Chapter 4

337 67 0
                                    

Sasori menatap datar dua orang di hadapannya kini. Iris hazelnya menatap Sasuke dan Itachi bergantian. Itachi sedang menceritakan apa yang terjadi dengan mengebu-gebu. Cerita tentang Sakura yang menyukai Deidara.

"Jadi Sasori, kau harus--"

"Biarkan saja."

"Eh?"

Bukan hanya Itachi yang terkejut, tapi juga Sasuke. Mereka tidak menyangka kalau reaksi Sasori akan secuek ini. Apa mereka tidak salah dengar? Ini soal Sakura, adiknya. Apa ia tidak memikirkan bagaimana perasaan Sakura kalau tahu kenyataan tentang Deidara?

"Aku sudah tahu. Biarkan saja dia."

Sasuke dan Itachi saling menatap lalu kembali menatap Sasori dengan pandangan bingung.

"Kalau kau sudah tahu, kenapa kau tidak melarang Sakura? Bagaimana nanti kalau Sakura tahu tentang Deidara?" Sasori mendengus.

"Kubilang biarkan saja, kenapa malah kalian yang repot?"

Itachi mengerjab.


"Apa keuntungan yang kalian dapat jika aku menceritakan hal itu pada Sakura?"

Jleb

Tepat sasaran. Itachi menelan ludahnya. Ia melirik Sasuke yang tampak terkejut di sebelahnya. Apa ia harus mengatakan hal yang sebenarnya? Sasori menatap datar pada Itachi kemudian beralih menatap Sasuke.

"Kau menyukainya?"

Tubuh Sasuke menegang. Ia menatap lurus mata Sasori.


Tidak ada jawaban dari Sasuke. Sasori menghela napas.

"Sakura. Dia trauma bermain gitar."


"Eh?!" Baik Sasuke maupun Itachi terbelalak mendengarnya. Yang benar saja. Trauma?

"Aku sudah menyukai musik sejak aku masih kecil. Dan aku mulai belajar gitar saat aku masih SD."

Sasori menatap Itachi.

"Mungkin kau sudah tahu hal ini."

Itachi mengangguk.

"Tapi apa kau tahu juga, kalau tou-sanku tidak suka aku berkecimpung di dunia musik?"

Itachi tersentak. Ia baru tahu tentang hal ini.

"Tou-san ingin aku meneruskan memimpin Yayasan keluarga kami. Tapi aku tidak mengindahkan perintahnya. Aku tetap belajar gitar diam-diam."


"Sampai saat SMP, Sakura yang bersekolah yang sama denganku, memergokiku bersama bandku kala itu. Ia sangat mengagumi cara bermain gitarku dan memintaku untuk mengajarinya juga. Aku menolak. Tapi dia terus merengek dan mengancam akan melaporkan pada tou-san jika aku tidak mengajarinya. Akhirnya dengan terpaksa aku mengajarinya."

GuitarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang