JISOO LELAH

1.5K 136 4
                                    

Kini hari sudah malam. Jennie, Lisa dan Rose memilih menginap di rumah Jisoo, ini mereka lakukan untuk mengerjai Soohyun.
"Eonnie, kenapa kau hanya memasak makanan hanya lima porsi?" Tanya Lisa yang sedang menata makanan di meja makan.
"Untuk kita dan Chanyeol, aku sudah mengundangnya." Ucap Jisoo.

Ting

Tong

"Mungkin itu Chanyeol, Jennie tolong buka pintunya." Ucap Jisoo pada Jennie.

****
"Chanyeol Oppa, annyeong." Ucap Soohyun yang lebih dahulu membuka pintu.
Jennie hanya berdiri dan bersender di tiang rumah Jisoo.
"Sejak kapan kau memanggilku dengan sebutan Oppa? Aku jijik Soohyun." Ucap Chanyeol.
Jennie menahan tawa melihat perlakuan Chanyeol pada Soohyun.
"Yak! Jennie Kim, kau tidak membuka pintu untukku malah menyuruh jalang ini yang membuka." Ucapan Chanyeol berteriak pada Jennie.
"Sudahlah Chanyeol, biar jalang ini yang membuka pintu untukmu. Tanganku lelah untuk menarik pintunya." Ucap Jennie.
Soohyun geram, dia memutuskan masuk kedalam rumah.

*******
Sehun berdiri di balkon rumah, dirinya harus segera bertindak agar masalah ini segera selesai.
"Jisoo, mianhae." Ucap Sehun menangis.
"Sehun, lihatlah Jisoo dan teman-temannya menghina diriku terus." Ucap Soohyun kesal.
"Biarkan saja, bukankah seorang jalang pantas dihina? Aku jijik denganmu Soohyun." Ucap Sehun merendahkan.
"Tapi aku sedang mengandung anakmu, Sehun." Ucap Soohyun bergetar.
"Bahkan setelah anak ini lahir nanti, aku tidak akan mau mengurusnya." Ucap Sehun.
Soohyun geram, sudah berkali-kali dirinya dihina hari ini.
"Kau jahat tuan Oh, hiks...hiks..."
Sehun mendecih melihat tingkah Soohyun yang sok lemah.
"Bitch." Ucap Sehun sebelum berlalu.

******
"Hahaha, lihat wajah cemberut Rose yang imut."
Suara tawa terdengar dari arah dapur. Sehun yang berniat ke dapur mendatangi sumber suara.
"Jisoo, kami senang kau bisa tertawa tanpa beban seperti ini." Ucap Chanyeol menggenggam tangan Jisoo.
"Kami seperti patung cantik disini." Ucap Rose cemberut.
"Suruh Baekhyun kemari, nanti biar Lisa dan Jennie yang jadi patung." Ucap Jisoo bercanda.
"Baekhyun sedang duduk manis menatap eyeliner baru milikku." Ucap Rose.
Dan akhirnya suara tawa mereka terhenti oleh suara kursi yang ditarik.
"Boleh aku bergabung?" Ucap Sehun tersenyum.
Jisoo mengangguk.
"Tuan Park, bukankah tidak sopan memegang tangan istri orang didepan suaminya?" Ucap Sehun menyindir.
Chanyeol melepaskan pegangan tangannya dari Jisoo, namun Jisoo buru-buru menggenggam tangan Chanyeol erat.
"Dan bukankah tidak pantas membawa wanita lain saat istrinya sedang sakit, tuan Oh?" Jisoo membalas sindiran Sehun.
"Ah, aku lapar eonnie. Ayo makan!" Ucap Jennie yang sepertinya melerai Sehun dan Jisoo.
"Tapi makanan ini hanya cukup untuk lima orang." Ucap Jisoo.
Sehun yang tahu maksud dari perkataan Jisoo, langsung berdiri meninggalkan meja makan.
"Soohyun! Ayo kita mencari makan." Ucap Sehun berteriak.
Jisoo memandang Sehun dengan air mata yang mulai mengalir, ddn dan saat Sehun memandang ke arah Jisoo dilihatnya air mata Jisoo menetes.
"Jisoo, kajja." Ucap Chanyeol yang telah mengisi piring Jisoo dengan makanan.

********
Kini Sehun dan Soohyun sedang makan di restoran milik Jisoo, tentunya dengan penyamaran.
"Wah, ternyata Jisoo memiliki restoran yang cukup mewah." Ucap Soohyun, "jadi nanti setelah kita menikah dan kau sudah bercerai dengan Jisoo, kita tidak perlu khawatir dengan kondisi ekonomi Jisoo."
Sehun emosi dengan perkataan Soohyun, dengan percaya dirinya Soohyun bilang mereka akan menikah.
"Dalam mimpimu nona Kim!" Ucap Sehun kesal.
"Kau berjanji akan menjaga diriku tuan Oh." Ucap Soohyun santai.
"Aku tidak sudi menikah dengan seorang jalang." Ucap Sehun.
"Bahkan kau hanya berani mengancam tuan Oh, kau tidak berani menyakiti diri-"
Ucapan Soohyun terpotong saat Sehun dengan kuatnya mencekik lehernya.
"Kau itu semakin lama membuat diriku jengkel nona Kim." Ucap Sehun marah.
Terlihat dari mata Sehun menyiratkan kemarahan, dan Soohyun sangat ketakutan.

*******
Pagi hari menjelang, bahkan semalam baik Sehun maupun Soohyun belum pulang.
"Jisoo eonnie, kami pulang dulu." Ucap Lisa pada Jisoo.
"Berhati-hatilah, terimakasih untuk semalam." Ucap Jisoo tersenyum.
Dan akhirnya Lisa masuk kedalam mobil bersama Jennie dan Rose. Jisoo melambaikan tangannya saat mobil teman-temannya sudah berjalan.
"Sehun..." Ucap Jisoo sedih.

******
Changmin baru saja keluar dari toko kue, rencananya hari ini dirinya akan menemui Jisoo dan mempengaruhi yeoja itu.

Kring...

Kring...

Suara lonceng dari arah pintu restoran Jisoo berbunyi, berdiri sosok Changmin yang membawa paper bag berisi kue untuk Jisoo.
"Changmin?" Tanya Jisoo dengan senyum ramah.
Bahkan hanya melihat senyum Jisoo, jantung Changmin dapat berdetak kencang.
"Iya aku, Changmin." Ucap Changmin malu.
"Wah sekarang kau sudah semakin tampan," ucap Jisoo. "Terakhir kali kita bertemu saat aku memeriksa kandunganku bukan?"
Mendengar itu ada sedikit rasa bersalah pada Jisoo yang terlihat tegar.
"Iya Jisoo-ssi, aku sudah mendengar kabar tentang bayimu." Ucap Changmin.
"Gwenchana, sebentar lagi aku akan bercerai dan pergi dari Korea. Kita pasti akan jarang bertemu." Ucap Jisoo cemberut.
Setelahnya Jisoo menceritakan kehidupannya setelah keguguran bayinya dan hati Jisoo yang rapuh.
"Jisoo, mianhae." Ucap Changmin pada Jisoo.

(Note: buat para readers, ceritanya disini aku bikin Changmin udah tobat pas denger ceritanya Jisoo dan merasa bersalah. Jadi disini yang jahat only Soohyun, sorry ya aku kecepatan bikin Changmin pergi sebelum dia bertindak."

"Memang kenapa kau minta maaf, Changmin?" Tanya Jisoo.
"Sebenarnya, Soohyun dan aku berencana untuk memisahkan dirimu dan Sehun." Ucap Changmin takut.
Jisoo diam, jadi di sini dirinyalah yang salah paham.
"Bayi yang dikandung oleh Soohyun, sebenarnya adalah bayi kami." Sambung Changmin.
Jisoo terkejut, Sehun ternyata tidak salah dalam hal ini dan dirinya dengan cepat menyimpulkan bahwa Sehun bersalah.
"Kau jahat Changmin, kau tidak tahu seberapa menderita diriku selama ini." Ucap Jisoo marah.
"Mianhae, Jisoo." Ucap Changmin sedih.
"Bahkan kata maaf tidak membuat jalang itu pergi, Sehun kini begitu percaya dengan Soohyun." Ucap Jisoo terisak.
Changmin memeluk Jisoo yang terus memberontak.
"Aku lelah Changmin, lelah." Ucap Jisoo, "kenapa kau jahat pada kami?" Ucap Jisoo sebelum dirinya kehilangan kesadaran.
Changmin meneteskan air matanya.
"Because i love you Kim Jisoo, i am sorry." Ucap Changmin.

TBC


i'am hurt Mr. Oh{Osh×kjs}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang