Abigail Williams, nama terindah untuk wanita kesukaanku. Dia sangat berbeda di mataku dari gadis-gadis lain yang berusaha mendekatiku. Sifatnya yang dingin, cuek, namun diam-diam ia memiliki sifat yang perhatian dengan karyawan lain. Di balik senyumannya yang hangat, namun tidak ada yang tahu, kalau Abigail memiliki hati yang dingin dan susah ditaklukkan. Dia sangat cantik, matanya yang indah, rambutnya, lekuk tubuhnya, aku sangat menyukainya. Banyak pria yang berusaha meluluhkan hatinya, namun sepertinya usaha mereka sia-siac mengingat betapa dinginnya gadis manis itu.
Tapi aku, aku tidak akan menyerah! Aku akan tetap berusaha meluluhkan hatinya. Melelehkan bongkahan es besar didalam hatinya. Sebelumnya, aku sama sekali tidak tertarik dengan perempuan di kantorku yang berusaha mendekatiku. Tapi dia, bunga hatiku. Baru pertama kali dia melamar bekerja di sini, entah aku merasakan getaran aneh di dalam hatiku.
Ya! Aku memilihnya, aku memilihnya untuk aku meletakkan hatiku padanya.
Aku tidak peduli, mau seberapa cuek dia kepadaku. Mau seberapa dingin dia kepadaku, bahkan mau seberapa benci dia kepadaku. Aku tidak akan menyerah, aku akan tetap berusaha mencuri hatinya. Aku akan melakukan apapun untuk menjadikan Abigail milikku. Memang terdengar terlalu berlebihan, tapi inilah kenyataannya. Aku tidak pernah main-main dengan perasaanku, dan aku akan berusaha mendapatkan apapun yang aku mau, termasuk hati Abigail.
Abigail, sayang.
Teruslah bersikap dingin padaku, semakin kau bersikap dingin padaku, semakin besar obsesiku untuk mendapatkanmu!07.05
Aku duduk di samping tempat tidurku, di mana Abigail kubaringkan di kasurku. Jangan berburuk sangka padaku, aku tidur di sofa sebelah tempat tidurku. Aku tidak semesum itu! Aku tetap menghormati Abigail sebagai perempuan.
Kusempatkan melihat wajahnya saat tertidur, sungguh! Dia sangat cantik! Wajahnya yang putih bersih, hidungnya yang mungil dan mancung, bibir tipis dan merah mudanya, bulu matanya yang lentik membuat sekujur tubuhku merinding, melihat ciptaan Tuhan yang paling indah ini. Aku mengelus pipinya dengan jari telunjukku. Oh.. Tuhan.. ingin sekali aku memilikinya. Menjadikan dia pendamping hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Mine
JugendliteraturAlbert Grissham, seorang pemilik sebuah perusahaan terbesar di London, melanjutkan perjuangan ayahnya. Selama ini, Albert tidak pernah merasakan jatuh cinta kepada seseorang. Sampai ia bertemu dengan Abigail Williams, pegawainya yang bekerja dengann...