21 [Full Chapter]

317 56 4
                                    

Alessandra berjalan gontai di koridor yang sudah sepi di hari terakhir pembelajaran sebelum libur semester di mulai.

Kelasnya sudah berakhir dari beberapa jam yang lalu, tapi ia memutuskan untuk menghabiskan waktunya di perpustakaan fakultas untuk streaming film kesukaannya.

Dirinya berbelok ke kanan dan memasuki area kantin. Mengedarkan pandangan, Alessandra bisa melihat dua orang yang sangat dikenalinya duduk berhadapan sebelum dirinya menghampiri. Beberapa meja dipenuhi oleh segerombol laki-laki yang Alessandra tau itu tim basket di kampusnya.

"Gabung ya. Hehe." Ucapnya sambil mendudukan dirinya di sebelah laki-laki berambut hitam.

"Lah, ngapain lo jam segini masih disini?" Tanyanya sarkas.

"Lah lo pada juga ngapain disini?" Jawab Alessandra mencomot kentang goreng di piring laki-laki itu.

"Sebenernya kita udah balik sih dari tadi siang, tapi si Calum tiba-tiba pengen sandwich kampus." Luke yang duduk di hadapan Calum menjawab.

"Ngidam lo, Lum?" Tanya gadis itu menatap Calum di sebelahnya.

"Ngaco!" Jawabnya menoyor kepala Alessandra.

Alessandra meringis, mengusap kepalanya. "Luke ajakin gue jalan-jalan dong..."

"Halah, bilang ae lo kangen kan sama tuh bocah?"

"Apasi, Lum. Mau ikut? Ayok. Eh tapi Luke mau kan ajakin?" Tanyanya menaik turunkan alisnya kepada Luke.

"Males ah. Pengen bobo." Jawab Luke kalem dijawab dengan dengusan gadis itu.

"Yah, mampus." Celetuk Calum.

***

Setelah tadi mampir sebentar ke flat dua laki-laki itu, Alessandra dengan tidak biasanya memaksa Luke untuk cepat-cepat mengantarnya pulang.

Sedangkan Luke dengan perasaan aneh dan dengan tidak sadarnya, mau-mau saja mengikuti arah jalan yang ditunjuk Alessandra setelah gadis itu memintanya mampir membeli makanan.

"Itu, Luke di depan belok kiri." Sahut Alessandra tenang dengan mulut yang dipenuhi burger.

Luke yang sedari tadi mengikuti arahan gadis itu hanya mengangguk santai sampai akhirnya mengernyit, seolah tersadar sesuatu.

"SAN! PLIS DEH LO NYULIK GUE!" Pekiknya.

Alessandra menepuk pundak laki-laki itu. Dirinya kaget. "Apasih lo, teriak-teriak gitu!"

"Bilang kek dari tadi lo pengen ke pantai! Gak usah sok-sok nunjuk jalan kaya tadi." Jawab Luke geram.

Dan disinilah mereka beruda, duduk di tepi pantai yang lumayan jauh dari kota dengan langit yang sudah mulai gelap dan angin yang sedikit kencang.

Alessandra duduk dengan gelisah, memilin ujung kaosnya dan melirik-lirik Luke yang sedang memainkan pasir disebelahnya. Mulutnya beberapa kali terbuka ingin mengucapkan sesuatu, tapi tertutup lagi. Bingung mau berbicara dari mana.

"Luke, we're going to move." Akhirnya kalimat itu yang terucap dengan suara yang pelan.

"Who?"

"Me and my dad."

"Where?"

"V-vancouver..."

Alessandra mengusap pipinya yang basah dengan kasar. Ia menunduk, tidak berani menatap mata biru cerah yang sekarang sedang menatapnya tajam.

"San.. you must be kidding."

"Luke..."

Alessandra menubruk tubuh Luke begitu saja. Menenggelamkan kepalanya di dada Luke dengan air mata yang masih mengalir deras. Membuat kaos biru yang dipakainya basah.

"Mama pengen tetep disini. Luke, i don't know how to say it. My dad and i can't take it. I'm so sorry."

***

Ada yang nungguin ini apdet tidak?
Atau udah pada lupa?:')

Maapkeun aku:')
gue baru bener-bener selesai dengan ujian ujian kemarin. Sebenernya sih udah pengen apdet dari kapan, tapi sengaja gue abisin dulu ujian ujiannya biar nyantai gitu. Hehehe.

Riverdale : HemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang