Berani

1.3K 149 4
                                    

Sehun menyenderkan tubuhnya dikursi makan, pria itu sedang memperhatikan Jisoo yang sedari tadi sedang mencuci piring di wastafel.
"Sehun aku mengantuk, ayo kita tidur! Sepertinya baby Oh ingin tidur dipeluk oleh ayahnya." Soohyun mengagetkan kegiatan Jisoo dan dan Sehun.
Sehun sangat ingin menghabisi yeoja bodoh ini, yang dengan beraninya menyebut bayi itu 'baby Oh'., Cih, bahkan Sehun tidak percaya itu anaknya.
Jisoo yang sudah selesai dengan kegiatan mencucinya hanya memandang kedekatan pasangan itu dengan tatapan miris, bahkan cinta Sehun sudah terbagi.
Sehun yang menyadari tatapan Jisoo pada dirinya dan Soohyun buru-buru mengubah ekspresi seromantis mungkin pada Soohyun.
"Baiklah, bayi appa ingin tidur dipeluk appa? Tapi ini eommanya yang ingin dipeluk atau baby?" Sehun merasa jijik mengatakan hal semacam itu pada yeoja lain selain Jisoo.
Jisoo menangis tanpa suara, peristiwa ini mengingatkanya pada saat dia sedang mengandung.

Flashback on
Saat itu, Jisoo sedang melipat baju dan Sehun sedang berganti baju.
Saat Jisoo hendak menuju ranjang, tiba-tiba Sehun berada di depannya dengan posisi wajah didepan perut Jisoo.
"Kau kenapa Sehun? Baby Kim sedang tidur di perutku." Ucap Jisoo sembari menahan tawa melihat ekspresi cemberut Sehun yang lucu.
"Dia itu baby Oh, apa nak? Eomma salah memanggil namamu? Tenang kau itu tetap seorang Oh." Ucap Sehun seakan-akan bayinya sudah besar.
"Appa, aku ingin tidur. Kasian eomma berdiri terus." Ucap Jisoo dengan suara dibuat-buat seperti anak kecil.
"Apa sayang? Baby Oh ingin dipeluk appa saat tidur?" Ucap Sehun tersenyum.
Jisoo bahagia, sungguh. Hanya seperti ini saja mampu membuatnya tertawa.
"Baby Oh atau appa nya yang ingin dipeluk?" Tanya Jisoo dengan tawa.
Sehun berdiri, dirangkulnya pundak Jisoo.
"Tentu saja appa." Ucap Sehun santai .

Flashback off

Dan kini hanya kenangan itu saja yang mampu membuatnya tertawa miris.
Sehun yang sedang duduk didepan perut Soohyun, memandang Jisoo dari bawah dan melihat air mata Jisoo menetes.
Bodoh memang, seorang bidadari seperti Jisoo harus bersanding dengan iblis seperti Sehun.
"Sehun, ayo tidur!" Ucap Soohyun yang membuat lamunan Sehun kacau.
Jisoo berjalan menuju kamarnya setelah dia melihat Sehun memandanginya dengan posisi wajah tepat di depan perut Soohyun.

Jisoo yang kini telah memejamkan matanya terbangun karena sesuatu menimpa dirinya.
"Eonnie, aku dan baby Oh ingin tidur disini. Jadi kau harus pergi, dan ini semua pakaianmu sudah aku keluarkan dari lemari. Barang-barangmu juga sudah aku pindah kekamar tamu, arraseo?" Ucap Soohyun dengan nada polosnya.
Jisoo menatap Soohyun dan Sehun bergantian, bahkan namja Oh itu hanya melipat kedua tangannya di dada tanpa ingin membela dirinya.
"Soohyun, bukankah pakaian ini kau yang mengeluarkan dari lemari?" Tanya Jisoo, Soohyun hanya mengangguk angkuh. "Berarti ini sudah terkena tanganmu? Ck, sayangnya aku sudah tidak sudi memakai baju yang kau pegang."
"Baiklah, sekarang aku tidak akan mengganggu barang eonni lagi. Mianhae eonnie." Ucap Soohyun berakting
Jisoo tersenyum miring, "baiklah Soohyun. Sekarang aku sudah tidak akan mengacaukan dirimu selama kau dirumah ini, dan harusnya kau tahu kalau rumah ini sebenarnya milikku. Hanya saja aku tidak meributkan tentang pemilik rumah ini tetapi tamu rumah ini." Ucap Jisoo sinis
Sehun bangga, Jisoo dapat membela dirinya sendiri.
"Sekarang aku ingin tidur, dan kau Jisoo silahkan pergi ke kamar orang tua mu. Dan tentang rumah ini, aku dan Soohyun akan segera pergi setelah urusan ini berakhir." Ucap Sehun tegas dibibir nya namun tidak dengan hatinya.
Jisoo tertegun, namun dia harus berusaha mengimbangi permainan Sehun kali ini.
"Baiklah tuan Oh, aku tidak akan mengusir kalian. Dan apa katamu tadi? Oh iya, urusan kita yang belum selesai. Tenang saja aku akan mengurus surat cerai setelah kau Soohyun memiliki anak, aku tahu rumah yang sedang kau bangun untukku mengalami sedikit kendala baik dalam pembangunannya ataupun yang M.E.N.E.M.P.A.T.I" ucap Jisoo dengan penekanan pada kata terakhir.
Sehun merasa bodoh, bukan perceraian maksudnya. Melainkan permasalahan dirinya dan Soohyun.
Jisoo berlalu pergi dari kamar itu dengan senyum merekah.
Jisoo memasuki kamar orang tuanya yang memiliki ukuran lebih besar dari kamar lain.

Drtt

Drrttt

Ponsel Jisoo berbunyi, tertera sebuah nama yang selalu menjaganya disaat dia sedang sakit beberapa hari lalu.

Chanyeol Park

"Ada apa Chanyeol?"
("Bagaimana dengan pendapatku? Apa kau sudah melaksanakannya?")
"Tentu saja, dan aku terkejut dengan keberhasilanku ini."
("Wah, jangan lupa untuk mentraktir diriku ini.")
"Hahahaha, arrachi. Gomawo, besok datang saja ke restoranku dan ku ceritakan bagaimana reaksi mereka."
("Baiklah, sekarang tidurlah! Sampai jumpa besok.")
"Iya ya, selamat tidur Tuan Park."

Dan tanpa Jisoo sadari, sedari tadi Sehun berdiri angkuh dibelakangnya.
"Oh, jadi kau menghubungi seseorang ditengah malam seperti ini. Bahkan kau seperti wanita panggilan Jisoo." Ucap Sehun merendahkan.
Jisoo yang cukup terkejut segera berdiri dan menatap Sehun, sedangkan Sehun cukup terkejut dengan apa yang dia katakan pada Jisoo."
"Cih," Jisoo meludah tepat di depan Sehun, "aku memang rendah tuan Oh. Bahkan aku seperti ini karena dirimu, aku hanya mencoba bersanding dengan sikapmu itu."
Sehun marah pada Jisoo kali ini, bisakah Jisoo mengerti kondisinya.
"Aku tidak suka kau berbicara seperti jalang Nyonya Oh, aku tidak ingin istriku seperti tak bermoral." Ucap Sehun tegas.
Jisoo tersenyum miring, "tuan Oh, bukankah kau sendiri bilang aku seperti wanita panggilan. Dan aku bukan nyonya Oh, melainkan Kim Jisoo. Dan bukankah kita akan segera bercerai, pengacara Byun sudah kuhubungi." Ucap Jisoo angkuh.
"Sampai kapanpun kau hanya milikku Jisoo," Sehun memang egois.
Jisoo menangis, hancur sudah pertahanannya. Dia cukup sakit dengan keegoisan Sehun.
"Aku sakit tuan Oh, saat kau bersikap seakan aku ini beban." Ucap Jisoo menangis.
Sehun langsung memeluk Jisoo dan memberikan kehangatan yang dia dan Jisoo inginkan selama ini.
Sedangkan didepan pintu, berdiri Soohyun yang menatap marah kearah mereka.

Annyeong, mian klo ceritanya nggak ngefeel. Ini dibuat pas author baru bangun tidur.

i'am hurt Mr. Oh{Osh×kjs}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang