat.

" boleh Kaka cium ade ?" pintanya.
" aku gak yakin ka. Tapi aku juga penasaran sih. Kalau Kaka mau boleh ko untuk melakukan itu " Kataku membolehkan.

Ka ronal pun kembali kan badanku dan ia mencium bibirku lembut dan kemudian ia melepas ciumannya. Ia menatapku Dan kembali menciumku. Aku menikmati itu.
Dan membiarkannya.

Tak lama. Ia melepaskan ciumannya. Ia menatapku lebih dalam. Ia meminta maaf akan apa yang ia lakukan. Aku berusaha untuk mengatakan tak apa ka. Tapi ka ronal berdiri dan kemudian ia berkata.

" maaf de. Sepertinya Kaka mau beli sesuatu dulu. Ade tidur aja duluan. Nanti Kaka bangunkan pagi " ucapnya meninggalkan aku di kamarnya sendiri.

Aku hanya berpikir. Kenapa aku menikmati ciuman itu. Ku pegang bibirku. Dan kemudian kuingat rasa yang barusan aku rasakan.

Apakah aku berbeda. Mungkin ini yang ka ronal maksud. Tapi, kenapa aku menikmati ciuman antar pria seperti ini. Aku panik. Dan semakin aku membayangkan apa yang telah terjadi senyumku tak bisa di hindari. Aku senang dengan ini. Dan apakah ini salah ?
Apakah ini membuatku berbeda ?
Aku tak yakin. Tapi, ciuman ini membuatku yakin bahwa aku memang menginginkan hal itu terulang.

Diantara Pria Dan Wanita Ada Waria : Book 1 _ Prostitusi PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang