Aku tahu rasa iri itu bukan sesuatu yang baik, bahkan sesuatu yang tidak diperbolehkan tapi ijinkan aku untuk menyuarakan suara dalam pikiranku, dan setelahnya nilai aku sepuasmu.
Aku iri pada kalian yang dilahirkan dengan pikiran sehat, aku sangat iri.
Aku selalu berandai andai bagaimana jika aku terbangun di pagi hari dengan senyum cerah, siap menyambut hari bukan menggerutu kenapa aku masih belum mati.
Aku iri pada kalian yang punya tekat dan punya mimpi, karena sesulit apapun harimu kau masih punya alasan untuk bertahan, untuk tetap berjuang.
Aku iri pada kalian yang punya tempat mencurahkan semua hal mengganggu dan menyesakkan tanpa perlu membalas dengan hal yang sama, aku benar benar iri pada kalian yang memiliki 'seseorang' yang dapat dijadikan pegangan. Milikku sudah pergi dan takkan kembali lagi.
Aku iri pada kalian yang berani, berani memunjukkan dirimu yang sebenarnya tanpa takut seseorang akan terluka dan tersakiti karena dirimu.
Berani untuk berhenti, berani untuk melepaskan, berani berkata jika kehidupan ini begitu payah sehingga kau lelah dan ingin berhenti.
Aku iri.
Aku iri pada mereka yang terlahir dalam kereta emas berlapis berlian, karena setidaknya mereka tidak perlu takut untuk menghadapi jalan berbatu yang tajam dan kasar, mereka punya kereta emas dan berlian sebagai tamengnya, berbeda denganku yang terlahir sebagai seorang pelari tanpa alas kaki. Karena itu... Aku iri.
Aku iri padamu yang bisa mengutarakan apa yang kau rasakan, tanpa perlu membuatnya seolah kau orang paling buruk di dunia.
Aku iri pada kalian yang diberkati dengan keluarga yang baik, orang tua yang membuatmu berfikir tak apa tak punya harta, aku aman bersama mereka. Saudara yang membuatmu berfikir jika kau akan melindungi mereka apapun yang terjadi. Aku benar benar iri pada kalian yang memiliki hal ini.
Aku iri pada kalian.
Aku iri pada siapapun yang berusaha berubah untuk menjadi lebih baik dan tau bagaimana melakukannya.
Aku iri pada semua orang terkecuali diriku sendiri. Aku ingin menjadi siapapun selain aku, si payah yang lemah dan rapuh tapi selalu sok kuat, selalu berusaha ada untuk orang lain.
Aku iri pada kalian yang memiliki warna yang jelas, tidak abu abu dan ambigu sepertiku.
Aku iri
Aku ingin pergi
Aku ingin menghilang
Aku iri
Aku lemah dan lelah, akupun akui.
Aku iri, biarkan aku sendiri.
•
•
•Dear, bi
23-12
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Bi
Short StorySejujurnya aku bahkan tidak bisa mengingat kapan terakhir kali aku bangun dan bersemangat untuk menjalani hari or Happy to be alive.