BITCH

1.5K 139 0
                                    

Soohyun kini duduk dengan resah setelah Changmin menemuinya.

Flashback on

Soohyun menemui Changmin yang tiba-tiba mengajaknya bertemu.
"Ada apa, Changmin?" Tanya Soohyun.
"Aku menyerah." Ucap Changmin sembari menyesap kopinya.
Soohyun mengernyitkan dahinya, dia tidak mengerti maksud perkataan Changmin.
"Maksudmu?" Tanya Soohyun.
"Ternyata selama ini kita salah Soohyun, aku telah menyakiti hati orang yang kucintai dan merusak kebahagiaannya." Ucap Changmin.
"Itu bagimu, namun bagiku ini adalah permainan yang sangat hebat. Selain itu aku bisa terus bersama Sehun." Ucap Soohyun tersenyum.
"Soohyun! Kau itu gila, aku tidak akan pernah membiarkan dirimu menganggu kehidupan Jisoo dan Sehun!" Ucap Changmin emosi.
Soohyun takut, namun egonya lebih besar dan memaksa dirinya melawan perintah Changmin.
"Silahkan, aku tidak takut. Aku akan menyelesaikan permainan ini sendiri." Ucap Soohyun.
Soohyun berlalu dari hadapan Changmin yang terus mengumpati dirinya.

Flashback off

Soohyun ketakutan kalau rencananya gagal, buru-buru dia mengambil ponsel miliknya dan menghubungi seseorang.

"Aku punya tugas untukmu."
"...."
"Bunuh seseorang yang bernama Park Changmin."
"...."
"Arraseo, nanti aku beri kau bayaran yang mahal. Nanti aku akan memberi fotonya padamu."
"...."
"Ne, ya sudah."

Setelahnya Soohyun tersenyum miring, kali ini rencananya akan berhasil dan Changmin akan pergi.

********
Changmin baru saja keluar dari studio foto miliknya.
"Aish, hujan ini." Keluh Changmin bermonolog.
Saat Changmin masuk kedalam mobilnya, dia melihat sebuah mobil dibelakangnya yang terus mengikuti.
"Mobil siapa ini?"
Changmin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tentu saja mobil dibelakangnya juga menambah kecepatan untuk mengikuti Changmin.
Changmin panik dan tidak mengetahui ada sebuah truk didepannya, Changmin berusaha menghindar dari truk itu dan mobilnya menabrak sebuah bangunan tua.

"Habislah kau Park Changmin, dan tentunya bayi ini bukanlah Park lagi melainkan Oh." Seorang yeoja tersenyum miring menyaksikan kecelakaan hebat itu.

*****""""*****
Jisoo sedang berjalan pulang dari restoran miliknya.
"Ada apa itu?" Tanya Jisoo bermonolog, "aish, Jisoo kenapa kau bertanya pada dirimu sendiri."
Jisoo mendekati kerumunan itu, dilihatnya seorang korban kecelakaan yang mungkin berada di ujung maut.
"Chang.. Changmin?" Ucap Jisoo kaget.
Beberapa detik kemudian barulah dia sadar siapa korban kecelakaan itu.
"Changmin!" Teriak nggak menerobos kerumunan.
"Ji...ji....Jisoo- ssi," Ucap Changmin terbata.
"Hiks...hiks... Changmin,wae?" Jisoo menangis.
"Aku akan bertemu eomma, kau jaga dirimu." Ucap Changmin, "dan jaga kebahagiaanmu Jisoo, arraseo?"
"Changmin, kau kena-"
"Gwenchana, aku hanya lelah dan Soohyun telah membantuku untuk bertemu eomma." Ucapan Jisoo terpotong oleh Changmin.
"Lihatlah argh...auw...ak..aku.. baik Jisoo." Ucap Changmin.
"Aku.. ingin..ti...dur." Ucap Changmin dengan mata tertutup.
"Andwe!!! Changmin, bangun." Ucap Jisoo sembari menangis.
"Changmin...."

****"""*****
"Hahahaha, bahkan kini Changmin sudah tiada." Ucap Soohyun bahagia.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka membuat Soohyun menghentikan aktivitas tawanya.
"Soohyun!" Teriak Jisoo dengan baju berlumuran darah Changmin.
"Ji... Jisoo?" Soohyun mendadak gemetar.
"Kau telah membohongi kami selama ini?! Huh?!" Teriak Jisoo emosi.
"A..ani." Soohyun gemetar dengan teriakan Jisoo.
"Bayi itu bukanlah anak Sehun, dan kau dengan teganya merusak kehidupan kami." Sepertinya amarah Jisoo sudah meluap.
"Iya, dan aku bahkan yang menghabisi Changmin. Bukankah aku pintar? Bahkan kau sebentar lagi akan enyah dari kehidupan Sehun." Ucap Soohyun tersenyum miring.
Jisoo mengambil pistol pemberian Jennie dan menodongkan pistol itu kearah Soohyun.
"Bahkan kau mau menodongkan pistol itu ke kepalaku tanpa adanya peluru." Soohyun tersenyum miring menyaksikan tingkah Jisoo.
Tangan Soohyun mengambil gelas dan memecahkan gelas itu hingga menjadi pecahan, dan mengambil salah satu pecahan itu.
"Argh..."
Jisoo terpaku, apa lagi ulah Soohyun kali ini.
"Jisoo!" Suara teriakan menggema.
"Se..hun." Soohyun kesakitan karena pecahan kaca itu melukai telinganya.
Jisoo kini mengerti maksud Soohyun memecahkan gelas tadi.
"Apa kau ingin menghabisi nyawa anakku, Jisoo?!" Sehun meninggikan suaranya.
"Aku tidak melakukan apapun Sehun, tadi Soohyun-"
"Jisoo bilang dia ingin melenyapkanku Sehun, aku takut." Ucap Soohyun berakting.
Jisoo ingin sekali melenyapkan Soohyun, dengan mudahnya dia berakting dan Sehun percaya.
"Kau sangat kejam, Jisoo. Kau ingin Soohyun keluar dari rumah ini bukan? Baiklah aku akan pergi dari hidupmu bersama Soohyun, dan perceraian kita akan aku urus." Ucap Sehun final.
Jisoo tertegun, bahkan hanya sorot kebencian dari mata Sehun untuknya.
"Bukankah aku pernah bilang, kalau aku akan pergi bila kau menyerah dan kini kau menyerah dengan hubungan kita Sehun. Good bye." Ucap Jisoo dengan air mata mengalir.
Sehun tidak menggubris ucapan Jisoo, kini dirinya dan Soohyun sudah memutuskan untuk pergi dari hidup Jisoo.
Jisoo menangis, kini dia kalah dengan seorang jalang.
"Goodbye Mrs. Oh, see you." Gumam Soohyun sambil tersenyum miring, "bitch of winning."

i'am hurt Mr. Oh{Osh×kjs}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang