Sakura membuka matanya. Berat. Itu yang pertama ia rasakan. Ia merasa matanya bengkak. Tentu saja. Semalam setelah Sasuke mengantarnya pulang, ia kembali menangis sampai ia jatuh tertidur. Dengan enggan ia bangun dan melangkah menuju cermin.
Bisakah ia menghancurkan cermin di depannya sekarang? Ia seperti melihat hantu di cermin itu. Menggeleng-gelengkan kepalanya singkat, ia menoleh menatap kalender yang tergantung di dekat meja belajarnya. Ini hari minggu. Ingin rasanya ia kembali bergelung di balik selimutnya, sebelum akal sehatnya menyuruhnya untuk segera mandi dan berjalan-jalan keluar. Menghela napas lelah, ia lalu mengikuti apa yang diperintahkan otaknya.
Dan di sinilah ia. Berada di depan pintu kamarnya dengan kacamata hitam bertengger manis wajahnya. Alisnya bertemu saat melihat Sasori, Itachi dan Sasuke di meja makan, tengah menatap khawatir ke arahnya.
"Kenapa kalian? Ada angin apa Itachi-nii dan Beruang Kutub di sini?" Itachi menghembuskan napas lega, sedangkan dua orang lainnya hanya menatapnya datar.
"Kau mau kemana?" Sakura menatap Sasori.
"Aku ingin jalan-jalan sebentar."
"Aku ikut."
Sakura mengalihkan pandangannya pada Sasuke kemudian mendengus.
"Tidak usah. Aku sedang tidak ingin bertengkar," jawabnya sambil berlalu. Sasuke mendengus tidak suka dan sudah akan menyusul Sakura, sebelum sebuah tangan mencekalnya. Sasori.
"Biarkan saja dia."
Sasuke berdecih namun tetap mengikuti perkataannya.
****
Sakura menatap gedung di depannya. Liu Salon. Ia menghela napas. Memotong rambut tidak ada salahnya juga. Ia memasuki gedung itu dan langsung di sambut hangat oleh seorang gadis berambut cepol dua.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?"
Sakura mengangguk sambil tersenyum. Ia menunjukan sebuah foto pada gadis itu.
"Aku ingin memotong rambutku seperti ini."
Gadis itu sedikit terkejut melihat foto itu. Foto seorang aktor. Ia menatap Sakura.
"Kau yakin?" tanyanya memastikan.
"Sangat yakin."
Gadis itu tersenyum kaku.
"Baiklah kalau begitu, silahkan duduk."
Sakura tersenyum dan mengikuti intruksi gadis itu.
****
Sasuke melihatnya. Gadis itu memang pulang dengan selamat. Tapi, rambut gadis itu terpangkas pendek seperti seorang laki-laki. Potongan dengan gaya personil boyband yang pernah ia lihat. Ia menatap tajam pada Sakura yang berjalan melewatinya, yang memang langsung berdiri dari sofa tempat ia, Sasori dan Itachi duduk, begitu melihat kedatangan Sakura.
Sasuke mendengus marah saat gadis itu sama sekali tidak menyapanya atau paling tidak salah satu diantara mereka. Ia langsung mencekal lengan Sakura. Dapat dilihatnya, raut tidak suka di wajah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guitar
Teen FictionSakura menyukai gitar karena dia. Tapi bagaimana jika dia menyukai orang lain? Akankan Sakura tetap menyukai gitar? Apa yang membuat Sakura bertahan untuk menyukai gitar? "Menikahlah denganku!" "Eeeehhhhh!"