KEPUTUSAN

1.5K 144 3
                                    

Sehun duduk dengan angkuh didepan seorang yeoja yang membawa selembar kertas.
"Apa yang kau inginkan nona?" Tanya Sehun to the point.
Yeoja itu tertunduk dan mengulurkan kertas itu kepada Sehun.
"Aku mengandung anakmu tuan Oh." Ucap yeoja itu dengan penuh keberanian.
Sehun terkejut, namun berusaha untuk tidak bereaksi dengan apa yang diucapkan yeoja itu.
"Kim Soohyun, bukankah itu margamu?" Tanya Sehun dengan pertanyaan yang tidak berkaitan dengan topik saat ini.
Soohyun mengangguk, sungguh dia takut rencananya akan gagal kali ini.
"Setahu ku seorang yeoja dari marga Kim tidak akan serendah dirimu nona." Ucap Sehun dengan nada mengejek.
Soohyun tersenyum miring, mungkin kini saatnya dia mengeluarkan rencananya.
"Apa kau ingat tuan Oh? Waktu di cafe tempat pertama kali kita bertemu dan dengan mudahnya kau mengangguk saat aku menarik dirimu dari cafe dan kita ke apartemenku. Well, disana semua ini terjadi." Ucap Soohyun dengan senyum yang selalu terlihat menjijikkan di mata Sehun.
Sehun tertegun, dia ingat kesalahannya saat itu. Namun, setelah sampai di depan pintu apartemen Soohyun dia sudah tidak mengingat semua yang terjadi setelahnya.
"Kau berbohong nona Soohyun, aku tau trik menjijikkan yang kau lakukan!" Bentak Sehun pada Soohyun.
Soohyun membuka ponselnya dan menunjukkan sebuah foto hasil editan Changmin sang fotografer yang menjadi dalang dalam masalah ini.
"Kau masih ingin menyangkal tuan Oh? Ck, sungguh menjijikkan jika gambar kita ini aku kirim ke istri tercintamu." Ucap Soohyun yakin.
Sehun menggeram marah, segera dia pergi tanpa memperdulikan Soohyun yang tersenyum penuh kemenangan.

*******
Jisoo terlihat sedang membeli barang-barang keperluan restonya.
Saat hendak menyeberang, Jisoo melihat sosok Bae Irene yang sepertinya sedang kesusahan untuk berdiri. Buru-buru Jisoo mendatangi Irene dengan maksud ingin membantu.
"Irenessi mari ku bantu." Ucap Jisoo ramah sembari merangkul pundak Irene.
Ayolah! Jisoo memang sakit hati dengan yeoja ini, namun hati nuraninya mampu mengalahkan egonya.
Irene mencolos, sebaik inikah Kim Jisoo padanya setelah apa yang yeoja itu alami karenanya.
"Jisoossi, gomawo." Ucap Irene dengan mata berkaca-kaca.
Jisoo mengusap pelan rambut Irene, "sudahlah, kita sama-sama nyonya Oh bukan?"
Irene terkejut, namun ingatannya terputar setelah kejadian hari itu.
"Jisoo, itu hanya kesalahan yang aku perbuat. Sehun sangat mencintaimu Jisoo." Ucap Irene.
Jisoo terkejut sekaligus bahagia, ternyata selama ini dia telah salah paham dengan suaminya itu.
"Gwenchana, kenapa dengan kakimu?" Tanya Jisoo saat dia melihat kaki Irene yang sepertinya patah itu.
Irene terdiam, sejenak pikirannya kalut. Haruskah dia menceritakan yang terjadi pada dirinya dan Jisoo nanti. Irene tersenyum dan melupakan egonya, Jisoo harus tahu tentang rencana seseorang yang ingin membuat celah antara Jisoo dan Sehun.
"Berhati-hatilah Oh Jisoo, selalu percaya pada Sehun jangan sampai kau dan dia menyesal suatu hari nanti." Ucap Irene meyakinkan Jisoo.
Jisoo bingung dengan maksud perkataan Irene, dia semakin bingung saat Irene memberikan dirinya kartu nama.
"Apa maksudnya nona Bae?" Tanya Jisoo dengan sedikit nada khawatir.
Irene tersenyum dan menggenggam tangan Jisoo erat.

Flashback on
Irene berjalan perlahan setelah dirinya diusir oleh keamanan di kantor Sehun, rasa bersalah menyelimuti dirinya. Dia takut Jisoo dan Sehun menderita karena egonya.
"Mian Jisoo, aku minta maaf karena diriku yeoja sebaik dirimu harus terluka." Ucap Irene dengan air mata yang mulai mengalir.
Karena terlalu fokus pada lamunannya, Irene tidak sadar ada sebuah mobil yang melaju kencang tepat kearahnya.

Argh...

Brak...

Tubuh Irene terpelanting hingga jatuh berlumuran darah. Terlihat seorang yeoja diikuti oleh namja turun dan menghampiri tubuh lemah Irene.
"Huh, akhirnya kita berhasil menghabisi salah satu rintangan kita Soohyun." Ucap namja itu.
Sang yeoja lalu berdiri dan dengan kejamnya dia menusukkan high heelsnya yang runcing ke kaki kanan Irene.
Irene ingin berteriak, namun kekuatannya telah hilang sehingga dia hanya dapat menangis.
" Akhirnya Kim Jisoo dan Oh Sehun akan segera berpisah, dan kau Soohyun siapkan bayi kita untuk menjadi penerus keluarga Oh. Hahahaha." Ucap namja itu.
Yeoja itu tersenyum dan meninggalkan Irene yang masih terluka parah itu.
"Hiks..hiks...hiks...to..tolong." Ucap Irene sebelum kesadarannya lenyap.

Flashback off

Jisoo menangis mendengar cerita Irene, selama ini dia telah salah paham kepada Sehun dan Irene tanpa mendengar penjelasan mereka. Dan kini tekad Jisoo untuk memperbaiki hubungannya dengan Sehun sudah bulat.

*******
Jisoo sengaja pulang lebih awal hanya untuk memasak menu kesukaan Sehun sekaligus permintaan maafnya pada suaminya itu.

Ceklek

Suara pintu terbuka, Jisoo buru-buru berdiri dan menyambut kedatangan suaminya itu.
Baru dua langkah Jisoo berjalan, tiba-tiba tubuhnya menegang. Sehun pulang dengan membawa seorang yeoja yang menyeret koper masuk kerumahnya.
"Sehun, siapa dia?" Tanya Jisoo yang menahan rasa sakit hati.
Jisoo mencoba berpikir positif dengan percaya pada suaminya itu, namun sepertinya sosok Oh Sehun telah berubah. Bukan lagi sikap manjanya yang dia tunjukkan pada Jisoo, melainkan sikap dingin.
"Dia itu calon istri keduaku, dia sedang mengandung anakku." Ucap Sehun santai.
"Sehun, aku lapar. Mari kita makan!" Ucap yeoja itu manja.
Jisoo sakit, namun dia harus bertahan dengan semua ini.
"Mari makan, aku sudah menyiapkan hidangan spesial untukmu Sehun." Ucap Jisoo manis.

Sehun duduk di kursi, saat Jisoo menarik kursi disebelah Sehun yeoja itu malah mendudukinya.
"Gomawo, Eonnie." Ucap yeoja itu sedikit manja.
"Sekarang ini tempat dudukmu Soohyun, dan kau silahkan duduk ditempat lain." Ucap Sehun dingin pada Jisoo.

Sehun POV

Sebenarnya aku belum terlalu percaya bahwa bayi dalam kandungan Soohyun itu anakku, namun semua bukti mengarah bahwa bayi itu anakku.
Aku terpaksa membawanya pulang, dan aku pikir Jisoo masih tetap dingin sehingga aku tidak terlalu merasa bersalah.
Tetapi dugaan ku salah, Jisooku menyambutku dengan ramah.
Langkah Jisoo terhenti dan senyumnya hilang saat netranya melihat Soohyun dan aku pulang, dan tatapan dingin ini harusnya segera aku hilangkan.
Terlihat mata Jisoo menyiratkan kekecewaan, kebencian, takut, dan cinta yang dalam padaku.
"Mianhae Jisoo, mian. Saranghae, gomawo, mianhae."

Sehun POV end

i'am hurt Mr. Oh{Osh×kjs}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang