What's Wrong With My Cousin ..?..

Part 20

😭 Pilihan Terbaik..

••

Randu mengeluarkan sebuah kotak dari saku lainnya..
Randu memperlihatkannya pada Arsyie..

"Sudah lama aku membelinya..
Tapi aku menemukan faktanya lebih dulu..
Aku tidak ingin memberikannya padamu,.. aku ingin membuangnya, karna aku benar-benar tidak bisa memberikannya padamu."
..

Arsyie melihatnya ia menutup setengah wajahnya menatap keseriusan Randu yang selama ini ia abaikan..
Randu menggenggam kalung tersebut..

"Selama bersamamu, aku ingin tahu bagaimana perasaanmu padaku..
Kau selalu mengiyakan ajakanku, kurasa kau menerimaku sejak awal kita bertemu, tapi pandanganmu padaku hanya sebatas teman.. benarkan.?
.
Karna itu aku ingin tahu..
Apa pandanganmu masih sama sejak kita bertemu .?
Apa aku hanya sebatas teman dekatmu selama ini.?"

Arsyie hanya diam ia menunduk menyesali segala pandangannya pada Randu..

"Katakan saja..
Aku terhormat jika hanya bisa menjadi teman dekatmu disini..
Aku sudah lama memikirkannya, aku akan menerima segala keputusanmu..
Aku tidak ingin menyakitimu..
Aku tidak ingin melukaimu..
Tapi kuingin kau memutuskannya agar aku tidak berharap lebih.."

"Maafkan aku Randu'ah.."
Ucap Arsyie akhirnya, arsyie gugur menjongkok memeluk lututnya..
Arsyie menggenggam tangan Randu, Randu menahan perasaan sedihnya melihat respon Arsyie padanya..

"Maafkan aku Randu'ah.."
Hanya kata maaf yang bisa arsyie ucapkan..

"Sampai akhirpun aku benar-benar melukaimu."

"Tidak.. kau tidak salah randu'ah...
Maafkan aku!"

Randu menggenggam pundak Arsyie dan membangunkannya..
Arsyie menatap Randu yang mencoba tersenyum padanya..

"Terimakasih telah memperjelasnya..
Sepertinya kuharus membatalkan kontrak kerjaku disini."

Arsyie menunduk pada randu dan terus terisak dalam tangisnya..
Randu hanya diam dan menggenggam pundak Arsyie..

•••

Keesokkan harinya..
Arsyie dikamarnya yang tertutup ia terduduk ditepi kasurnya..
Cukup merasakan rasa bersalah pada perasaan Randu padanya..
Arsyie tidak bisa mengatakan apa-apa dan menerima hukumannya..

..

Dilain tempat..
Addie menghampiri seseorang ditepi danau, Randu berbalik menghadapnya..
Seketika sesampai addie didepannya sebuah pukulan keras dari Addie pada wajah Randu yang kini tersungkur jatuh merasakan rasa sakit diwajahnya dengan darah yang ia sentuh dijarinya..

"Sudah kubilang aku melarangmu melepaskannya!!!!..
Kenapa kau melepaskannya??
Tidak peduli kau menyakitinya atau tidak!!
Dia akan menerima perasaanmu!"

"KAU TAHU APA!!!...
..
Randu berteriak balik menatap Addie yang kesal padanya..

"Tidak mudah melepaskannya..
Selama ini kumemperjuangkannya namun pandangannya padaku hanya sebatas teman..
..
Dia selalu mengabaikan keseriusanku, sesekali ku berpikir betapa egoisnya dia menggantung perasaanku..
Tapiii!!!...
Dia menangis.. dia menangis mengatakan permintaan maaf padaku..
Dia tahu apa yang ia sadari..
Hingga ujungnya aku tetap melukainya walau harus melepaskannya...
..
Arsyie... hanya bisa mengatakan maaf padaku,..
Kurasa kau lebih mengerti bagaimana merespon jika diposisiku."

"Genggamanmu sungguh lemah..
Dia memang egois tak mandang perasaanmu, seharusnya kau berani menahannya tetap disampingmu..
Kau berhak melakukannya..!"

"Aku tidak ingin lebih menyakitinya addie'ah...
Lebih baik melepaskannya dari pada mempertahankannya disaat hatinya sama sekali tidak kumiliki"

"Tidak peduli bagaimanapun itu.. aku yang akan pergi, dari awal aku mundur darimu untuk pilihannya yang terbaik.!"