6. Solidaritas
————
Kanya dapat merasakan tubuhnya sudah berada pada kasur yang empuk. Dibuka perlahan mata nya. Objek yang pertama Kanya lihat adalah Walpaper angkasa dibagian sisi atas kamarnya.
Ditengok kepalanya kearah nakas. Terlihat ada semangkuk bubur ayam, beserta Air mineral dan sepertinya beberapa obat juga.
Ada sebuah kertas kecil, bertuliskan;
Dimakan bubur nya, Diminum air nya, Ditelen obatnya. Jangan sakit terus Kanya. Harus cepet sembuh. Gue janji, dalam 24 Jam kedepan masalah lo akan sudah dibasmi.
From your Otak Jenius, Ankana:)
Udara panas yang ditimbulkan oleh cuaca kali ini kini sudah berganti menjadi udara sejuk setelah membaca pesan singkat dari Ankana. Hati Kanya menghangat setelahnya, tidak bisa dipungkiri perhatian sederhana Ankana sukses membuat Kanya melayang ke langit ketujuh.
Ditatap Bubur Ayam nya, tanpa menunggu apa - apa lagi Kanya melahap habis bubur ayam milik—nya.
Setelah memakan selama 20 menit, Kanya akhirnya selesai juga. Dirinya segera menidurkan badan nya kembali, dan mengambil Handphone nya.
Ada sebuah chat masuk dari Ava rupanya,
Avaza kanaya
Cie yang dianterin pulang sama Ankana. Gimana bisa nahan degupan jantung gak? HAHAHAHA
12.30Kanya.
Apaansih Va? Gue tuh gasuka sama dia tau_-
13.00Avaza kanaya
Halah Halah Halah. Bohong aja kau wahai Kanya. Gaboleh bohong, ntar Ankana gasayang lho🤣
13.10Kanya.
Ngomong sana sama tembok. Benci Va gue Benci.
13.11Avaza kanaya
Benci? Benar - benar cinta maksudnya?! OALAH GITU TERNYATA.
13.15Read.
Memang tidak berguna ber'adu argumen dengan Ava. Akhirnya kita memang selalu kalah, RALAT bukan kalah melainkan mengalah. Daripada membuang - buang emosi mending tidak usah dibalas pikir Kanya.
Kepalanya kembali berdenyut nyeri. Kanya pun lantas meminum obatnya,
Bagaimana dia tahu kalau gue sakit kepala? Tanya Kanya dalam hati menerka - nerka, Ankana Tahu darimana? Ah otak jenius mah beda dengan otak setengah miliknya.
Itu fakta yang paling sama - sama kita tahu bukan?
Peace Kanya.
————
Ankana datang tepat 45 menit setelah mengantar Kanya. Cukup lama memang, dari mengantarkan Kanya pulang, membeli bubur ayam dengan beberapa obat. Itu semua membutuhkan waktu yang lumayan lama.
Objek yang pertama Ankana cari adalah dimana sahabatnya?
Langsung dirinya mengeluarkan handphone miliknya, guna menghubungi Gabriel. Kali aja diangkat, padahal Ankana tahu kalau sekarang pembelajaran sedang berlangsung. Namun, namanya juga Gabriel kalau tidak membolos bukan Gabriel namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EinFalt
Teen Fiction"Gue tuh punya 1001 cara sederhana supaya lo bahagia Nya." Jelas Ankana yakin. "Oh Ya? Salah satu nya tuh apa?" Tanya Kanya tidak kalah menantang. Ankana mendekatkan dirinya ke Kanya, lalu berucap "Ada dua hal yang bakal gue pelajarin ke lo. Yang pe...