Harta yang paling berharga adalah keluarga.
●●●
Kapan kau mengubah sikap kekanakan yang selalu kau lakonkan tiap kita bertemu? Apakah kau lupa akan janji yang telah kau ikrarkan sebulan lalu? Kau bilang bisa mengatur emosi. Atau itu hanya ilusi semata?
Kebiasaan manja dan menyebalkan tak luput darimu. Seringkali kau sulut api di atas kompor, memukul sampai menendang bagian vital manusia tak bersalah. Tidakkah kau berpikir dua kali sebelum bertindak?
Sebentar lagi kau beranjak dewasa. Memang tubuhmu besar nun berbobot, tapi belum tentu jalan pikiranmu secanggih robot. Aku tidak menyalahkanmu, malah berpikir seribu langkah untuk membuatmu maju. Mungkin sering aku lontarkan ucapan kasar hingga hati kecil kau menyumpahiku. Namun, segala yang aku kerjakan berkaitan dengan kebaikanmu. Jadi, jangan suuzon dulu.
Aku merasa ada yang janggal sejak pulang camping kemarin. Lakonmu berubah seratus delapan puluh derajat, menjadi pribadi arif yang aku dambakan selama ini. Kau tahu betapa bangganya aku sebagai orang terdekatmu?
Sayangnya, ada maksud tersembunyi dari akal cerdikmu. Calon pengikat hati manusia lemah yang tak tahu menahu kehidupan duniawi. Awalnya, aku tidak peduli dengan kemauan terdalam kau. Yang penting berubah, apa pun yang terjadi nanti biarlah menjadi nanti. Biarkan saja begini, aku ingin kau berpikir logis dan bersikap keren layaknya orang dewasa.
●●●
8 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Diario
Non-Fictionkata orang menulis diari itu kekanakan. tapi kata saya menulis diari itu kebanggaan. karena saya.. dapat melihat, mendengar, dan merasakan, apa yang telah saya tulis dalam diari sepanjang hari. -maaf norak. #fiktif