What is Your Christmas Special Gift?

712 25 0
                                    

ABIGAIL'S SCENE

Tak terasa, hari ini sudah tanggal 25 Desember. Ya! Natal!!!! Hari raya besar, yang paling kusukai! Di mana di hari Natal, orang-orang sedang sibuk untuk mempersiapkan tradisi natal mereka di keluarga. Ada yang memasak kue-kue natal, memasang pohon natal, menggantungkan kaos kaki di atas perapian, membungkus hadiah-hadiah natal, apalagi, menghias pohon natal. Pohon terang, dengan beraneka cahaya dan hiasan-hiasan ornamen natal yang menghiasi pohon cemara yang polos dengan cantiknya. Juga musik-musik instrumen natal yang didengarkan di setiap-setiap toko yang kukunjungi. Memang, perayaan Natal adalah perayaan yang paling istimewa bagiku.

Tapi tidak untuk natal tahun ini. Natal tahun ini mungkin akan menjadi natal yang sangat melelahkan bagiku. Bagaimana tidak?! Seharian natal ini, aku harus menemani Pak Albert membeli berbagai macam hadiah natal! Mulai dari alat tulis, tas, kukis-kukis, dan masih banyak lagi! Belum lagi, ia memintaku untuk membungkus satu per satu hadiah yang dia beli! Bukan hanya satu atau dua atau tiga hadiah yang ia beli. Tapi PULUHAN hadiah yang dia beli! Entah untuk siapa hadiah-hadiah sebanyak ini. Bahkan, ia sampai meminta semua pegawai dan pelayannya untuk membantunya membungkus hadiah-hadiah ini di kantor. Memang, Pak Albert memberikan keringanan terhadap pekerjaan kami. Tapi, tidak harus seperti ini juga penggantinya! Lebih baik, tidak usah ada keringanan pekerjaan saja!

Kedua lenganku terasa sangat pegal saat membawa dua buah kantong plastik berisi banyak mainan-mainan natal, di belakangku ada Andrew, Naomi, Matthew, Deliah, Tiffany, dan John yang juga membantu Pak Albert membawa hadiah-hadiahnya.

"Pak.. sebenarnya untuk siapa hadiah-hadiah ini?" tanya Andrew.

"Sudahlah, Andrew. Kau akan mengerti untuk siapa hadiah-hadiah ini." jawab Pak Albert sambil membawa 5 buah kantong plastik besar berisi hadiah-hadiah itu.

"Pak, ini natal! Bapak tidak ingin memberikan keringanan kepada kami?" tanya Naomi.

"Hei, aku sudah memberikan keringanan pekerjaan kepada kalian! Kalian hanya membantuku membungkus semua hadiah-hadiah ini.." jawab Pak Albert.

"Ayolah, nanti kalian juga akan tahu, untuk siapa aku membeli hadiah sebanyak ini.."

~~

"Bungkus yang rapi! Jangan ada sobekan sedikitpun pada kertas kadonya, atau aku akan memotong gaji kalian semua!" perintah Pak Albert sambil ikut membungkus hadiah-hadiah itu dengan kertas kado beraneka warna dan pita.

Sudah 25 hadiah telah kubungkus dibantu Naomi dan Deliah. Ah! Sial! Tanganku capek sekali! Mana hadiahnya juga masih banyak yang belum di bungkus! Natal seharusnya menjadi hari yang menyenangkan! Bukan malah seperti ini.. ini.. ini penyiksaan namanya.

Akhirnya, setelah 1 setengah jam, akhirnya kami berhasil membungkus seluruh hadiah-hadiah ini dengan kertas kado. Ah.. tanganku ...

"Woah.. ternyata banyak juga hadiahnya.." kata Pak Albert sambil melihat banyak kotak hadiah di ruangannya sambil berkacak pinggang.

"Pak, sebenarnya untuk siapa hadiah-hadiah ini?" tanya Matthew mulai tidak sabaran.

"Untuk pacar Bapak?!"

"Kalau saya punya pacar, tidak mungkin saya membeli hadiah sebanyak ini! Langsung saya beri dia liontin!" jawab Pak Albert.

"Sudahlah, kalian akan tahu untuk siapa hadiah-hadiah ini. Oh, iya.. jangan lupa. Jam 6 sore, kalian harus datang ke alamat yang akan kuberi. Pakailah baju pesta terbaik kalian. Harus datang tepat waktu, INI PERINTAH! Kalau tidak, aku tidak akan segan-segan memotong gaji kalian setengahnya! Aku tidak main-main!" Pak Albert melemparkan tatapan tajam dan dinginnya kepada kami semua. Sontak, kami semua bergidik ngeri saat melihat tatapan mematikan dari boss kami.

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang