Dela melahap semua makanan yang ada didepannya. Tidak menghiraukan keberadaan Dean yang terus memandanginya, ia hanya peduli dengan keadaan perutnya. Jika orang lain tidak akan nafsu makan saat tidak mood, maka Dela sebaliknya.
Dean terus memandangi gadis yang kini sibuk dengan makanannya. Ia tidak tahu bahwa Dela memiliki porsi makan sebanyak ini. Jika dilihat dari postur tubuh Dela mungkin semua orang berfikir sama dengan Dean.
Melihat Dela sibuk dengan makanannya, kenapa hatinya sedikit senang. Tidak seperti banyak gadis diluar sana yang menjaga image nya didepan pria, Dela melakukan sebaliknya. Bahkan kakak Dean melakukan penjagaan image didepannya. Dean rasa gadis didepannya ini benar benar kehilangan urat gengsinya.
Bahkan kurang lebih dua puluh menit lalu, sebelum mereka meloloskan diri masuk ke MX'D. Dela secara gamblang mengutarakan keadaan perutnya.
Kedua ujung bibir Dean tertarik keatas, hingga menunjukkan lengkungan karena melihat gadis didepannya yang tidak usai dengan makanannya sekaligus beberapa kalimat yang dilontarkan Dela sebelum mereka turun dari rooftop dan meloloskan diri masuk ke MX'D.
•••
Beberapa menit setelah Dean menarik Dela dalam dekapannya, Dela masih terus terisak. Meskipun tidak separah sebelumnya.
Dean terus menepuk nepuk pundak Dela pelan memberi ketenangan, berusaha membantu membangun kembali tembok Dela yang sudah hancur malam ini.
Lancang. Memang. Tanpa persetujuan Dela, Dean menarik gadis itu dalam dekapannya. Tapi satu hal, Dean sudah meminta maaf bukan?
Dean menarik nafas bersamaan dengan Dela yang kini sedikit menjauhkan dirinya dari Dean. Memberi jarak antara keduanya, melepaskan dekapan Dean.
Dela mengusap kasar air matanya kemudian memincingkan mata kearah Dean, meminta penjelasan akan tindakannya yang sedikit lancang. Tapi, bukankah itu yang sebenarnya Dela butuhkan?
Namun hanya sepersekian detik pincingan mata itu bertahan. Kemudian tatapannya kembali normal. Dela mengelus perutnya hingga membuat cowok didepannya ini mengangkat kedua alisnya menampakan semburat samar di keningnya.
"Hah, anak gue belum dikasih makan." Ucap Dela gamblang yang sontak membuat Dean memekik tertahan.
Jantung Dean seakan melongsot dari tempatnya.
"Dela, Lo?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DeAr
Teen FictionDela Arsinta. Gadis keras kepala yang memiliki banyak rahasia. Pada awalnya hatinya sangat sulit ditaklukan oleh siapapun. Namun setelah bertemu dengan seseorang yang telah membiarkan dirinya menerima semua luka Dela, ia menjadi seseorang yang berub...