Sakura memandang hamparan bunga yang ada di sampingnya. Konsep garden party yang diusung Ino benar-benar membuatnya takjub. Ia bahkan sampai tidak fokus mengikuti acara yang sudah disusun oleh panitia.
"Sekarang adalah sesi yang paling ditunggu-tunggu oleh semua gadis di tempat ini. Sesi pelemparan bunga oleh pengantin wanita. Untuk mempelai wanita dipersilahkan."
Mungkin ia bisa menerapkan konsep Ino ini pada pernikahannya nanti? Sepertinya menyenangkan juga. Ia tersenyum sendiri saat memikirkan hal itu. Menikah? Memang berapa usianya? Dia tidak mau menikah muda seperti Ino.
"Mohon maaf sebelumnya. Tapi saya tidak akan melempar bunga ini, karena saya akan memberikannya pada seseorang."
Lagipula siapa juga yang ingin menikahinya? Kalaupun ada, pasti akan ditolaknya. Untuk saat ini dia tidak mau dulu berurusan segala hal yang berbau romansa.
"Dia meminta khusus pada saya karena ingin memberikannya pada seseorang."
Ia ingin menata hatinya dulu. Ia tidak mau terburu-buru lagi mengatakan jatuh cinta. Ia tidak mau mengalami hal yang sama untuk kedua kalinya.
"Bunga ini saya berikan untuk Uchiha Sasuke."
Cinta bukanlah hal sederhana. Cinta jauh lebih kompleks dari yang ia kira. Cinta bukan hanya masalah perasaan senang, tapi juga sakit yang akan dialami jika cinta itu pergi. Sakura menghela nafas memikirkannya. Ia mengalihkan pandangannya untuk menatap langit.
"Hn." Suara gumaman yang membuat Sakura mengerjab kemudian menoleh ke arah suara. Ia melihatnya. Sasuke. Pemuda itu berdiri di hadapannya sambil memegang bunga.
"Eh?"
Alisnya bertemu. Dapat dilihat dari ekor matanya semua orang di tempat ini melihat ke arahnya.
"Aku bukan seperti Itachi-nii atau Deidara yang pandai bicara. Aku juga bukan Sasori atau dirimu yang bisa menyanyikan lagu cinta sambil memetik gitar."
Sasuke berbicara dengan wajah kaku. Sakura kembali mengerjab. Ada apa dengan pemuda ini? Apa dia gila? Ia menoleh ke kanan kiri. Orang ini berbicara dengannya?
"Ha?"
"Aku akan mengatakannya satu kali saja, karena itu dengarkanlah baik-baik, Sakura." Sasuke berlutut di depannya. Sakura melotot. Ia mengibas-ngibaskan tangannya sambil menoleh ke kanan kiri karena beberapa orang yang bersiul dan cekikikan menggodanya.
"Apa yang kau lakukan?! Cepat berdiri bodoh!"
"Maukah kau menikah denganku?" ucapnya sambil memberi bunga di tangannya.
"Eeehhhhhhh?!"
FIN
Kudus, 8 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Guitar
Teen FictionSakura menyukai gitar karena dia. Tapi bagaimana jika dia menyukai orang lain? Akankan Sakura tetap menyukai gitar? Apa yang membuat Sakura bertahan untuk menyukai gitar? "Menikahlah denganku!" "Eeeehhhhh!"